-->

29 Agustus 2012

Inilah Kelakuan Orang NU


(Menggunting dalam Lipatan?)
NU menandatangani kerjasama dengan Batak Kristen, dengan klaim akan menangani masalah social baik di masjid maupun gereja.
Tampaknya ketua umum NU (Nahdlatul Ulama), Said Aqil Siradj (SAS) belum kenyang jadi Penasehat PMKRI (Persatuan Mahasiswa Kristen Republik Indonesia) (1999-sekarang), maka kini merambah ke penandatanganan kerjasama dengan HKBP (Huria Kristen Batak Protestan). Padahal Ummat Islam di berbagai tempat mengalami gegeran (konflik) dengan HKBP. Bahkan Allah Ta’ala jelas melarang, dengan firmanNya, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi teman-teman setia (mu); sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin (teman setia), maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim.” (Al-Maidah: 51)
Kelakuan orang NU yang tidak menggubris kenyataan dan larangan Allah Ta’ala itu ditandai dengan tanda tangan resmi.
Inilah beritanya:

PBNU Jalin Kerjasama dengan HKBP, Meski di Daerah HKBP Rawan Konflik
JAKARTA (voa-islam.com) – Di tengah maraknya konflik jemaat HKBP dengan umat di berbagai daerah terkait pendirian gereja, PBNU justru menjalin kerjasama  dengan HKBP. Kerjasama di bidang training kepemimpinan dan advokasi kemiskinan ini dilakukan dalam rangka saling mengenal antara PBNU dan HKBP.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani perjanjian kerjasama dengan Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), di Jakarta, Senin (18/10/2010). Kerjasama yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Ephorus Bonar Napitupulu, pucuk pimpinan HKBP ini diklaim sebagai usaha saling mengenal dan berkomunikasi yang lebih baik di antara dua pihak
“Kita akan bekerjasama dalam menangani persoalan sosial, antara lain bagaimana kita mengadakan training leadaership, mengadvokasi kemiskinan yang ada di sekeliling kita, meningkatkan ekonomi mereka yang disekeliling kita, di masjid maupun gereja, karena rata-rata mayoritas kan NU,” kata Marsudi Syuhud, ketua PBNU yang terlibat dalam perjanjian ini.
….Kita akan bekerjasama dalam menangani persoalan sosial, di masjid maupun gereja. Ini muamalah sosial bagaimana kita bisa saling mengerti satu sama lain dan berdamai, kata Marsudi Syuhud, ketua PBNU….
Ia menegaskan, kerjasama ini sama sekali tak ada kaitannya dengan kasus perselisihan gereja HKBP dengan masyarakat di Bekasi beberapa waktu lalu.
Marsudi mengatakan persoalan yang muncul di Bekasi sebenarnya persoalan kecil karena muncul karena antar persoalan pribadi tidak saling kenal. Antara satu kelompok dengan kelompok lainnya membawa adatnya masing-masing dan tidak mempedulikan yang lain.
Ia menjelaskan, kerjasama ini tidak ada menyangkut masalah akidah di antara kedua agama. “Kita tak saling menyinggung masalah akidah, ini muamalah sosial bagaimana kita bisa saling mengerti satu sama lain dan berdamai,” terangnya.

HKBP rawan konflik dengan umat Islam di berbagai daerah
Diberitakan voa-islam sebelumnya, di berbagai daerah jemaat HKBP kerap menuai konflik dengan umat Islam soal pendirian gereja, misalnya HKBP Philadelpia Jejalen Jaya Kabupaten Bekasi, HKBP Cinere Depok, dan terakhir HKBP Pondok Timur Kota Bekasi, Jawa Barat.
Konflik yang paling panas adalah kasus HKBP Pondok Timur yang melahirkan insiden Ciketing 12 September 2010 dengan tertusuknya jemaat HKBP Hasian Sihombing dan beberapa korban luka warga Muslim.
Momen kekisruhan tersebut justru dimanfaatkan HKBP untuk mencabut Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri (PBM) Nomor 8 dan 9 tahun 2006 tentang Kerukunan Umat Beragama dan Pendirian Rumah Ibadah. Padahal konflik HKBP di Ciketing bukan karena kesalahan PBM, tapi dipicu oleh manipulasi tanda tangan warga dalam proses perizinan legalisasi pembangunan gereja di lahan kosong kampung Ciketing Asem (Cikeas) Mustikajaya.
….konflik HKBP di Ciketing dipicu oleh manipulasi tanda tangan warga dalam proses perizinan legalisasi pembangunan gereja di lahan kosong kampung Ciketing Asem (Cikeas) Mustikajaya….
Contohnya, dalam surat pernyataan persetujuan warga terdapat tanda tangan Banah binti Bandul. Dalam KTP bernomor 3275.1153016.00001, nenek yang tinggal di Ciketing Asem RT 5/RW 6 ini tidak bisa membuat tanda tangan, sehingga ia hanya membubuhkan cap jempol. Anehnya, dalam surat pernyataan persetujuan warga tercantum tanda tangan nenek Banah. Setelah diselidiki oleh Forum Umat Islam Mustika Jaya (FUIM), ternyata tanda tangan dalam surat pernyataan tersebut dipalsukan.
Tanda tangan Siti Jubaidah, warga Mustika Jaya RT 03/RW 06 pun tidak beres. Tanda tangan dalam surat pernyataan persetujuan gereja jauh melenceng dari tanda tangan asli dalam KTP bernomor 10.5501.631274.1002.
Warga Muslim lainnya yang tanda tangan KTP-nya berbeda dengan surat pernyataan persetujuan gereja HKBP, antara lain: Pak Milih (54 tahun), Sinan (35 tahun), Arief (28 tahun), Niden (38 tahun), Sarwono (34 tahun), Manih (47 tahun), Kumin (60 tahun), Karsin (45 tahun), Didin (31 tahun), Nurjayadi (47 tahun), dll.
Buntut dari manipulasi dalam proses pendirian gereja HKBP tersebut, Nicing (Ketua RT 03/RW 06) dan Rimin Sairi (Ketua RW 06) kelurahan Mustika Jaya Bekasi membuat pernyataan tertulis, bahwa dalam berkas-berkas permohonan perizinan gereja HKBP itu terdapat pemalsuan data identitas dan pemalsuan tanda tangan warga. Dalam surat berstempel RT dan RW tertanggal 1 Agustus 2010 itu dilampirkan surat pernyataan ratusan warga Mustika Jaya yang menolak berdirinya gereja HKBP dengan latar belakang pemalsuan data dan penyuapan. Uang suap yang dikucurkan HKBP untuk satu buah foto copy KTP berkisar dari Rp 100.000 hingga 1 juta rupiah.
Demi mendapatkan izin gereja sesuai aturan PBM, dilakukanlah transaksi suap-menyuap, lalu memalsukan identitas dan tanda tangan warga. Setelah terbongkar kedoknya, warga pun mencabut pernyataan persetujuan, hingga kandaslah izin gereja. Setelah gagal mendapat izin sesuai peraturan PBM, kini HKBP menuntut pencabutan PBM. [taz/nuo]
Sumber: Voaislam, Senin, 18 Oct 2010

Tidak menggubris kenyataan dan larangan Allah Ta’ala
Lakon orang NU itu sama sekali tidak pantas ditiru. Bahkan sama sekali tidak melek terhadap kenyataan, apalagi prihatin terhadap nasib Ummat Islam. Kalau sedikit mau melihat kenyataan, maka coba baca artikel ini:
Batak Kristen dan Konflik Horizontal
October 5, 2010 11:13 pm admin Artikel, Kata Hikmah
Batak Kristen dan Konflik Horizontal
KASUS tertusuknya Pendeta Luspida Simanjuntak dan penatua Hasian Sihombing dari HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) pada 12 September 2010 lalu, adalah salah satu peristiwa bernama konflik horizontal yang berkaitan dengan etnis Batak Kristen. Luspida Simanjuntak dan Hasian Sihombing adalah pemuka Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Bekasi, Jawa Barat.
Belasan tahun sebelumnya, pada konflik Poso yang sudah berlangsung sejak 25 Desember 1998, mencuat beberapa nama pemuka agama Batak Kristen dan tokoh Batak Kristen bernama Pendeta Renaldy Damanik dan Janis Simangunsong yang memprovokasi Tibo dan kawan-kawan untuk melakukan pembantaian di Pesantren Walisongo (28 Mei 2000). Tibo dan kawan-kawan akhirnya dihukum mati pada tanggal 22 September 2006, sedangkan tokoh-tokoh penting di belakangnya hingga kini tak tersentuh.
Keterkaitan etnis Batak Kristen di dalam konflik horizontal, memang tidak selalu berujung pada tragedi berdarah. Ada kalanya masih berupa potensi yang tentu saja mengkhawatirkan, seperti melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, sebagaimana dilakukan salah seorang etnis Batak Kristen dengan menerbitkan komik digital.
Sekitar pertengahan November 2008, di situs www.lapotuak.wordpress.com sempat tayang komik berbahasa Indonesia dengan judul Muhammad dan Zainab serta Kartun Sex Muhammad dengan Budak. Komik penghinaan itu sudah tayang sejak 12 November 2008, namun baru membuat heboh sekitar sepekan kemudian.
Pada komik itu Nabi Muhamad SAW digambarkan sebagai laki-laki brewokan. Sedangkan Zainab dan Mariah ditampilkan dengan pakaian yang menggoda bahkan ada yang telanjang. Tidak sekedar memvisualisasikan sosok, komik itu juga mengkutip beberapa ayat-ayat Al-Qur’an dan beberapa hadits, namun dengan penafsiran versinya sendiri yang tentu saja sangat menyesatkan.
Dari nama blog dan sejumlah tulisan yang pernah ditayangkan blog tersebut, sudah bisa diduga bahwa blog itu dibuat oleh etnis Batak, khususnya Batak Karo beragama Kristen yang sudah terpengaruh Yudaisme (Yahudi). Kesan ini semakin kuat setelah membaca artikel berjudul Batak Toba, Keturunan Israel Yang Hilang yang ditayangkan sejak 11 Januari 2008.
Secara keseluruhan, isi situs yang sudah eksis sejak 05 Desember 2007 itu memang melecehkan agama Islam dan Nabi Muhammad SAW, seraya memposisikan agama Islam sebagai agama yang tidak benar. Antara lain, sebagaimana bisa dibaca melalui tulisan berjudul Agama Benar vs Agama Tidak Benar yang tayang pada 28 April 2008.
Selengkapnya dapat dibaca di: http://www.nahimunkar.com/batak-kristen-dan-konflik-horizontal/#more-3483
Di samping itu, kalau mengaku sebagai orang beriman, maka mestinya sami’na wa atho’na kepada firman Allah Ta’ala yang telah jelas melarang. Inilah ayatnya:
] يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ[ 
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi teman-teman setia (mu); sebagian mereka adalah pemimpin sebagian yang lain. Barang siapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zhalim.” (Al-Maidah: 51)
] يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا عَدُوِّي وَعَدُوَّكُمْ أَوْلِيَاءَ تُلْقُونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَقَدْ كَفَرُوا بِمَا جَاءَكُمْ مِنَ الْحَقِّ يُخْرِجُونَ الرَّسُولَ وَإِيَّاكُمْ أَنْ تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ رَبِّكُمْ إِنْ كُنْتُمْ خَرَجْتُمْ جِهَادًا فِي سَبِيلِي وَابْتِغَاءَ مَرْضَاتِي تُسِرُّونَ إِلَيْهِمْ بِالْمَوَدَّةِ وَأَنَا أَعْلَمُ بِمَا أَخْفَيْتُمْ وَمَا أَعْلَنْتُمْ وَمَنْ يَفْعَلْهُ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاءَ السَّبِيلِ[ 
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad pada jalan-Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus. “ (Al-Mumtahanah: 1)
Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang wajibnya loyalitas kepada orang-orang mukmin dan memusuhi orang-orang kafir.
Apakah memang maunya berbalikan dengan aturan Allah Ta’ala? Atau cari kesempatan untuk menggunting dalam lipatan? Semoga saja tidak. Hanya masalahnya, apakah di NU sudah tidak ada lagi orang yang menegakkan perintah Allah Ta’ala?
أَلَيْسَ مِنْكُمْ رَجُلٌ رَشِيدٌ [هود/78]
Tidak adakah di antaramu seorang yang berakal?” (QS Hud: 78).
(nahimunkar.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.