-->

28 Agustus 2012

Berterima kasihlah Pada Orang yg Melukai Hatimu



Ya, luka dihati itu lebih sukar diobati daripada luka ditangan. Berterima kasihlah pada orang yg melukai hatimu, karena dia telah membuatmu kuat!

Berterima kasihlah pada orang yg membohongimu, karena dia membuat hidupmu bijaksana!



Berterima kasihlah pada orang yg membencimu, karena dia mengasah ketegaranmu!

Berterima kasihlah pada orang yg mencintaimu dengan tulus, karena itulah anugrah terindah dalam hidupmu.


Tak ada sesuatu yg terjadi tanpa disengaja, semua penuh makna dan hikmah, karena dunia dimiliki oleh Sutradara Yang Maha Sempurna. Dicintai-Nya adalah segalanya!!!......




Biasanya kita berterima kasih hanya untuk hal-hal baik dan menyenangkan yg terjadi pada kita. Tapi pernahkah terpikir untuk berterimakasih atas semua hal yg menyakitkan yg pernah kita alami? Kita cenderung menganggapnya sebuah derita, kesengsaraan atau kesialan. Terkadang kita lupa, bahwa semua apapun itu, yg terjadi dalam hidup kita, baik yg menyenangkan maupun yg menyakitkan, merupakan bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Mungkin kita ditegur atas kesalahan yg pernah kita lakukan, entah itu sengaja atau tidak. Allah menegur kita agar kita bisa kembali tersadar dan ingat kepadaNya, lalu kembali kejalan yang diridhoi-nya. Betapa Allah masih ingin kita kembali kepada-Nya, menjadi hamba-Nya yg disayangi-Nya, betapa Allah masih memperhatikan kita. Atau kalau toh memang kita tak pernah melakukan kesalahan sebelumnya, mungkin Allah akan meninggikan derajat kita, dengan belajar dan mengambil hikmah dari apa yg kita alami. Bukankah orang yg berilmu selalu ditinggikan derajatnya daripada orang yg enggan menuntut ilmu dan mengambil pelajaran dari apa yg dihadapinya?




Siapa, sih, yg tidak mau ditinggikan derajatnya oleh Allah Ta'ala? Sama seperti kita sekolah, sipa sih, yg mau tinggal kelas? Ujian atau cobaan dari Allah, bisa dianalogikan seperti itu. Sebelum naik kelas, kita harus melewati ujian kenaikan kelas terlebih dulu. Jika kita berhasil melewatinya, entah dengan baik, sangat baik, ataupun pas-pasan, barulah kita berhak naik kelas. Alangkah baiknya jika kita bisa melewati ujian itu dengan baik. Untuk mendapatkan hasil yg baik, tentunya kita memerlukan bekal yg cukup untuk menghadapi ujian itu. Untuk itulah, kita diharapkan untuk selalu belajar dan mendekatkan diri kepada Allah. Itulah bekal kita sesungguhnya untuk melewati ujian dari Allah. Sadar atau tidak(sepertinya lebih banyak tidak sadarnya, daripada sadarnya), setiap hari, setiap saat, setiap detik, selalu ada pelajaran dari Allah untuk kita, hamba-hambaNya. Tinggal bagaimana kita menyadari, menyikapi, dan mengambil pelajaran darinya. Jadi sebenarnya kita punya banyak sekali kesempatan untuk belajar disepanjang hidup kita hingga derajat kita akan ditinggikan oleh Allah. Bukankah itu pun salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada kita?




Pernahkah terpikir, bisa jadi ujian dan cobaan itu ternyata diberikan Allah untuk menghapus dosa2 kita? Bagaimana caranya ujian bias menghapus dosa? Yakni dengan bersabar. Bukankah orang-orang yg bersabar akan dihapuskan dosa2 nya? Memang, menngucap sabar sangatlah mudah, namun menjalankannya luar biasa berat. Tapi kesabaran tentu bisa dilatih, pelan2, sedikit demi sedikit. Semua butuh proses. Belajar bersabarpun begitu. Insya Allah, tentu segala usaha kita tidak akan sia2. Alhamdulillah…….Betapa ternyata Allah sangat menyayangi kita. Allah selalu bersama kita. Jadi, jangan pernah lagi kita berburuk sangka kepada Allah atas hal2 tidak menyenangkan yg menimpa kita. Allah tidak pernah meninggalkan kita. Justru kita yg sering menjauhi-Nya. Allah tahu apa yg terbaik buat kita. Kita saja yg sering sok tahu menentukan dan menganggap sendiri hal2 yg baik bagi kita. Memangnya siapa yg lebih mengenal dan mengetahui seluruh seluk beluk diri kita selain Dzat yg menciptakan kita sendiri? Apa2 yg baik dimata kita, belum tentu baik dimata Allah. Apa yg tidak baik dimata kita, belum tentu buruk dimata Allah. Allah tidak memberi apa yg kita inginkan, tapi Allah memberi apa yg kita butuhkan. Janganlah berkecil hati saat kita menemui hal2 yg membuat kita bersedih dan terluka. Bersabar dan yakinlah, Allah pasti sedang mempersiapkan hadiah terbaik untuk kita dibelakangnya. Selalu saya ulangi kalimat-kalimat itu pada diri saya sendiri, untuk membuat saya lebih kuat.




Well, setelah mendapat pesan ini, saya pun jadi ingin berterima kasih.




Terima kasih untuk mereka yg pernah melukai hatiku, karena lewat kalian aku jadi belajar untuk lebih kuat dan sadar bahwa luka tidak hanya untuk diratapi dan ditangisi, tapi untuk diobati dan disembuhkan.




Terima kasih untuk mereka yg pernah membohongiku, karena lewat kalian Allah mengajari aku untuk bersikap lebih bijaksana dalam membedakan yg benar dan yg salah, yg nyata dan yg palsu……




Hidup tidak selamanya hanya berisi hitam dan putih yg jelas. Terkadang ada “grey area”, dan disanalah dibutuhkan kebijaksanaan.




Terima kasih, untuk mereka yg membenciku, karena lewat kalian aku bisa mengasah ketegaranku, sekaligus belajar bahwa ternyata memaafkan itu rasanya lebih lapang dan menyenangkan daripada memelihara dan merawat kebencian yg mengakar kuat.




Terima kasih, untuk semua yg mencintaiku dan menyayangiku, betapa aku sadar bahwa kalian adalah kado2 terindah yg dihadiahkan Allah untukku.

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.