Syaikh Zaid bin Muhammad bin Hadi Al Madkhaly menggolongkan Hizbut Tahrir dalam kelompok Teroris Pemikiran (Al Irhabul Fikri) dan ini jauh lebih berbahaya bagi umat dan generasi mudanya daripada teror fisik. Tidaklah teror fisik terjadi kecuali rusak jiwanya terlebih dahulu.
Dengan
mengikuti perkembangan di masa kini, bahwa para peneror pemikiran itu
terdiri dari berbagai kelompok dan individu. Mereka mengarahkan
pemikirannya kepada para pemuda muslim dan orang yang berada pada
tingkat keilmuan tertentu, baik dari bangsa Arab atau
selain Arab untuk menyakinkan mereka agar bersedia bergabung dalam
gerakannya, baik secara fisik atau dukungan pemikiran, dengan
propaganda, bahwa mereka adalah para pembela Islam dengan gerakan
organisasi mereka dan pena-pena zhalim mereka. Mereka adalah para da’i
yang bersungguh-sungguh dalam menegakkan khilafah yang lurus yang akan
didapati melalui tangan mereka.
Akibat
dari keseriusan mereka dalam menyebarkan pemikirannya sehingga meluas
dan melebar ke seluruh penghujung bumi ini, muncullah sikap bodoh (tidak
mau peduli) dengan nash (Al Kitab dan As Sunnah) bahkan mereka menjadi
bodoh karena sikapnya yang mengikuti hawa nafsu dan
menjauhi jalan keselamatan serta petunjuk. Hal ini merupakan balasan
dari Allah sebagai Dzat yang Maha Tinggi yang telah menciptakan dan
menyempurnakan ciptaan-Nya serta menentukan kadar masing-masing dan
memberi petunjuk.
Adapun
jamaah-jamaah yang telah menetapkan pemikiran-pemikiran tang tidak
bersandar kepada Al Qur’an dan Sunnah (dengan pemahaman Salaf – pent) di
muka bumi ini, sesungguhnya mereka walaupun beraneka ragam manhaj dan
pemikirannya akan tetapi semuanya bertemu (bersatu padu) dalam menentang
dan memusuhi manhaj Salaf, baik mereka sadari ataupun tidak.
Kita ambil contoh dari harakah dan jamaah yang ada seperti : Hizbut
Tahrir, Hizbut Tauhid Al Islamy, Jama’atut Takfir Wal Hijrah, Jama’ah
Al Qur’aniyah, Jama’ah Syabab Muhammad, Jama’atul Jihad, Jama’atul
Ikhwan, Jama’ah Tablig, Jama’ah Al Jabhatul Islamiyah, Jama’ah Jabhatul
Inqaadz.
Dari
setiap kelompok (hizb) dari kelompok-kelompok ini memiliki pemikiran
dan program serta manhaj yang diciptakan dan disusun oleh para
pendirinya. Setiap jamaah dari jamaah-jamaah itu juga memiliki pemikiran
dan manhaj yang beraneka ragam serta uslub (metode) tersendiri. Hanya
saja pemikiran, manhaj dan uslub yang digunakan tidak dilandasi oleh Al
Qur’an dan Sunnah. Landasan atau rujukannya hanyalah hawa nafsu belaka
yang diikuti dengan kejahilan, dan taklid buta yang mengeluarkan
orangnya dari jalan yang lurus. Hal yang dimaklumi, bahwa setiap hizb
atau kelompok dari kelompok-kelompok tersebut mengaku bahwa dirinya
berada di atas kebenaran serta anggotanya adalah para Mujahid di jalan
Allah yang meninggikan bendera Islam.
Dan
hal yang tidak disukai, bahwa pemikiran serta manhaj mereka sesuai
dengan berbagai macam tujuan dan arahannya mempunyai dampak/pengaruh ke
hati dan akal kebanyakan pemuda baik laki-laki ataupun wanita, yang
demikian ini karena gencarnya propaganda yang mereka lakukan melalui
berbagai macam sarana yang disebarkan seperti buku, selebaran
(buletin/tabloid), pengadaan ceramah dan diskusi-diskusi dengan
perantara kaset.
Semua
itu membangkitkan dan menyalakan semangat/perasaan, yang berdampak
kepada kesediaan mereka mengikuti ajakan tersebut dengan penuh kebutaan
dan bertindak serampangan dalam rangka menyambut seruan dan panggilan
pimpinan mereka walaupun akibat yang akan dihadapi, berupa pertumpahan
darah dan tergagahinya kehormatan serta tersebarnya kekacauan di muka
bumi. Mereka menganggap bahwa mereka sedang berbuat sebaik-baik amalan,
maka cukuplah hal itu sebagai tindakan teror secara fisik dan makna.
Adapun teror pemikiran yang dimunculkan oleh prifil-profil yang lemah,
tetapi mereka juga berkonfrontasi dengan manhaj salaf dan
orang-orangnya, akan saya sajikan beberapa contoh individu, dunia ini
telah dipenuhi oleh pemikiran mereka yang dapat memuaskan pemuda-pemuda
yang masih polos, bahkan pimpinan mereka melaui ucapan-ucapannya yang
mereka menyandarkan dirinya ke pada fatamorgana berupa pujian saja.
Sebagai contoh sejumlah besar dari bid’ah dan mukhalafah yang muncul
dari mereka tanpa adanya batasan, tanpa menyebutkannya dan tanpa
mentahdzir darinya serta tanpa menerangkan kejahatan dan
kemudharatannya. Orang-orang tersebut diantaranya :
Sayyid
Quthb, cukuplah apa yang telah ditulis (didalam kitabnya : Al Muriduz
Zalal fi Akhtha’i Tafsir Adz Dzilal) oleh Al Allamah Abdullah Bin
Muhammad Ad Duwaisy dan apa yang di tulis (pada kebanyakan tulisan
beliau, khusunya kitab Adhawa’ Islamiyyah ’ala Aqidati Sayyid Quthb wa
Fikrihi, dan kitab Matha’in Sayyid fi Ashhabi Rasululah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
) oleh Al Allamah Syaikh Rabi’ bin Hadi ’Umair Al Madkhaly
Hafidzahullah, tentang aqidah dan pemikirannya. Di sini akan saya
cukupkan 3(tiga) contoh saja tentang pemikiran teror (Irhabul Fikri)
Sayyid Quthb yang banyak membawa korban terhadap orang yang dangkal
wawasannya tentang ilmu serta jelek pemahamannya, sehingga tidak dapat
membedakan antara da’i penyeru kebenaran dan mana yang mengajak pada kesesatan serta pengaburan yang berbahaya.
Contoh
Pertama : Berkata Sayyid Quthb setelah berbicara banayak lagi b
erbahaya, dimana pembicaraannya mengandung takfir (pengkafiran) umat
yang ada di muka bumi. Adapun teks pembicaraannya : ”Bahwasanya di muka
bumi saat ini tidak ada satu pun negara muslim dan tidak pula ada
masyarakat muslim yang menjalankan syari’at Allah dan fiqih Islam
(FiDzilalil Qur’an, 4/2122).
Saya
berkata berapa banyak ucapan-ucapan seperti ini yang terdapat dalam
kitab-kitabnya. Coba rujuklah pada buku-buku bantahan yang telah saya
sebutkan sebelumnya.
Sebagai
perbandingan dengan ucapan di atas, Hizbut Tahrir menulis: ”Berhubung
kaum muslimin saat ini hidup di Darul Kufur –-karena diterapkan atas
mereka hukum-hukum kufur yang tidak diturunkan Allah—maka keadaan negeri
mereka serupa dengan Makkah ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus –menyampaikan risalah Islam–”. (Memngenal Hizbut Tahrir, Hal.9).
Maka
betapa mirip dan serupanya antara tulisan Hizbut Tahrir dan apa yang
diucapkan oleh Sayyid Quthb. Terhadap tulisan Hizbut Tahrir di atas,
cukuplah bantahan dari Syaikh Zaid, yaitu : ”Coba kalian perhatikan
–semoga Allah memeliharamu atas apa yang terkandung dalam ucapan Sayyid
Quthb tersebut—sikap menghukumi dengan kekafiran yang terang-terangan
dan secara umum kepada siapapun yang berada di muka bumi pada jamannya.
Setelah memperhatikan dan meneliti, tidaklah kamu lihat bahwasanya
berhak bagi para penuntut ilmu yang adil yntuk merenungkan sikap
menghukumi secara terang-terangan ini. Ini merupakan suatu bentuk teror
pemikiran kepada manusia, pengkaburan, tahdzir dari menyakini keIslaman
seorang hakim (pemimpin) atau rakyat di muka bumi atau menyakini
benarnya ucapan yang menentang hukum atau dalil yang menggugurkannya.
Dan kapan saja kamu menyakini semua itu, sesungguhnya hal itu dianggap
keluar dari jalur kebenaran atau tenggelam ke dalam lumpur kebatilan,
maka celakalah baginya. Dan di atas pemahaman itu, berapa banyak pemuda
yang belum mempunyai kematangan dalam ilmu hikmah dan akal diberbagai
tempat yang kalian jumpai, mereka mencari dengan penuh kesungguhan
tentang manhaj, yang mereka dapat hidup di bawah naungannya.
Namun
tiba-tiba sebuah tangan menyambar san meracuni pemikiran mereka dengan
pemikiran Sayyid Quthb dan orang-orang yang sepertinya dalam aqidah dan
manhaj. Disandarkan kepada apa yang tersebar di tangan mereka dari hasil
karya Sayyid Quthb atau tulisan orang-orang lulusan madrasahnya atau
yang telah sepakat dengannya dalam hal pemikiran pandangan serta manhaj.
Kemudian merekapun memeluk apa yang mereka telah merasa puas dengannya.
Serta dari pihak pemuka-pemukanya menerangkan kepada para pemuda bahwa
mereka berada di atas manhaj yang haq dan selain mereka tidaklah
menampakkan hakekat keIslaman dan tidak berada di atas manhaj para
pendahulu, sebagaimana anggapan mereka. Sungguh jelek anggapan tersebut.
Dan ketika itulah mereka mewajibkan diri-dirinya untuk menjalankan
manhaj ini baik secara oemahaman, penyebaran dan pembelaannya apaun
keadaan dan akibatnya.
Dipublikasikan oleh : ibnuramadan.wordpress.com
Disalin dari : Buku Hizbut Tahrir Mu’tazilah Gaya Baru
0 komentar:
Posting Komentar