-->

12 Agustus 2012

Evaluasi Diri




Seorang mukmin itu pemimpin bagi dirinya sendiri, Ia mengevaluasi dirinya karena Alloh. Sesungguhnya hisab pada hari kiamat nanti akan menjadi ringan bagi mereka yang telah melakukan evaluasii di dunia, sebaliknya hisab itu akan terasa berat bagi mereka yang tak mengavaluasi diri. (Hasan Al-Bashri)
Sudah menjadi keharusan seorang mukmin untuk tidak lupa mengevaluasii nafsu, menyempitkan ruang gerak dan menahan gejolaknya, sehingga setiap hembusan nafas adalah mutiara bernilai tinggi. Menyia-nyiakan nafas ini atau menukarnya dengan sesuatu yang mendatangkan kecelakaan adalah kerugian yang sangat besar.....
Hanya saja hakekat kerugian ini benar-benar nampak nanti di hari kiamat... 

Yang perlu di evaluasi

1. Kesadaran kita ber-Islam
Sudahkah kita menjadi muslim yang sesungguhnya ? Sudah murnikah tauhid kita ataukah masih tercampur dengan kesyirikan. Adapun indikasi keimanan dapat kita lihat dari peningkatan amal ibadah kita sperti : Sedekah, meningkatkan amalan2 sunnah disamping amalan2 wajib/fardhu 

2. Evaluasi Taraf Hidup
Dalam point ini sudahkah kita secara optimal nencari peluang2 dalam miningkatan kualitas hidup yang tentunya masih dalam koridor Ibadah kepada Allah Ta'ala

3. Evalauasi Kesadaran Akhirat
    Untuk mengingat kematian, pastikan 3 hal :
  • Pastikan amal kita berguna bagi diri sendiri dan orang lain
  • Pastikan anak kita bisa mendoakan kita untuk mentransfer kebaikan dari anak sebagai aset kita diantaranya dengan pendidikan yang baik
  • Pastikan harta yang kita miliki di belanjakan di jalan Alloh " barang siapa yang yang mengajak orang kepada hidayah Alloh kita akan mendapatkan kebaikan sebesar orang yang mengerjakan kebaikan tersebut"
4. Selektif Memilih Teman
Tentang hal ini, Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam pernah bersabda, “Seseorang (diukur) berdasarkan agama temannya; maka hendaklah salah seorang di antara kamu melihat siapa yang ia jadikan kekasih (teman).” (HR.Abu Daud, dishahihkan Syaikh al-Albani)

5. Evaluasi/ berharap kematian itu istirahat total yaitu tidak tersiksa dengan azab Alloh
Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan menghampiri,  ada baiknya kita mulai meng-agendakan hal-hal di bawah ini :
  1. Bersyukur kepada Alloh, orang yang bersyukur tidak akan takabur karena sifat tawadhu
  2. Berbuat baik kepada orang lain yang berbentuk fisik dan materi
  3. Perbaiki diri dan keturunan kita
  4. Segera bertaubat kepada Alloh
     - Menghentikan/meninggalkan hal2 yang sifatnya maksiat terhadap Allah
     - Mengakui apa yang dilakukan itu suatu kesalahan/dosa
     - Menyesali dan tidak mengulangi lagi perbuatan tsb
     - Mengiringinya dengan memperbanyak amal shalih dan menjauhi hal yang sia-sia
     - Istiqomah dalam melakukan kebaikan

Kita hanya berharap kepada Alloh Subhanahu wa Ta'ala di akhir usia kita dalam keadaan taat & patuh kepada Alloh spt yg dikatakan Ibnu Qoyyim rahimahullah  " Umur di tentukan pada akhirnya dan amal ditentukan oleh yang terakhir (penutupnya)

Dari :

Fille Catatan  Diah sebagai resume dari suatu kajian thn 2006 di Mesjid Raya Batam

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.