-->

10 Agustus 2012

NASIHAT UNTUK SEMUA PARA WANITA

-> Wanita diibaratkan permen lollipop, bila lolipop itu terbuka bungkusnya maka banyak semut dan juga lalat yang akan mengerumuninya. Akan tetapi bila lolipop terbungkus rapat maka yang menikmati orang yang membukanya saja.. Begitu juga wanita yang berpakaian tapi telanjang dimana tak ada malu memamerkan aurat nya.. Engkau menginginkan seorang Imam yang sholeh tetapi engkau tidak bisa menjaga dirimu sendiri... Allahul musta'an..

-> Engkau ibarat PORSELEN yang KELIHATAN KUAT tapi sekali TERJATUH bisa HANCUR TAK BERWUJUD. Engkau memang tidak dibiasakan menjadi makhluk yang tegar karena selalu berada dibalik perlindungan Ayah dan Bunda. Maka berusahalah menjadi manusia yang seKUAT BATU KARANG, seTEGAR GUNUNG akan tetapi tetap CANTIK seperti PURNAMA.

-> Kecantikan iman yang terpancar dari hatilah yang mengantarkan seorang wanita ke kedudukan mulia. Dengan ketakwaan, keimanan, keindahan akhlak, dan amal-amal shalihnya, seorang wanita yang buruk rupa di mata manusiapun akan menjelma menjadi secantik bidadari surga.
[ummu rumman siti fatimah]

-> HANYA ADA SATU HAL YANG KURANG DARI WANITA : DIA LUPA BETAPA BERHARGANYA DIA.... SUBHANALLAH...

-> Masya Allah… Demikian sayangnya Allah pada seorang Muslimah !!?? Hanya dengan berbakti kepada suaminya, Ia bisa mendapatkan pahala sebanding dengan Jihad Fisabilillah. (Allahu Akbar… Demikian Keadilan Allah kepada Hamba-Nya yang penuh kelembutan ini) -> Seorang laki-laki pergi berjihad fisabilillah, tetapi wanita jika ta’at akan suaminya serta menunaikan pertanggungjawabnya kepada Allah akan turut menerima pahala seperti pahala orang yang berperang fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata untuk memerangi kaum kafir dan musyrik.

-> Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhu, Ia berkata: “Wahai Rasulullah, saya wakil dari kaum wanita untuk berjumpa dengan-mu. Sesungguhnya jihad hanya diwajibkan atas kaum laki-laki saja, sekiranya mereka menang mereka memperoleh pahala dan sekiranya mereka terbunuh, maka mereka senantiasa hidup dan diberi rizki di sisi Rabb mereka. Sedangkan kami golongan wanita menjalankan tugas (berkhidmad) untuk mereka, maka adalah bagian kami dari yang tersebut. Maka Rasulullah menjawab: “Sampaikanlah kepada siapa saja dari kaum wanita yang engkau temui, bahwa takwa kepada suami dan mengakui hak suami adalah menyamai yang demikian itu (jihad:pent), dan amat sedikitlah diantara kamu yang melaksanakannya. [HR. al Bazzar]

-> Wanita shalihah (isteri shalihah)merupakan sebaik-baik dan semulia-mulia gelar yang diberikan kepada wanita kekasih Allah. Title atau gelar itu bukan sekedar nama dan kebanggaan, tetapi dia adalah buah dari satu perjuangan panjang dalam kehidupan seorang wanita. Maka berhati-hatilah wahai saudariku muslima. Waspada diri dan keluarga terhadap ‘khadra’uddiman’, yaitu wanita cantik yang tumbuh dewasa di tempat yang buruk. Maka beruntunglah wanita shalihah yang ada di bumi, karena engkau lebih baik daripada bidadari yang ada di syurga karena bidadari pun cemburu kepadamu, karena engkau sebaik-baik perhiasan dunia.

-> Isteri yang shalehah adalah perempuan mukmin yang gemar beribadah kepada Allah, memelihara diri, hak suaminya, kehormatannya, serta menjaga harta suami dan anak-anaknya. Ia berlaku baik terhadap suami, keluarga suami, tetangga, dan mampu mengatur rumahnya yang merupakan kekuasannya. Allah telah menjadikannya sebagai ratu (pemimpin) di rumahnya. [Ulama]

-> Wanita shalehah merupakan Calon Penghuni Syurga, menjadi Dambaan Insan yang beriman dan bagaikan bunga yang semerbak mewangi… Keindahan Akhlaknya memancar keluhuran nurani, menyejukkan hati dan penyeri budi pekerti. Ucapannya menepis fitnah dan kemunkaran serta mendamaikan jiwa, membuahkan hikmah umpama SENANDUNG RINDU SYAIR KEINSYAFAN seorang HAMBA. Subhanallah… -> “Dunia adalah perhisan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalehah” [HR. Muslim]

-> ISLAM MENUTUPI aurat para wanita, sementara BARAT MENELANJANGI mereka. Islam menginginkan mereka (para wanita) berada ditengah-tengah para suami dan anak-anak mereka, sementara BARAT MENGGODA mereka untuk KELUYURAN -> KESETARAAN GENDER, 2 TREN ini DIKAWINKAN demi melahirkan LEGALITAS agar PEREMPUAN DIBEBASKAN secara absolut. Namun dibalik semua itu tersimpan MAKAR. Karena BARAT TIDAK PERNAH MENGINGINKAN KEBAIKAN DALAM ISLAM -> Wahai saudariku… Ittaqillah… Azab Allah jauh lebih DAHSYAT baik di Dunia maupun di Akhirat…

-> Wahai saudariku yang muslimah… Engkau seorang wanita berkedudukan tinggi, engkau seorang wanita yang mulia, dan engkau seorang wanita yang suci, kedudukanmu tinggi karena al-quran, engkau mulia karena iman, dan engkau suci karena berpegang teguh pada agama ini. Maka bagaimana (mungkin) seorang wanita yang suci mengekor wanita yang najis (kafir).

-> Saudariku muslimah… berhati-hatilah, jangan sampai dirimu terjatuh dalam perangkapnya dan janganlah kecantikan yang Allah anugerahkan kepadamu membuatmu terpedaya. Sesungguhnya akhir dari sebuah kecantikan hanyalah bangkai yang menjijikkan dalam kegelapan kubur dan secarik kain, beserta cacing-cacing yang merasa iri kepadamu dan merampas kecantikan itu darimu.

-> Saudariku yang muslimah, hendaklah engkau waspada akan bahaya hubungan yang haram dan segala yang berselubung “cinta” namun menyembunyikan sesuatu yang nista. Engkaupun hendaknya berhati-hati pada pergaulan bebas dengan pemuda ataupun laki-laki tak bermoral yang ingin merampas kehormatanmu dibalik kedok “CINTA”.

-> Saudariku muslimah… wahai wanita yang beriman kepada Allah, wahai wanita yang menutupi auratnya dengan penutup yang Allah syari’atkan, waspadalah! Waspadalah dari ketergelinciran. Sesungguhnya ketergelinciran akan mengantarmu kepada neraka, dan neraka seburuk-buruk tempat kembali. Waspadalah..!! Waspadalah dari menyerupai wanita-wanita kafir, sesungguhnya barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk (golongan) mereka.

-> Wahai saudariku… Sungguh engkau, wanita muslimah, makhluk mulia yang mempunyai kedudukan yang sangat tinggi di dalam Islam dan pengaruh yang begitu besar di dalam kehidupan setiap Muslim. Engkaulah sekolah pertama di dalam membangun masyarakat yang shalih jika engkau berjalan sesuai dengan petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam. Karena berpegang teguh kepada kedua sumber itu dapat menjauhkan setiap muslim laki-laki dan wanita dari kesesatan di dalam segala sesuatu. Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “ Aku tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan tersesat selagi kamu berpegang teguh kepadanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya” [Diriwayatkan Imam Malik didalam Kitab Al-Muwaththa]

-> Wahai Saudariku… Perhatikanlah betapa engkau akan menjadi seorang ibu. Dan perhatikan pula betapa besar tanggung jawab yang harus diembanmu dan perjuangan berat yang harus ia pikul yang pada sebagiannya melebihi beban tanggung jawab yang dipikul kaum pria. Sampai-sampai Allah memerintahkan hamba-Nya untuk berterima kasih kepada ibu, berbakti kepadanya dan mempergaulinya dengan baik. “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu, hanya kepada Ku-lah kamu kembali” [Q.S. Luqman : 14]. Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi wa sallam seraya berkata : Ya Rasulullah, siapa manusia yang lebih berhak untuk saya pergauli dengan baik ? Jawab Nabi: “Ibumu” Ia bertanya lagi, Lalu siapa? Jawab beliau, “Ibumu”, Ia bertanya lagi, Lalu siapa lagi? Beliau jawab: “Ayahmu” [Diriwayatkan oleh Imam Bukhari]

-> Wahai saudariku… Maka apa lagi yang engkau tunggu..?! Larilah ke cermin dan pandangilah dirimu sambil menangis. Sudahkah engkau faham akan semua ini..?! Lihatlah rambutmu, para lelaki melihatnya. Mereka terpesona dan timbullah penyakit dalam hati mereka. Lihatlah paha dan betismu, para lelaki memandangnya. Mereka terpana dan langsung dijawab oleh farji-nya. Lihatlah lengkung pinggulmu, para lelaki menyukainya. Mereka enggan melepas pandangan mereka padanya, kecuali setelah nafsunya puas. Perhatikan dadamu, betapa para lelaki menikmati memperhatikannya. Saudariku muslimah… perhatikanlah ayat Allah: “Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min. Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka” [Q.S. Al-Ahzab : 59]

