-->

12 Agustus 2012

Berbakti kepada Orang Tua Walaupun Tidak Sayang pada Kita


Pertanyaan:


Assalaamu ‘alaikum, pak Ustadz, saya mau tanya, bagaimana caranya berbakti kepada orang tua sedangkan orang tua ketika aku kecil tidak sayang padaku. Bahkan aku seperti bukan anaknya, mohon kasih saran. Wassalaam. (081316404***)

Jawaban:


Wa’alaikumus salaam warahmatullah. Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam Al-Qur`an akan wajibnya berbakti kepada orang tua, seperti dalam firman-Nya (yang artinya): "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Al-Israa`: 23-24)


Dan juga firman-Nya (yang artinya): "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, …." (An-Nisaa`: 36)


Juga firman-Nya (yang artinya): "Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, …." (Al-An’aam: 151)


Dan ayat-ayat yang lainnya yang memerintahkan berbuat baik kepada orang tua sangat banyak, bahkan dalam sebagian ayat-ayat tersebut (sebagaimana tertera di atas) Allah gandengkan perintah agar berbuat baik kepada orang tua dengan perintah-Nya agar hanya beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun yakni setelah Allah perintahkan kepada kita agar mentauhidkan-Nya dan tidak berbuat syirik kepada-Nya, Allah perintahkan kepada kita agar berbuat baik (berbakti) kepada orang tua. Ini menunjukkan akan besarnya hak orang tua kepada anaknya.


Bahkan kalaupun orang tua kita memerintahkan maksiat atau bahkan kesyirikan maka kita tidak boleh taat kepadanya akan tetapi tetap berbuat baik kepadanya dalam perkara dunia seperti memberi makan, menyucikan bajunya, mengunjunginya, menasehatinya dan yang lainnya. Allah berfirman (yang artinya): "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." (Luqmaan: 15)

Mudah-mudahan dengan kita berbuat baik kepada orang tua walaupun orang tua kita memerintahkan maksiat atau berbuat zhalim atau tidak sayang kepada kita, dan kita menasehatinya dengan cara yang terbaik dan lemah lembut serta kita berdo’a kepada Allah agar memberi hidayah kepadanya, niscaya hasilnya pun akan baik. Allah berfirman (yang artinya): "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)." (Ar-Rahmaan: 60)

Bersabarlah dalam menghadapi keduanya. Allah berfirman (yang artinya): "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Az-Zumar: 10)

Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita semua kepada apa yang diridhai dan dicintai-Nya serta memberikan kekuatan untuk bisa mengikutinya. Aamiin. Wallaahu A’lam.

Sumber: Buletin Dakwah Al Wala’ Wal Bara’ Bandung

Edisi ke-8 Tahun ke-3 / 14 Januari 2005 M / 03 Dzul Hijjah 1425 H
Pertanyaan:

Assalaamu ‘alaikum, pak Ustadz, saya mau tanya, bagaimana caranya berbakti kepada orang tua sedangkan orang tua ketika aku kecil tidak sayang padaku. Bahkan aku seperti bukan anaknya, mohon kasih saran. Wassalaam. (081316404***)

Jawaban:


Wa’alaikumus salaam warahmatullah. Allah Ta’ala telah menjelaskan dalam Al-Qur`an akan wajibnya berbakti kepada orang tua, seperti dalam firman-Nya (yang artinya): "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (Al-Israa`: 23-24)


Dan juga firman-Nya (yang artinya): "Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, …." (An-Nisaa`: 36)


Juga firman-Nya (yang artinya): "Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu, yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak, …." (Al-An’aam: 151)


Dan ayat-ayat yang lainnya yang memerintahkan berbuat baik kepada orang tua sangat banyak, bahkan dalam sebagian ayat-ayat tersebut (sebagaimana tertera di atas) Allah gandengkan perintah agar berbuat baik kepada orang tua dengan perintah-Nya agar hanya beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatupun yakni setelah Allah perintahkan kepada kita agar mentauhidkan-Nya dan tidak berbuat syirik kepada-Nya, Allah perintahkan kepada kita agar berbuat baik (berbakti) kepada orang tua. Ini menunjukkan akan besarnya hak orang tua kepada anaknya.


Bahkan kalaupun orang tua kita memerintahkan maksiat atau bahkan kesyirikan maka kita tidak boleh taat kepadanya akan tetapi tetap berbuat baik kepadanya dalam perkara dunia seperti memberi makan, menyucikan bajunya, mengunjunginya, menasehatinya dan yang lainnya. Allah berfirman (yang artinya): "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik." (Luqmaan: 15)

Mudah-mudahan dengan kita berbuat baik kepada orang tua walaupun orang tua kita memerintahkan maksiat atau berbuat zhalim atau tidak sayang kepada kita, dan kita menasehatinya dengan cara yang terbaik dan lemah lembut serta kita berdo’a kepada Allah agar memberi hidayah kepadanya, niscaya hasilnya pun akan baik. Allah berfirman (yang artinya): "Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)." (Ar-Rahmaan: 60)

Bersabarlah dalam menghadapi keduanya. Allah berfirman (yang artinya): "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Az-Zumar: 10)

Semoga Allah Ta’ala selalu membimbing kita semua kepada apa yang diridhai dan dicintai-Nya serta memberikan kekuatan untuk bisa mengikutinya. Aamiin. Wallaahu A’lam.

Sumber: Buletin Dakwah Al Wala’ Wal Bara’ Bandung

Edisi ke-8 Tahun ke-3 / 14 Januari 2005 M / 03 Dzul Hijjah 1425 H

Diberdayakan oleh Blogger.