Dari Soal-Jawab, Buletin Dakwah Al-Furqon Edisi 10 Th-1
Pertanyaan 2:
Assalamu’alaikum
waroh matullahi wabarokatuh, Ana adalah pelajaran SMU. Dan termasuk
pengurus (Rohis) di sekolah. Selama menjadi pengurus, ana merasakan ada
keganjilan dalam pengurusan ini, karena setiap kegiatan takmir dibloking
(dikontrol) oleh pihak luar, yaitu Ikhwanul Muslimin (IM). Untuk itu
ana ingin bertanya kepada Redaksi bulletin Al-Furqon :
Apakah IM itu?
Apakah ia semacam golongan (gerakan) yang ingin mengembalikan kejayaan
islam seperti Hammas? Tolong dijelaskan secara rinci.
Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh
Pembaca (Identitas ada pada redaksi)
Jawab :
Wa’alaikum salam warohmatullahi wabarokatuh
Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kita untuk saling memberi nasehat seperti firman-Nya :
“Demi masa.
Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mantaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
(QS. Al-‘Ashr: 1-3).
Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda : Agama itu adalah nasehat. Kami bertanya : “Untuk siapa?”
beliau menjawab: “Untik Allah, Kitab-Nya, Rasul-Nya, para imam kaum
muslimin dan seluruh kaum muslimin”. (HR.Muslim:55).
Beliau juga
menerangkan bahwa salah satu hak sesame muslim adalah: “Apabila ia
menerima nasehat kepadamu, maka berilah nasehat kepadanya”. (HR. Muslim:
2162).
Jadi nasehat
merupakan asas kebaikan bagi umat islam. Oleh karenanya, janganlah
nasehat disalah-artikan dengan hujatan dan caci makian. Sebab maksud
nasihat adalah mengingatkan seorang agar kembali kepada kebenaran serta
memperbaiki segala kesalahan.
Tentunya sebagai
seorang muslim yang ikhlas mencari kebenaran, dia akan menerima
kebenaran dimanapun dijumpainya. Jangan sekali-kali nasihat saudaranya
seagama dianggap sebagai suatu hal yang negatif dan dipandang sebelah
mata. Karena kita semua me maklumi, tiada manusia di dunia ini yang
bebas dari kesalahan dan kekeliruan. Sekali lagi, janganlah kita sesak
dada dan alergi untuk menerima kebenaran.
Sebagai jawaban
pertanyaan di atas, kami katakana : sesungguhnya jalan keselamatan itu
hanyalah satu, sedangkan jalan kebatilan begitu banyak tak terhingga.
Allah berfirman:
“Dan bahwa (yang
Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan
janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan
itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu
diperintahkan Allah agar kamu bertakwa”. (QS. A-An’am 153).
Dalam hadits tentang iftiroqul ummah (perpecahan umat) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda: “Semua golongan tersebut tempatnya di neraka, kecuali satu.
(yaitu) golongan yang aku ada dan para sahabat meniti di atasnya”.
(HR.Tirmidzi 2641 dan Al-Hakim dalam Al-Di’ah: 14-15 oleh syeikh Ali bin
Hasan).
Inilah jalan yang lurus. Inilah jalan keselamatan dan kebahagiaan. Yaitu jalan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabatnya.
Adapun
pemahaman-pemahaman baru yang menyimpang dari pemahaman para sahabat,
maka semua itu merupakan jalan kegelapan sekalipun menjamur di segala
penjuru dunia.. maka kami menasehatkan kepada saudara-saudara
kami, khususnya para pemuda untuk berhati-hati dari pemikiran-pemikiran
baru yang hanya menipu laksana fatamorgana.
Selanjutnya, penjelasan secara ringkas tentang firqoh/golongan tersebut adalah sebagai berikut :
IKHWANUL MUSLIMIN (IM)
Harokah Ikhwanul
Muslimin (IM) adalah suatu pergerakan islam yang didirikan oleh Hasan
Al-Banna di kota Isma’iliyyah, Mesir pada tahun 1346 H.
Gerakan ini juga banyak dikritik oleh para ulama. Disebabkan :
1. Tidak memperhatikan masalah aqidah dengan benar.
Hal
di atas diungkapkan oleh samahatu Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Beliau
berkata: “Harokah Ikhwanul Muslimin telah dikritik para ulama yang
mu’tabar. Salah satunya mereka tidak meperhatikan dakwah tauhid dan
memberantas syirik dan bid’ah. Maka wajib bagi Ikhwanul Muslimin untuk
memperhatikan dakwah Salafiyyah kepada tauhid dan mengingkari
ibadah-ibadah kepada kuburan. Kebanyakan ahlu ilmi mengkritik IM dari
segi ini. Yaitu tidak punya perhatian terhadap dakwah tauhid dan
mengingkari kelakuan orang-orang jahil, seperti meminta-minta kepada
orang yang sudah mati. Demikian juga mereka tidak punya perhatian
terhadap sunnah, meneliti hadits-hadits dan perkataan salafus sholih
dalam hukum-hukum syar’i. (Dimuat dalam majalah Al-Majallah edisi 806
tanggal 25/2/1416H hal.24 lihat Al-Ajwibah Mufidah hal 72).
Bukti
nyata harokah IM tidak perhatian terhadap masalah aqidah adalah
banyaknya anggota bahkan tokoh-tokoh mereka yang jatuh ke lembah
kesyirikan dan kesesatan serta tidak mempunyai konsep aqidah yang jelas.
Seperti Hasan Al-Banna, Sa’if Hawa, Sayyid Qutub, Musthofa As-Siba’I
dan lain-lain.
2. Menghidupkan bid’ah
Harokah
IM sering kali menghidupkan dan mendukung kebid’ahan. Seperti perayaan
mauled nabi, isra Mi’raj, ulang tahun dan lain-lain.
3. Manhaj Dakwah yang tidak jelas
Kerusakan
dakwah harokah IM diawali oleh propaganda persatuan barisan kaum
muslimin yang mengabaikan berbagai penyimpangan aqidah pada tubuh umat
islam. Karena itu, kamu akan dapati dalam barisan mereka ber macam
manusia yang beragam pemikiran, Rofidhoh, Syi’ah, Syufi, Asyairoh,
Maturidiyah, Mu’tazilah dan sejenisnya. Persatuan macam apa ini ?.
Disamping itu, harokah IM juga banyak menggunakan sarana dakwah yang
bid’ah, seperti: Drama, Sandiwara, bai’at Hizbiyyah, Nasyid, acara
Myhasabah, dan lain-lain. (Baca kitab Al-Hujajul Qowiyyah ‘ala anna
Wasa’olad Da’wah Tauqifiyyah oleh syaikh Abdus Salam bin Abdul Karim
Barjas).
4. Mendahulukan urusan politik dari pada syari’at
Kita
dapat melihat bersama bahwa para pengikut IM lebih banyak berbicara dan
mengulas tentang politiik (menurut wacana modern) dari pada aqidah
islam. Baik dalam majalah, buku-buku hingga khutbah sekalipun.
5. Fanatik dan menutup pintu ijtihad
Demikian
penjelasa kami secara ringkas. Kita memohon kepada Allah agar
menunjukkan kita semua kepada jalan-Nya yang lurus. Dan sekali lagi,
kami menjelaskan hal ini hanya semata untuk menegakkan pilar nasihat di
antara kita sesame kaum muslimin. Wallohu a’lam.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Dipublikasikan oleh : ibnuramadan.wordpress.com
**Dari Soal-Jawab, Buletin Dakwah Al-Furqon Edisi 10 Th-1
0 komentar:
Posting Komentar