Disusun oleh
Syaikh Rabi bin Hadi Al Madkh
FATWA SYAIKH 'ALAAMAH ABDUR RAZZAQ 'AFIFI
Syaikh ditanya tentang khuruj Jamaah Tabligh dalam rangka mengingatkan manusia kepada keagungan Allah.
Maka Syaikh berkata :
"Pada kenyataannya, sesungguhnya mereka adalah mubtadi' (orang yang
membuat bid'ah) yang memutar balikkan serta pelaku tarikat (ajaran)
Qadariyah dan lainnya. Khuruj mereka bukanlah di jalan Allah, akan
tetapi di jalan Ilyas (pendiri Jamaah Tabligh-pent), mereka tidak
mengajak kepada kitab dan sunnah, akan tetapi mengajak kepada Ilyas
Syaikh mereka di Bangladesh.
Adapun khuruj dengan tujuan dakwah kepada Allah, itulah khuruj di jalan Allah, dan ini bukan khurujnya Jamaah Tabligh.
Saya mengetahui Jamaah Tabligh sejak zaman dahulu, mereka itu adalah
pembuat bid'ah di manapun mereka berada, di Mesir, di Israil, di
Amerika, di Saudi, semua mereka selalu terikat dengan syaikh mereka
yaitu Ilyas".
[Fatawa dan Rasail oleh samahatu syeikh Abdur Razzaq 'Afifi (1/174)]
FATWA SYAIKH SHALIH BIN FAUZAN AL-FAUZAN
Syaikkh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan telah ditanya :
"Apakah pendapat Syaikh tentang orang yang keluar (khuruj) ke luar
Kerajaan Saudi untuk berdakwah, sedangkan mereka belum pernah menuntut
ilmu sama sekali, dan mereka memberikan motivasi untuk itu, dan mereka
elu-elukan syi'ar yang aneh, dan mendakwakan sesungguhnya siapa yang
keluar di jalan Allah untuk berdakwah, maka Allah akan memberinya ilham.
Mendakwakan sesungguhnya ilmu itu bukanlah syarat yang penting.
Tentu Syaikh mengetahui bahwa di luar kerajaan Saudi ini akan ditemukan
aliran-aliran dan agama-agama serta pertanyaan-pertanyaan yang akan
dilontarkan kepada si dai.
Tidakkah Anda melihat wahai Syaikh
yang mulia, sesungguhnya orang yang keluar di jalan Allah itu harus
mempunyai senjata agar bisa menghadapi masyarakat, terkhusus di timur
Asia, dimana mereka memerangi / membenci pembaharu dakwah Syaikh
Muhammad bin Abdul Wahhab? Saya mohon jawaban atas pertanyaan saya ini
agar manfaatnya menyebar."
Jawaban.
Khuruj (keluar) di
jalan Allah, bukanlah khuruj yang mereka maksudkan sekarang. Khuruj
(keluar) di jalan Allah adalah keluar untuk berperang. Adapun apa yang
mereka namakan dengan khuruj itu, sesungguhnya ini adalah bid'ah yang
tidak pernah datang dari salaf.
Seorang keluar untuk berdakwah
kepada Allah, tidaklah dibatasi pada hari-hari tertentu, akan tetapi
berdakwah kepada Allah sesuai dengan kesempatan dan kemampuannya, tanpa
harus terikat dengan jamaah atau terikat dengan empat puluh hari atau
kurang atau lebih.
Dan begitu juga, di antara yang wajib atas
seorang dai, ia haruslah mempunyai ilmu, seseorang tidak boleh berdakwah
kepada Allah sedangkan ia bodoh (tidak berilmu), Allah berfirman :
"Artinya : Inilah jalanku, yang aku mengajak kepada Allah di atas pengetahuan"
Yaitu atas ilmu, karena seorang dai mesti mengetahui apa yang akan
didakwahinya, berupa hukum-hukum yang wajib, yang sunat, yang haram dan
yang makruh. Dia harus mengetahui apa itu syirik, maksiat, kekufuran,
kefasikan, kemaksiatan. Dan harus mengetahui tingkat-tingkat
pengingkaran, dan bagaimana cara mengingkari.
Khuruj yang
menyebabkan disibukan dari menuntut ilmu adalah perkara yang batil
(salah), karena menuntut ilmu itu adalah fardu (kewajiban), dan ilmu itu
tidak bisa didapatkan kecuali dengan cara belajar, tidak akan
didapatkan dengan cara ilham, ini merupakan khurafat sufi yang sesat,
karena amal tanpa ilmu adalah kesesatan. Dan tentu meraih ilmu tanpa
belajar adalah angan-angan yang salah.
[Dari kitab Tsalatsu Muhadharat fil Ilmi Wad Da'wah]
[Diterjemahkan oleh : Muhammad Elvi Syam, Dai dan Penerjemah di Islamic
Dawa & Guidance Center di Hail. K.S.A, Dari kitab Tsalatsu
Muhadharat fil Ilmi Wad Da'wah]
http://www.almanhaj.or.id/
content/1344/slash/0
INI PERNYATAAN ULAMA’ SUNNAH TENTANG JAMA’AH TABLIGH·
Syaikh Ali Hasan ketika ditanya mengenai kebaikan jama’ah tabligh
karena banyaknya pemuda yang masuk islam melalui da’wah mereka, menjawab
: “Perkataan itu benar namun kurang! Benar jama’ah tabligh menda’wahi
banyak manusia dimana menghasilkan orang yang dahulunya berandalan
sekarang bertaubat, tetapi sebagaimana pendapat ulama’, bahwasanya
hidayah itu ada dua, yakni hidayah ‘ila thariq (ke jalan) dan hidayah fi
thariq (di jalan). Ya.. memang jama’ah tabligh ini mendakwahi manusia
‘ila thariq, TAPI mereka tidak berdakwah fi thariq. Bagaimana tidak !!!
aqidah mereka saja hancur!!! Mereka mengatakan dalam kitab mereka yang
masyhur tablighi nishab yang penuh dengan khurafat serta
penyimpangan-penyimpangan…
Selengkanya di sini :
https://www.facebook.com/
http://www.almanhaj.or.id/
https://www.facebook.com/
15 Agustus 2012
FATWA PARA ULAMA SUNNAH TENTANG JAMA'AH TABLIGH-5/5-
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar