Oleh Abu Ihsan
Islam Jama’ah adalah suatu nama
jama’ah sempalan yang sangat identik dengan khawarij. Kelompok ini
pusatnya di Indonesia dan hampir tidak terdengar namanya di luar
Indonesia, walaupun mereka mengaku-ngaku bahwa jama’ah mereka ini telah
mendunia. Jama’ah ini didirikan oleh seorang yang bernama Nur Hasan
Ubaidah, yang menurut pengakuannya bahwa jema’ah ini telah ada sejak
tahun 1941. Namun yang benar ia baru dibai’at pada tahun 1960. Kelompok
ini berdiri pertama kalinya dengan nama Darul Hadits. Lalu kemudian
berganti-ganti nama menjadi YPID (Yayasan Pendidikan Islam Djama’ah),
lalu LEMKARI dan pada tahun 1991 menjadi LDII (Lembaga Dakwah Islam
Indonesia). Penggantian ini dalam rangka menyesuaikan dengan keadaan dan
supaya tidak ketahuan jejak mereka jika mulai timbul ketidaksukaan dari
masyarakat.Berikut sekilas tentang jemaah mereka.Sistem Pengajian Sistem
pengajian mereka disebut mangkul. Yaitu bahwasanya kajian hadits dan
Al-Qur’an harus memakai isnad. Mereka berdalil dengan perkataan Ibnul
Mubarok :Isnad itu bagian dari agama. Kalau tanpa isnad, maka siapa saja akan berkata apa yang dia sukai.Dalam
masalah hadits, Nur Hasan Ubaidah mengaku mempunyai isnad sampai ke
Imam Bukhari dan Imam-Imam yang lainnya. Sedang dalam masalah Al-Qur’an,
dia mengaku mempunyai isnad sampai ke Ali bin Abu Thalib dan Utsman bin
Affan, bahkan sampai ke malaikat Jibril. Siapa saja yang memiliki isnad
selain Islam Jema’ah dianggap tidak sah dan palsu. Menurut mereka
barang siapa yang beramal tanpa isnad sama saja amalnya tidak sah dan
tidak diterima oleh Allah. Sehingga wajar saja jika kita masuk mesjid
atau rumah mereka, mereka selalu mengepel bekas kita karena menganggap
toharoh kita tidak sah sehingga kita dianggap membawa najis.Islam Jama’ah dan Hadits Nabi Menurut
mereka, shahih tidaknya suatu hadits tergantung kepada amir mereka.
Sebuah hadits palsu dapat dianggap hadits shahih jika menurut amir
mereka hadist shahih.Sistem Keamiran Menurut mereka, mendirikan kelompok (jema’ah) dan berbai’at terhadap amir adalah wajib. Dalil-dalil yang mereka gunakan adalah :1.
Hadits tentang iftiroq (terpecahnya) umat menjadi 73 golongan. Dan
dalam suatu lafaz hasits tersebut Rosulullah menjelaskan hanya satu
golongan yang masuk surga yaitu al-Jama’ah. Menurut mereka, itulah
jema’ah mereka yang disebut oleh Rosulullah.2. Sebuah hadits yang menurut mereka diriwayatkan oleh Imam Ahmad, namun ternyata tidak ada. Yaitu hadits :Tidak ada islam kecuali dengan jama’ah dan tidak ada jama’ah kecuali dengan amir dan tidak ada amir kcuali dengan bai’at.Itu
hanyalah ucapan Umar bin Al-Kaththab yang diriwayatkan oleh Ad-Darimi
dengan sanad yang dhaif didalam sanadnya ada perawi majhul dan lemah
(lihat silsilah fatawa syar’iyyah karya syaikh Abul-Hasan As-Sulamani
fatwa no.39)3. Surat Al-Isro’ ayat 71Pada
hari yang Kami panggil setiap orang dengan imamnya (kitab catatan
amalnya), maka barang siapa yang didatangkan kitabnya dari kanannya,
maka mereka membaca kitabnya dan mereka tidak dirugikan sedikitpun.Menurut
mereka pada hari kiamat nanti setiap orang akan dpanggil bersama
imamnya yaitu amirnya. Barang siapa yang tidak punya amir, maka dia akan
dikumpulkan bersama orang-orang kafir.Anggota-anggota Islam Jama’ah sangat taat kepada amirnya. Mereka berdalil dengan surat An-Nisa ayat 59 :Hai orang-orang yang beriman, taatlah kalian kepada Allah dan taatlah kepada Rosul dan Ulil amri diantara kalian.Menurut
mereka hanyalah disebut orang beriman jika telah taat kepada Allah,
Rosulullah, dan amir mereka. Tidak cukup hanya taat kepada Allah dan
Rosulullah. Jadi perintah Allah sama dengan perintah Rosul sama dengan
perintah amir mereka. Bahkan jika mereka berbuat ma’siat kepada Allah,
bisa dimaafkan dengan cukup beristigfar. Namun jika bersalah kepada
amir, maka tidak cukup hanya beristigfar tapi juga harus dengan membuat
surat pernyataan tobat (yang hal ini merupakan tasyabuh dengan
orang-orang Kristen Katolik) dan membayar kafarah yang ditentukan
menurut selera amir mereka.Perekonomian Jalannya
kegiatan amir dan para pengurus jema’ah mereka yaitu dengan menarik
sodaqoh wajib dari setiap anggotanya sekian persen dari pendapatannya.
Besar sodaqoh wajib (yang lebih cocok disebut pajak) ini berubah-ubah
sesuai keputusan amir, dan setiap anggota tidak sama berdasarkan
kekayaan mereka.Pengkafiran terhadap orang-orang di luar jama’ah mereka Perlu
diketahui bahwasanya jenis anggota mereka secara umum terbagi dua,
yaitu fanatik (bersifat keras tanpa toleransi) dan moderat (ada sedikit
toleransi terhadap orang-orang diluar jema’ah mereka). Yang moderat ini
biasanya adalah anggota-anggota baru yang mereka anggap seperti muallaf.
Mereka masih mau sholat dengan orang-orang diluar jema’ah mereka, namun
lama-kelamaan juga akan sama seperti yang fanatik Sedangkan yang
fanatik, mereka menganggap semua orang yang diluar kelompok mereka
adalah kafir. Sehingga mereka tidak mau sholat diimami atau di mesjid
orang-orang yang bukan anggota jema’ah mereka. Bahkan mereka boleh
mengambil harta orang diluar jema’ah mereka asal tidak membahayakan
mereka.Aqidah Mereka Menurut
mereka orang yang melakukan dosa besar kekal di dalam neraka. Dan
orang-orang yang tidak membai’at imam mereka adalah kafir dan najis.
Selain itu mereka mempunyai suatu aqidah yang identik dengan taqiyyahnya
orang-orang Syi’ah. Mereka menamakannya Fathonah bithonah Budiluhur
Luhuringgbudi Karena Allah. Yaitu bolehnya berbohong demi kepentingan
jema’ah mereka. Mereka berdalil dengan kisah berbohongnya Nabi Ibrohim
ketika berkata bahwa patung besar yang telah menghancurkan patung-patung
yang kecil.Sistem Doktrin Ajaran Mereka Kekuatan
doktrinnya tertumpu pada ‘Sistem 354′ yaitu : 3 = Jamaah, Quran dan
Hadits. 5 = Program lima bab berisi janji/sumpah bai’at keepada sang
amir yaitu : Mengaji, Mengamal, Membela, Sambung jamaah dan Taat Amir. 4
= Tali pengikat Iman yang terdiri dari : Syukur kepada Amir,
Menganggungkan Amir, Bersungguh-sungguh dan Berdoa.Peringatan Kita
harus berhati-hati terhadap mereka, jangan sampai tertipu oleh mereka.
Sering sekali mereka menutupi sifat-sifat mereka. Sehingga ketika mereka
mendakwahi orang awam seakan-akan mereka seperti orang biasa yang mau
berjabat tangan dengan orang lain, tidak mengkafirkan orang lain, dan
tidak menganggap orang lain membawa najis dan sebagainya. Padahal ini
semua adalah tipuan mereka yang mereka sebut dengan bitonah agar bisa
mempunyai anggota yang sebanyak-banyaknya.(dinukil
dengan ringkas dari kaset sesatnya Islam jama’ah oleh Ustadz Hasyim
Rifa’i dahulunya beliau adalah anggota Islam Jama’ah dan buku Bahaya
Islam Jamaah Lemkari dan LDII). Salafyoon Online
17 Agustus 2012
Islam Jama’ah
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar