Oleh : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Agama Adalah Nasehat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Agama
adalah nasehat, kami (para sahabat) bertanya : Untuk siapa wahai
Rasulullah ? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Untuk
Allah, Kitab-Naya, Rasul-Nya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan
orang-orang muslim”. (HR.Muslim).
Sabagai aplikasi sabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, maka saya ingin menyampaikan
nasehat kepada seluruh kelompok dakwah islam, agar senantiasa berpegang
teguh dengan al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih berdasarkan
pemahaman para ulama salaf, seperti : para sahabat, tabi’in, pata imam
mujtahidin dan orang-orang yang senantiasa meniti jejak mereka.
Kepada Jama’ah Tabligh
1. Nasehat
saya kepada mereka, agar perpegang teguh dalam dakwahnya dengan
al-Qur’an dan sunnah yang shahih, dan hendaklah mereka belajar
al-Qur’an, tafsir, dan hadits. Sehingga dakwah mereka benar-benar
berdasarkan ilmu, sebagaimana firman Allah ta’ala : “Katakanlah :
“Inilah jalan (agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak
(kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata.” (QS.Yusuf : 108).
Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Sesungguhnya ilmu (bisa diperoleh) hanya dengan belajar.” (Hadits hasan, lihat shahihul jami)
2. Mereka
harus berpegang teguh dengan hadits-hadits yang shahih dan menjauhi
hadits-kadits yang dhaif (lemah) dan maudu’ (palsu), sehingga mereka
tidak masuk pada yang disinyalir Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : ”Cukup seseorang dikatakan berdusta jika menceritakan semua apa yang didengarnya.” (HR.Muslim).
3. Kepada
al-Ahbab (orang-orang yang saya cintai) agar tidak memisahkan antara
amar ma’ruf dan nahi munkar, karena Allah banyak menyebutkan secara
bersamaan dalam ayat-ayat al-Qur’an, seperti firman Allah ta’ala : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada yang ma’ ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. Ali Imran : 104).
Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam juga punya perhatian serius dan memerintahkan kamum
muslimin untuk merubah kemungkaran, sebagaimana sabdanya Shallallahu
‘alaihi wa sallam : “Barang siapa di antara kalian yang melihat
kemungkaran hendaklah merubah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu,
maka hendaklah merubah dengan lisannya, dan apabila tidak mampu, maka
dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemah iman.” (HR.Muslim)
4. Hendaklah
mereka memperhatikan dakwah kepada tauhid dengan serius, dan
mendahulukannya atas yang lainnya, demi mengamalkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Jadikanlah
per tama kali yang kalian dakwahkan kepada mereka adalah syahadat
(kalimat tauhid) la ilaha illallah.” (HR.Bukhari dan Muslim). Dalam riwayat lainnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sampai mereka (benar-benar) mentauhidkan Allah.” (HR.Bukhari).
“Mentauhidkan
Allah”, maksudnya adalah : mengesakan Allah dalam semua jenis ibada,
lebih-lebih dalam hal Do’a, karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Do’a adalah Ibadah,” (HR.Tirmidzi. Beliau berkata : Hadits ini hasan shahih).
Nasihat umum kepada seluruh kelompok
Saya
sekarang sudah tua renta, umur saya sekarang telah mencapai 70 tahun,
dan saya mengharapkan kebaikan bagi semua kelompok, oleh karena itu
untuk mengamalkan hadits nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Agama itu
nasehat”, saya ingin menyampaikan bebrapa nasehat ini :
1. Agar
semua kelompok berpegang teguh dengan al-Qur’an dan sunnah Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bentuk ketaatan terhadap firman
Allah : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan jangan kamu bercerai-berai..”(QS.Ali Imran : 103). Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Telah
saya tinggalkan kepada kalian dua perkara, selama kalian berpegang
teguh dengan kedudukannya, maka tidak akan tersesat, yaitu (kitabullah
al-Qur’an dan sunnah Nabinya Shallallahu ‘alaihi wa sallam).” (HR.Malik dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami).
2. Apabila
jama’ah-jama’ah yang ada berselisih, hendaknya mereka kembali kepada
al-Qur’an fan hadits serta amalan para sahabat, Allah ta’ala berfirman :
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kemu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya,”(QS.An-Nisa : 59). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Wajib
bagi kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnahnya para
Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, berpegang teguhlah
dengannya.” (Hadits shohih riwayat Imam Ahmad).
3. Hendaklah
mereka memperhatikan dakwah tauhid yang menjadi prioritas dan pusat
perhatian al-Qur’an. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
memulai dakwahnya kepada tauhid dan memerintahkan para sahabatnya agar
memulai dengannya.
4. Sesungguhnya
saya telah masuk dan bergaul dengan kelompok-kelompok dakwah islam,
dan saya lihat bahwa dakwah salafiyahlah yang konsisten dengan
al-Qur’an dan sunnah menurut pemahaman salafus shaleh, yaitu Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam para sahabatnya dan para tabiin.
Dengan sungguh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi
isyarat tentang kelompok tang satu ini dalam sabdanya : “Ketahuilah
bahwasanya orang-orang sebelum kamu dari ahlikitab berpecah belah
menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umat ini akan berpecah belah
menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua di dalam neraka dan
yang satu di surga yaitu al-Jama’ah.” (HR.Ahmad dan dinyatakan holeh al-Hafidz Ibnu Hajar). “Semua di dalam neraka kecuali satu yaitu apa yang saya dan para sahabatku ada diatasnya.”
(HR.Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani). Dalam hadits diatas
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita,
bahwasanya orang yahudi dan nasrani berpecah belah menjadi lebih banyak
dari mereka, dan kelompok-kelompok yang banyak ini terancap masuk
neraka, karena menyimpangnya dan jatuhnya dari kitab Allah dan sunnah
Nabi-Nya. Dan bawasanya hanya satu kelompok yang selamat dari neraka dan
masuk surga, yaitu al-Jama’ah (kelompok yang berpegang teguh dengan
al-Qur’an dan sunnah serta amalan para sahabat). Keistimewaan
dakwah salafiyah adalah dakwah kepada tauhid, memerangi syirik,
mengetahui hadits-hadits yang shahih dan memperingatkan umat dari
hadits yang dha’if (lemah) dan maudhu’ (palsu), serta memahami
hokum-hukum syariat dengan dalil-dalilnya. Dan ini sungguh sangat
penting bagi setiap muslim. Oleh karena itu, saya menasehati seluruh
saudara-saudaraku kaum muslimin, agar senantiasa konsisten dengan dakwah
salafiyah, karena dakwah tersebut adalah dakwah yang selamat dan
kelompok yang mendapat pertolongan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Akan
senantiasa ada dari umatku satu kelompok yang tanpak diatas kebenaran,
tidak memudharatkan mereka orang yang menghinakan mereka sampai dating
urusan Allah.” (HR.Muslim). Midah-midahan Allah menjadikan kit ate rmasuk kelompok yang selamat dan mendapat pertolongan.
____________________
Note:
1. Dialihbahasakan oleh Abdurrahman Hadi Lc. Dari kitab “Kaifa Ihtadaitu ila at-Tauhid wa ash-Shiratil Mustaqim”
[Disalin dari majalah Adz-Dzakhiirah Vol.6 No.6 Edisi 38 - 1429H]
1 komentar:
Jama’ah Tabligh Lebih Utama drpd Kibar Ulama?!
Posting Komentar