-> Wahai saudariku… Apakah engkau telah menutupi rambutmu itu, paha dan betismu itu, lengkung pinggulmu itu..?! Ahsan. Alhamdulillah. Tapi… wajahmu itu, ukhti. Engkau tidak menjaga wajahmu. Engkau mengobral wajahmu. Engkau tidak menundukkan wajahmu. Engkau membiarkan setiap lelaki menikmati wajahmu itu. Wajahmu itu, di tengah balutan jilbab yang anggun, sungguh berbekas di hati-hati para pria. Sekali memandang, sulit dilupakan. Wajahmu nan cerah itu, membuat niat jadi tak ikhlas lagi. Wajahmu nan manis itu, membuat khayalan-khayalan nista di benak kaum adam. Wajahmu nan molek itu, membuatkanmu terekam selalu di memori, selalu teringat, sampai-sampai tak ingat kepada Al-Khaliq. Saudariku muslimah… sulit bagi para lelaki mengamalkan hadits Nabi “Wahai Ali! Janganlah engkau mengikuti satu pandangan dengan pandangan lain karena engkau hanyalah memiliki yang pertama dan tidak untuk yang selanjutnya.” [HR. Al Haakim dalam Al Mustadrak]. Sedangkan engkau tak menjaga wajahmu. Engkau tak menundukkan wajahmu. Kaum lelaki pun menjadi tak puas hanya pandangan pertama, bahkan mereka mengikuti nafsunya untuk memandang lagi, lagi, dan lagi. Padahal Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Zina kedua mata adalah memandang, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan adalah bicara, zina tangan adalah memegang, dan zina kaki adalah melangkah.” [Muttafaq ‘alaih dengan lafazh Muslim]

-> Wahai saudariku… Bagaimana mungkin para lelaki dapat menjaga pandangan mereka terhadapmu, sedangkan engkau menampakkan wajahmu di mana-mana. Di TV, engkau jadi pemain sinetron, engkau jadi pembawa berita, engkau jadi pembawa acara. Di kampus, engkau berorasi di hadapan para lelaki, engkau turun ke jalan raya beramai-ramai, engkau lewati kerumunan laki-laki, engkau pasang fotomu di internet. Engkau duduk ditengah kerumunan laki-laki, engkau duduk di forum bersama laki-laki, engkau bercanda-ria dan tertawa bersama mereka. Maka bagaimana para lelaki dapat menjaga pandangan darimu? Padahal jelas perintah Allah: “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” [Q.S. An-Nur: 30]

-> Wahai saudariku… Mengapa engkau sering meremehkan hal ini..?! Apakah engkau merasa tegar dan kuat? Apakah engkau merasa sudah cukup beriman dan bertaKwa? Apakah engkau merasa sudah cukup shalihah..?! Sehingga engkau merasa bisa tegar menghadapi fitnah syahwat diantara manusia..?! Subhanallah. Perhatikanlah Fudhail bin Iyadh rahimahullah, seorang ‘alim, seorang shalih, ahli ilmu dan ibadah, 40 tahun tak pernah ia telat untuk mendapat shaf pertama dalam shalat, namun ia mengatakan “Sungguh yang yang paling aku takutkan adalah fitnah wanita”. Sungguh beliau sangat memahami sabda RAsulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Tidaklah aku meninggalkan fitnah setelahku yang lebih berbahaya bagi kaum pria melebihi kaum wanita” [Muttafaqun ‘alaih]

-> Wahai saudariku… Tidakkah cukup wajahmu manismu hanya untuk suamimu tercinta saja? Suami yang telah Allah halalkan bagimu untuk memilikimu seutuhnya. Yang ia lebih berhak atas kecantikan dan keindahan tubuhmu. Yang ia pun tak akan rela lelaki lain menikmati memandangi wajah istrinya. Cukupkanlah ia (wajahmu) untuk saudari-saudarimu sesama muslimah, yang tidak akan timbul fitnah diantara mereka karenanya. Cukupkanlah ia untuk orang-orang yang Allah perbolehkan atasnya.

-> Wahai saudariku muslimah… Berhijablah, tundukkanlah, sembunyilah dibalik tabir, malulah. Jangan berikan kerelaan atas sepasang mata lelaki yang memandang wajahmu. Jangan biarkan semakin mengganasnya penyakit hati mereka. Janganlah engkau menjadi salah satu dari golongan wanita penyebab fitnah diantara kaum pria. Jangan! Ukhti, jagalah wajahmu. “Yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka (para lelaki)” [Q.S. Al-ahzab : 53]

Sumber: status pribadi, status teman2 fb dan buku bacaan dg sedikit perubahan gaya bahasa

Diberdayakan oleh Blogger.