Al-Hamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya serta umatnya hingga akhir zaman.
Surat
Yasin menjadi surat primadona bagi masyarakat kita, Indonesia.
Sehingga muncul di mana-mana kegiatan Yasinan, karena didalamnya dibaca
surat Yasin secara bersama-sama. Hal ini tidak lepas dari adanya
pemahaman tentang keistimewaan membaca surat ini atas surat lainnya,
khususnya berkaitan dengan faidah dan fadhilahnya.
Lebih khusus
lagi pada malam Jum'at, selepas Maghrib maka rumah-rumah, masjid, dan
mushalla ramai dengan lantunan surat Yasin baik dengan sendiri-sendiri
maupun berjamaah. Terekam dalam benak, bahwa ini adalah amal yang
benar-benar disyariatkan dan memiliki pahala besar. Ada kesan
penghususan malam Jum'at dengan membaca surat Yasin, dan ini sudah kami
ulas dalam tulisan sebelumnya: Malam Jum'at Disunnahkan Baca Surat
Al-Kahfi, Bukan Surat Yasin.
Pada sebagian masyarakat, surat Yasin
sengaja dibaca karena ada hajat atau kebutuhan yang ingin terpenuhi.
Pembacanya sengaja membaca surat ini dengan bilangan tertentu agar
hajatnya dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ringkasnya, mereka menjadikan surat ini sebagai wasilah agar terkabul doa, yakni dengan membacanya dalam jumlah tertentu.
Jika
ditanya, kenapa melakukan demikian. Rata-rata jawabnya, ini kan baik
dan diajarkan oleh kiai atau guru. Padahal MENGKHUSUSKAN cara dalam
membaca surat ini dengan jumlah bilangan tententu dan untuk tujuan
tertentu tidak memiliki landasan dari dalil shahih.
Memang benar,
surat Yasin termasuk bagian dari Al-Qur'an. Dan membaca Al-Qur'an
mendatangkan kebaikan yang banyak dan pahala yang besar dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Namun menghususkan surat tertentu dengan menetapkan fadhilah dan
manfaat tertentu dari pada surat-surat lainnya, dan membacanya dengan
cara tertentu adalah membutuhkan dalil khusus. Karena ini masalah
ubudiyyah tidak diketahui tentang perintah, tatacara dan fahilahnya
kecuali melalui khabar wahyu. Dan tidak didapatkan khabar shahih
tentangnya. Memang terdapat beberapa hadits yang menerangkan tentang
keutamaan dan fadhilah surat Yasin, hanya saja statusnya antara dhaif
dan maudhu' (palsu). Berikut ini beberapa haditsnya:
Pertama, dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إن
الله تبارك وتعالى قرأ ( طه ) و( يس ) قبل أن يخلق آدم بألفي عام، فلما
سمعت الملائكة القرآن قالوا : طوبى لأمة ينزل هذا عليهم، وطوبى لألسن
تتكلم بهذا، وطوبى لأجواف تحمل هذا
"Sesungguhnya Allah
Tabaraka wa Ta'ala telah membaca surat Thaha dan Yasin seribu tahun
sebelum menciptakan Adam. Maka saat [ara malaikat mendengar Al-Qur'an,
mereka berkata: Beruntunglah bagi umat yang diturunkan ini atas mereka,
beruntunglah lisan yang berucap dengannya, dan beruntunglah bagi hati
yang mengembannya." (HR. al-Darimi dalam Sunannya: 2/456, Ibnu
Huzaimah dalam al-Tauhid: 109, Ibnu Hibban dalam al-Dhu'afa': 1/108, dan
lainnya. Syaikh Al-Albani menyebutkannya sebagai hadits munkar dalam
Silsilah al-Ahadits al-Dhaifah, no. 1248. Beliau berkata: dan matan ini
adalah maudhu' sebagaimana dikatakan Ibnu Hibban, dan isnadnya dhaif
jiddan/lemah sekali)
Kedua, dari Anas bin Malik Radhiyallahu 'Anhu secara marfu',
من دخل المقابر، فقرأ سورة ( يس ) خفف عنهم يومئذ، وكان له بعدد من فيها حسنات
"Siapa
yang masuk ke pemakaman, lalu ia membaca surat Yasin niscaya
diringankan siksa mereka (ahli kubur) pada hri itu, dan baginya
kebaikan-kebaikan sebanyak orang yang di dalamnya." (Hadits
maudhu' (palsu) yang dikeluarkan al-Tsa'labi dalam tafsirnya,
disebutkan Syaikh al-Albani dalam Silsilah Al-Hadits Al-Dhaifah: no.
1246)
Ketiga, diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu 'Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
إن لكل شيء قلبا وقلب القرآن يس ومن قرأ يس كتب الله بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات
"Sesungguhnya
setiap sesuatu ada jantungnya, dan jantungnya Al-Qur'an adalah surat
Yasin. Siapa membacanya surat Yasin niscaya Allah mencatat untunya
membaca Al-Qur'an sepuluh kali." (HR. Al-Tirmidzi, statusnya Maudhu'
(palsu) sebagaimana disebutkan Syaikh Al-Albani dalam Shahih wa Dhaif
Sunan al-Tirmidzi: 2887, Dhaif Al-Targhib wa Al-Tarhib: 885, Dhaif
al-Jami' al-Shaghir: 1935)
Keempat, riwayat dari Ma'qil bin Yasar Radhiyallahu 'Anhu,
من قرأ ( يس ) ابتغاء وجه الله ، غفر الله له ما تقدم من ذنبه ، فاقرؤوها عند موتاكم
"Siapa
membaca surat Yasin untuk mengharap wajah Allah niscaya diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu, maka bacalah surat Yasin pada orang
meninggal kalian." (Hadits Dhaif, dalam Dhaif al-Jami' al-Shaghir: 5785)
Kelima, dari 'Atha bin Abi Rabbah Radhiyallahu 'Anhu berkata, telah sampai kepadaku bahwa Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
من قرأ ( يس ) في صدر النهار؛ قضيت حوائجه
"Siapa membaca surat Yasin di siang hari, niscaya dipenuhi semua kebutuhannya." (Dhaif Misykah al-Mashabih: 2118)
Dan
secara umum semua riwayat yang menerangkan keutamaan surat Yasin
adalah Dhaif dan maudhu' (palsu) sebagaimana yang telah diteliti oleh
Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam beberapa kitabnya. Wallahu Ta'ala A'lam.
Bagaimana Supaya Doa Dikabulkan?
Bagi
seorang muslim yang memiliki hajat kepada Allah dan berharap agar
terkabul doanya untuk benar-benar berdoa kepada Allah dengan menyebut
Asmaul Husna (nama-nama Allah yang Maha Indah) dan sifat-sifat Allah
yang Mahatinggi, memohon kepada-Nya dengan merendahkan diri setiap
saat, khususnya di waktu dan tempat mustajabah untuk dikabulkan
kebutuhannya. Allah Ta'ala berfirman,
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي
عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ
فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
"Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi
(segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran." (QS. Al-Baqarah: 186)
Meminta
dikabulkan doa itu tidak boleh mengerjakan ibadah dan amal-amal
qurubat yang tidak memiliki landasan perintahnya dari sunnah. Dan siapa
yang melaksanakan ibadah tanpa mengikuti sunnah, ibadah tersebut
tertolak. Walalhu Ta'ala A'lam
14 Agustus 2012
Inilah Hadits-hadits Tentang Fadhilah Surat Yasin yang Tertolak
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar