-->

12 Agustus 2012

Kerap kafirkan Ibnu Taimiyah, Pengarang Kifayatul Akhyar Panen Teguran


Dia adalah Taqiyuddil Al Husni Abu Bakar Muhammad bin Husaini Al Husni Assyafii, wafat tahun 829 Hijriah.
Kifayatul Akhyar fi Hilli Ghaayatul ikhtishor merupakan salah satu kitabnya yang amat Populer dikarangan Pesantren-pesantren Tradisional.
Kitab ini memang cukup baik metode pensyarahannya, karena banyak mengutip dalil-dalil fiqh Dari hadits Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.
Ketika ditanya tentang Kitab ini, Murid syaikh Albani yaitu syaikh Masyhur Hasan Salman mengatakan Bahwa Kitab ini bagus karena didasarkan dengan dalil-dalil naqli.
Namun sayang Taqiyuddin Al Husni jatuh kepada kesalahan kemudian mendapat celaan dari beberapa Ulama Karena menyesatkan bahkan mengkafirkan Ibnu Taimiyah dalam sebuah kitabnya yang bernama Daf’u Syubhati man Syabbaha. Kitab ini dicetak dengan tahqiq Al Kautsari. Kitab tersebut telah dibantah oleh Ibnu Abdil Hadi dengan Judul As shorimul Mughni Fi Raddi alal Husni.
Assakhawi menukil Al Imam Al Muqrizi Menyebutkan dalam Kitab Uqud miliknya secara ringkas


“ Dia itu amat Fanatik dengan Asyairah dan menyimpang dari mazhab Hanabilah hingga keluar batas. Ada beberapa hal terkait dirinya di Damaskus. Ia berbicara keji mencela Ibnu Taimiyah dan mengkafirkannya terang-terangan tanpa Rasa malu, bahkan ia menegaskan pengkafirannya itu ditempat-tempat pertemuan dimana ia bertemu dengan para pengikutnya hingga mereka mentaklidinya sebagaimana biasanya terjadi pada mayarakat kami kala itu yang mereka mentaqlidi siapa saja yang mereka yakini.
Niscaya nanti mereka semua akan diserahkan Kepada Allah yang Maha mengetahui baik dan buruk.
Dia tetap dalam pendapat itu hingga meninggal. Semoga Allah Memaafkannya.”

Pada Biografi Ibrahim bin Muhammad bin Kholil Alburhan Abul wafa At Tharablisi, Tharablis di syam, beliau lahir dikota Halab dan besar disana, Syafii adalah Mazhabnya, As Sakhawi mengutip Al Muqrizi dia mengatakan:


“ ketika Attaqi Al Husni memasuki kota Halab, sampai Kepadaku berita bahwa dia tidak ingin menemuinya ( Muhammad bin kholil Al Burhan, red) karena ia mengingkari dialog dengan dua orang pemakai pakaian -yang memakai pakaian bagus dengan gaya ahli bid’ah dan dengan orang yang sengsara dengan meninggalkan kehidupan duniawi dan tidak memperdulikan kondisi manusia-.
Keinginannya (Muhammad bin Kholil Alburhan) sudah kuat, maka akhirnya ia tidak punya pilihan lain kecuali mendatanginya. Ia mendapatinya sedang tidur di Madrasah Syarfiyyah, Ia Pun duduk hingga membangunkannya kemudian Ia Memberi Salam.
“Engkau Attaqi Al Husni?” Ia menjawab: :”Saya Abu Bakar, (kunyahny, red)”.
Kemudian ia bertanya tentang syaikh-syaikhnya, Maka iapun menyebutkannya. Ia (Muhammad bin Kholil Al Burhan, rerd) berkata:” Sesungguhnya syaikh-syaikhmu yang telah engkau sebutkan itu merupakan hamba-hamba Ibnu Taimiyah atau hamba dari orang yang belajar kepada Ibnu Taimiyah. Lalu Kenapa kamu merendahkannya”?
Maka Attaqi (Alhusni, red) Tidak punya Pilihan selain buru-buru mengambil sandalnya dan pergi tanpa berani membantahnya.”

Semoga bermanfaat abangdani.wordpress.com

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.