
Allah Ta'ala berfirman:
وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ
اللهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُوْلَئِكَلَهُمْ عَذَابٌ
مُّهِينٌ
"Dan di antara manusia
(ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk
menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan
jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh adzab yang
menghinakan." (QS. Luqman : 6) "Lahwal hadits" yang diterjemahkan sebagai perkataan yang tidak berguna ditafsirkan sebagai: Ibnu Jarir Ath-Thabari menyebutkan: Ibnu Mas'ud (Sahabat): "Nyanyian, demi Yang tidak ada yang berhak disembah selain Dia" beliau sampai mengulangnya tiga kali. Ibnu 'Abbas (Sahabat): "Nyanyian dan yang sejenisnya dan mendengarkannya" Jabir (Sahabat): "Nyanyian dan mendengarkannya" Mujahid (Tab'in): "Nyanyian dan semua permainan yang melalaikan" dalam kesempatan lain beliau mengatakan "Genderang (rebana)" 'Ikrimah (Tabi'in): "Nyanyian" Adh-Dhahak: "Syirik...