-->

08 Agustus 2012

KURANG APA LAGI COBA..??!!!


Alloh Subhanahu wa Ta’ala sangat sayang kepada hamba-Nya. Di antara bentuk kasih sayang Alloh, telah dimudahkannya Islam ini untuk kita jalani. Tidak ada yang sulit dalam agama ini. Semuanya mudah. Hanya saja terkadang, kitanya saja yang mempersulit diri dengan mengambil aqidah atau ibadah yang tidak ada ajarannya dalam Islam.

Di saat Alloh Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan kita untuk berdo’a di setiap sholat kita Ihdinash shiroothoh mustaqiim (arti: tunjukilah kami jalan yang lusur), di saat itu pula Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah memudahkan kita untuk bisa berjalan di atas jalan yang lurus. Kalo nggak percaya, coba perhatikan dengan seksama betapa Alloh telah memberikan berbagai sarana untuk memudahkan kita meniti jalan yang lurus.

>>> Tiga Kemudahan

Pertama, Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan Al-Qur’an kepada kita untuk pedoman hidup. Alloh berfirman (yang artinya), “....Kitab ini (Al-Qur’an) tiada keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Al-Baqoroh: 2)

Kedua, Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan Nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa Sallam kepada kita untuk menjelaskan isi Al-Qur’an sekaligus menjadi pembimbing kita ke jalan yang lurus.

Ketiga, Alloh Subhanahu wa Ta’ala telah memberikan kepada kita serombongan orang yang sudah dijamin berada di atas jalan yang lurus sehingga kita bisa bergabung bersama mereka. Mereka adalah para Sahabat Rosul yang kita diperintahkan Alloh dan Rosulnya untuk mengikuti jejak mereka dan dilarang untuk menyimpang dari jalan mereka.
Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Alloh, dan Alloh menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”. (QS. At-Taubah:100)

Nah, minimal dengan tiga hal inilah Alloh telah memudahkan jalan kita menuju keselamatan. Dengan ketiga hal inilah Alloh membimbing kita menuju Surga-Nya yang kekal abadi.

>>> Sebuah Keputusan yang Aneh

Sekarang misalnya begini. Ada orang yang di suruh oleh atasannya untuk menuju ke sebuah kota yang dia belum pernah pergi ke sana. Untuk memudahkannya sampai ke sana, dia diberi tiga bekal:

1. Peta.
2. Penunjuk jalan sekaligus penjelas peta.
3. Rombongan orang yang sudah jelas-jelas menuju ke sana.

Sesampainya di terminal dia dapati banyak sekali angkutan umum. Ada yang berwarna putih, hitam, merah, dll. Semua mengaku menuju kesana. Tapi, peta yang dia pegang menunjukkan bahwa bus yang menuju ke sana hanya satu, misalnya angkutan warna putih. Petunjuk jalan pun mengatakan demikian dan menyuruh untuk naik angkot warna putih. Di dalam angkot warna putih itupun sudah berkumpul rombongan orang yang jelas-jelas menuju ke sana.






Kira-kira, apa pendapat Anda jika orang itu malam memilih angkutan lain yang tidak jelas???
Bukankah ini tindakan aneh dan  bodoh ?
Kalau sudah ada yang jelas, ngapain milih yang nggak jelas, ya nggak?!
Kalau ada angkot yang jelas-jelas bertuliskan Jakarta, kenapa kita malah memilih naik angkot yang tidak jelas tujuannya mau ke mana???

>>> Sebuah Renungan

Kawan...

Realita di depan mata kita menunjukkan bahwa betapa banyak kelompok-kelompok dan aliran yang mereka mengaku berada di atas jalan yang benar. Namun anehnya, satu sama lain saling berbeda aqidah dan metode dakwah.  Padahal, kalau mereka memang berada di jalan yang lurus (jalan yang ditempuh oleh Rosululloh dan para Sahabatnya),niscaya mereka tidak akan pernah sedikitpun berbeda aqidah dan metode dakwah. Mereka semua tentu akan sepakat bahwa:
  • Tidak ada nabi lagi setelah nabi Muhammad Shollallohu ‘alaihi wa Sallam....
  • Wajib mengimani azab kubur...
  • Wajib mengimani kabar aqidah dll. dari orang yang terpercaya meski hanya satu orang...
  • Wajib mengimani bahwa Allah Azza wa Jalla berada di atas Langit beristiwa di atas Arsy.
  • Haram berdemonstrasi dan memberontak kepada pemerintah kaum Muslimin
  • Wajib memfokuskan diri untuk memperbaiki aqidah ummat (diri dan keluarga dulu), bukannya sibuk merubah sistem yang ada....(Sebab inilah metode dakwah para Nabi dan Rosul dari sejak nabi Adam hingga Nabi Muhammad. Kemudian diikuti oleh para Sahabat, Tabi’in, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka dengan baik. Lantas, apakah kita memilih selain metode mereka dengan pertimbangan akal kita yang sangat terbatas??? Jika dikatakan "Emangnya nggak boleh kita merubah sistem?". Maka kita tanya balik, "Boleh nggak kita menyelisihi metode dakwah para Nabi dan Rosul dan orang-orang sholeh setelah mereka?". Silakan baca surat an-Nisa ayat:115)
  • ....
  • Dll.

Oleh karena itu kita harus hati-hati. Kita harus teliti. Jangan sampai kita salah langkah dan salah memilih yang akhirnya berujung pada penyesalan yang berkepanjangan.

Ingat kawan.....

Segala sesautunya sudah dimudahkan Alloh. Kurang apa lagi coba! Tinggal kitanya sekarang. Mau tidak mengambil kemudahan ini. Atau malah kita memilih cara lain yang justru akan membawa kita ke jurang kehancuran???


Al-Hafizh Ibnu Katsir rohimahulloh (wafat th. 774) menyebutkan bahwa shirothol mustaqim itu memiliki 4 penafsiran: (1). Al-Haq (kebenaran), (2).  Agama Islam, (3). Al-Qur’an, dan (4). Abu Bakar dan Umar. Beliau Rohimahulloh mengatakan bahwa keempat tafsir tersebut benar dan saling menyelarasi satu sama lain. Sebab, orang yang mengikuti Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam dan mengikuti jejak dua khalifah setelah beliau, yaitu Abu Bakar dan Umar, maka ia telah mengikuti kebenaran, dan siapa yang mengikuti kebenaran berarti dia telah mengikuti Islam, dan siapa yang mengikuti Islam berarti ia telah mengikuti Al-Qur’an, Al-Qur’an adalah Kitabulloh dan tali Alloh yang kokoh, jalan-Nya yang lurus, dan semuanya adalah shahih (benar) dan saling membenarkan.” (Lihat Tafsir Ibni Katsiir (I/140) tahqiq Saami bin Muhammad As-Salamah, cet. III, Daar Thayyibah, th. 1426 H dengan sedikit perubahan)

Suatu hari Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa kelak ummat Islam akan berpecah belah menjadi berkelompok-kelompok dan bergolong-golongan. Beliau mengatakan bahwa semua kelompok terancam Neraka, kecuali satu kelompok”

SIAPAKAH KELOMPOK YANG SATU INI YANG SELAMAT DARI ANCAMAN NERAKA?

Beliau berkata:

“…(yaitu) yang aku dan para Sahabatku berada di atasnya.” (HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim)

‘Abdullah bin ‘Umar rodhiyallohu ‘anhu mengatakan:

“Janganlah kalian mencaci maki para Sahabat Nabi Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa Sallam. Sungguh berdirinya mereka sesaat bersama Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam lebih baik daripada ibadah seorang dari kalian selama empat puluh tahun.” (Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Abi ‘Ashim)

‘Abdullah bin Mas’ud rodhiyallohu ‘anhu berkata:

“Barangsiapa diantara kalian yang ingin meneladani, hendaklah meneladani para Sahabat Rosululloh Shollallahu ‘alaihi wa Sallam. Karena sesungguhnya mereka adalah ummat yang paling baik hatinya, paling dalam ilmunya, paling sedikit bebannya, dan paling lurus petunjukknya, serta paling baik keadaannya. Suatu kaum yang Alloh telah memilih mereka untuk menemani nabi-Nya, untuk mengakkan agama-Nya, maka kenalilah keutamaan mereka serta ikutilah jejak-jejak mereka, karena MEREKA BERADA DI ATAS JALAN YANG LURUS.”
(Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr)

Wallohu a’lam.


Bogor, 08 Nov 2011
Menjelang Subuh, 03: 49

Muhammad Mujianto Abdul Jabbar Al-Batawie



Dikutip dengan sedikit editing http://www.facebook.com/notes/muhammad-mujianto/kurang-apa-lagi-coba-/283568155009784?ref=notif&notif_t=note_reply

Diberdayakan oleh Blogger.