Jawaban:
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam shalat dalam keadaan menggendong
Umamah. Ini merupakan bentuk kasih sayang terhadap anak-anak dan
bayi-bayi. Karena apabila mereka menangis sementara seseorang sedang
shalat. Terkadang tangisan mereka menyibukkan dia dari shalatnya. Allah
ta’ala berfirman,
“Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya.” (Al Ahzab: 4)
Demikian pula seorang ibu terkadang tersibukkan dari shalatnya. Namun
bilamana dia menggendong anaknya sebagaimana yang diperbuat oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu apabila dia ruku’ maka dia letakkan
anaknya. Dan apabila dia bangkit lalu dia menggendongnya. Maka anak itu
menjadi tenang dari tangisannya, sehingga orang yang menjaganya menjadi
khusyu’ dalam shalatnya. Dan dia menjadi perhatian terhadap anak
tersebut karena rasa kasih sayang kepadanya.
Adapun perkara yang berkaitan dengan syarat suatu kesucian. Bila dia
bisa terhindar dari kotorannya, maka tidak mengapa yang demikian. Namun
apabila terdapat kotoran padanya, semisal air kencing atau selainnya,
maka tidak boleh. Dan kisah Umamah dikemungkinkan bahwa dia dalam
keadaan bersih dari najis kencing atau tahi, sebagaimana yang telah
disebutkan oleh para ulama rahimahumullah.
Sumber: Anak Amanah Ilahi karya Asy Syaikh Yahya bin Ali Al
Hajuri (penerjemah: Abu Abdurrahman Abdul Aziz As Salafy dan Ummu
Abdurrahman), penerbit: Penerbit Al-Husna bekerja sama dengan Al Fath
Media, hal. 88-89.
16 Desember 2012
Shalat Sambil Menggendong Anak
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar