-->

17 Agustus 2012

KOREKSI TERHADAP GERAKAN DAKWAH Ikhwanul Muslimin (IM)


Dari Soal-Jawab, Buletin Dakwah Al-Furqon Edisi 10 Th-1
Pertanyaan 2:
Assalamu’alaikum waroh matullahi wabarokatuh, Ana adalah pelajaran SMU. Dan termasuk pengurus (Rohis) di sekolah. Selama menjadi pengurus, ana merasakan ada keganjilan dalam pengurusan ini, karena setiap kegiatan takmir dibloking (dikontrol) oleh pihak luar, yaitu Ikhwanul Muslimin (IM). Untuk itu ana ingin bertanya kepada Redaksi bulletin Al-Furqon :
Apakah IM itu? Apakah ia semacam golongan (gerakan) yang ingin mengembalikan kejayaan islam seperti Hammas? Tolong dijelaskan secara rinci.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Pembaca (Identitas ada pada redaksi)
Jawab :
Wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh
Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kita untuk saling memberi nasehat seperti firman-Nya :
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mantaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-‘Ashr: 1-3).
Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : Agama itu adalah nasehat. Kami bertanya : “Untuk siapa?” beliau menjawab: “Untik Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para imam kaum muslimin dan seluruh kaum muslimin”. (HR.Muslim:55).
Beliau juga menerangkan bahwa salah satu hak sesame muslim adalah: “Apabila ia menerima nasehat kepadamu, maka berilah nasehat kepadanya”. (HR. Muslim: 2162).
Jadi nasehat merupakan asas kebaikan bagi umat islam. Oleh karenanya, janganlah nasehat disalah-artikan dengan hujatan dan caci makian. Sebab maksud nasihat adalah mengingatkan seorang agar kembali kepada kebenaran serta memperbaiki segala kesalahan.
Tentunya sebagai seorang muslim yang ikhlas mencari kebenaran, dia akan menerima kebenaran dimanapun dijumpainya. Jangan sekali-kali nasihat saudaranya seagama dianggap sebagai suatu hal yang negatif dan dipandang sebelah mata. Karena kita semua me maklumi, tiada manusia di dunia ini yang bebas dari kesalahan dan kekeliruan. Sekali lagi, janganlah kita sesak dada dan alergi untuk menerima kebenaran.
Sebagai jawaban pertanyaan di atas, kami katakana : sesungguhnya jalan keselamatan itu hanyalah satu, sedangkan jalan kebatilan begitu banyak tak terhingga. Allah berfirman:
“Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”. (QS. A-An’am 153).
Dalam hadits tentang iftiroqul ummah (perpecahan umat) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Semua golongan tersebut tempatnya di neraka, kecuali satu. (yaitu) golongan yang aku ada dan para sahabat meniti di atasnya”. (HR.Tirmidzi 2641 dan Al-Hakim dalam Al-Di’ah: 14-15 oleh syeikh Ali bin Hasan).
Inilah jalan yang lurus. Inilah jalan keselamatan dan kebahagiaan. Yaitu jalan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabatnya.
Adapun pemahaman-pemahaman baru yang menyimpang dari pemahaman para sahabat, maka semua itu merupakan jalan kegelapan sekalipun menjamur di segala penjuru dunia.. maka kami menasehatkan kepada saudara-saudara kami, khususnya para pemuda untuk berhati-hati dari pemikiran-pemikiran baru yang hanya menipu laksana fatamorgana.
Selanjutnya, penjelasan secara ringkas tentang firqoh/golongan tersebut adalah sebagai berikut :
IKHWANUL MUSLIMIN (IM)
Harokah Ikhwanul Muslimin (IM) adalah suatu pergerakan islam yang didirikan oleh Hasan Al-Banna di kota Isma’iliyyah, Mesir pada tahun 1346 H.
Gerakan ini juga banyak dikritik oleh para ulama. Disebabkan :
1. Tidak memperhatikan masalah aqidah dengan benar.
Hal di atas diungkapkan oleh samahatu Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Beliau berkata: “Harokah Ikhwanul Muslimin telah dikritik para ulama yang mu’tabar. Salah satunya mereka tidak meperhatikan dakwah tauhid dan memberantas syirik dan bid’ah. Maka wajib bagi Ikhwanul Muslimin untuk memperhatikan dakwah Salafiyyah kepada tauhid dan mengingkari ibadah-ibadah kepada kuburan. Kebanyakan ahlu ilmi mengkritik IM dari segi ini. Yaitu tidak punya perhatian terhadap dakwah tauhid dan mengingkari kelakuan orang-orang jahil, seperti meminta-minta kepada orang yang sudah mati. Demikian juga mereka tidak punya perhatian terhadap sunnah, meneliti hadits-hadits dan perkataan salafus sholih dalam hukum-hukum syar’i. (Dimuat dalam majalah Al-Majallah edisi 806 tanggal 25/2/1416H hal.24 lihat Al-Ajwibah Mufidah hal 72).
Bukti nyata harokah IM tidak perhatian terhadap masalah aqidah adalah banyaknya anggota bahkan tokoh-tokoh mereka yang jatuh ke lembah kesyirikan dan kesesatan serta tidak mempunyai konsep aqidah yang jelas. Seperti Hasan Al-Banna, Sa’if Hawa, Sayyid Qutub, Musthofa As-Siba’I dan lain-lain.
2. Menghidupkan bid’ah
Harokah IM sering kali menghidupkan dan mendukung kebid’ahan. Seperti perayaan mauled nabi, isra Mi’raj, ulang tahun dan lain-lain.
3. Manhaj Dakwah yang tidak jelas
Kerusakan dakwah harokah IM diawali oleh propaganda persatuan barisan kaum muslimin yang mengabaikan berbagai penyimpangan aqidah pada tubuh umat islam. Karena itu, kamu akan dapati dalam barisan mereka ber macam manusia yang beragam pemikiran, Rofidhoh, Syi’ah, Syufi, Asyairoh, Maturidiyah, Mu’tazilah dan sejenisnya. Persatuan macam apa ini ?. Disamping itu, harokah IM juga banyak menggunakan sarana dakwah yang bid’ah, seperti: Drama, Sandiwara, bai’at Hizbiyyah, Nasyid, acara Myhasabah, dan lain-lain. (Baca kitab Al-Hujajul Qowiyyah ‘ala anna Wasa’olad Da’wah Tauqifiyyah oleh syaikh Abdus Salam bin Abdul Karim Barjas).
4. Mendahulukan urusan politik dari pada syari’at
Kita dapat melihat bersama bahwa para pengikut IM lebih banyak berbicara dan mengulas tentang politiik (menurut wacana modern) dari pada aqidah islam. Baik dalam majalah, buku-buku hingga khutbah sekalipun.
5. Fanatik dan menutup pintu ijtihad
Demikian penjelasa kami secara ringkas. Kita memohon kepada Allah agar menunjukkan kita semua kepada jalan-Nya yang lurus. Dan sekali lagi, kami menjelaskan hal ini hanya semata untuk menegakkan pilar nasihat di antara kita sesame kaum muslimin. Wallohu a’lam.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Dipublikasikan oleh : ibnuramadan.wordpress.com
**Dari Soal-Jawab, Buletin Dakwah Al-Furqon Edisi 10 Th-1

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.