Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menciptakan jin dan manusia agar mereka
beribadah hanya kepada-Nya semata, tiada sekutu bagi-Nya. Karenanya
Allah Ta’ala mengabarkan kepada mereka kepedihan siksa-Nya dan sifat
negeri yang Dia persiapkan bagi siapa saja yang bermaksiat kepada-Nya.
Hal itu agar mereka semua bertakwa kepada-Nya dengan mengerjakan amalan
saleh serta bertakwa kepada-Nya dengan menjauhi semua bentuk kesyirikan,
bid’ah dalam agama, dan maksiat. Karenanya Allah Subhanahu wa Ta’ala
senantiasa mengulang-ulangi penyebutan neraka serta adzab dan siksaan
yang Dia persiapkan bagi musuh-musuhNya.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
فاتقوا النار التي وقودها الناس والحجارة أعدت للكافرين
“Peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu,
yang disediakan bagi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)
Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Yang dimaksud dengan bebatuan di sini
adalah batu kibrit besar yang berwarna hitam lagi keras dan berbau
busuk. Dan dia adalah batu yang paling panas jika dipanaskan.” Semoga
Allah Ta’ala melindungi kita darinya.
Allah Ta’ala juga berfirman:
ياايها الذين آمنوا قووا انفسكم وأهليكم
ناراً وقودها الناس والحجارة عليها ملائكة غلاظ شداد لا يعصون الله ما
أمرهم ويفعلون ما يؤمرون
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6)
Mujahid rahimahullah berkata menafsirkan firman Allah Ta’ala,
“Bertakwalah kalian kepada Allah dan perintahkanlah keluargamu untuk
bertakwa kepada Allah.” Qatadah rahimahullah berkata, “Perintahkanlah
mereka untuk taat kepada Allah dan laranglah mereka dari maksiat kepada
Allah. Perlakukanlah mereka sesuai dengan perintah Allah, perintahlah
mereka, dan bantulah mereka dalam menjalankan perintah-Nya.”
Di antara bentuk pengamalan hadits ini adalah sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:
مُرُوا الصَّبِيَّ بِالصَّلَاةِ إِذَا بَلَغَ سَبْعَ سِنِينَ وَإِذَا بَلَغَ عَشْرَ سِنِينَ فَاضْرِبُوهُ عَلَيْهَا
“Perintahkanlah anak kecil untuk melaksanakan shalat apabila sudah
mencapai umur tujuh tahun, dan apabila sudah mencapai umur sepuluh tahun
maka pukullah dia apabila tidak melaksanakannya.” (HR. Abu Daud no.
417)
Para ulama menyatakan: Demikian halnya dalam berpuasa, sebagai pelatihan
kepada anak-anak untuk beribadah, agar ketika dia dewasa dia
terus-menerus di atas ibadah dan ketaatan serta menjauhi maksiat dan
meninggalkan kemungkaran.
Adapun sifat neraka, maka Allah Ta’ala berfirman tentang pintu-pintunya:
وإن جهنم لموعدهم أجمعين, لها سبعة أبواب لكل باب منهم جزءٌ مقسوم
“Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan
kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. Jahannam itu mempunyai
tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang
tertentu dari mereka.” (QS. Al-Hijr: 43-44)
Allah Ta’ala berfirman:
إنا أعتدنا للظالمين ناراً أحاط بهم سرادقها
“Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka.” (QS. Al-Kahfi: 29)
Ibnu Abbas radhiallahu anhuma berkata, “Gejolak api neraka.”
Tatkala diliputi api neraka membuat mereka sangat kesusahan dan kehausan
karena besarnya kejolak api neraka, Allah Ta’ala berfirman:
وإن يستغيثوا يغاثوا بماء كالمهل يشوي الوجوه بئس الشراب وساءت مرتفقا
“Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan
air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman
yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS.
Al-Kahfi: 29)
Allah Ta’ala juga berfirman:
ولهم مقامع من حديد كلما أرادوا أن يخرجوا منها من غم أعيدوا فيها وذواقوا عذاب الحريق
“Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak ke
luar dari neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka
dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan), “Rasailah azab yang
membakar ini.” (QS. Al-Hajj: 21-22)
Sungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam telah mengingatkan dan
memperingatkan dari neraka. Dari An-Nu’man bin Basyir radhiallahu anhu
dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
berkhutbah:
أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ أَنْذَرْتُكُمْ
النَّارَ أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ حَتَّى لَوْ أَنَّ رَجُلًا كَانَ
بِالسُّوقِ لَسَمِعَهُ مِنْ مَقَامِي هَذَا قَالَ حَتَّى وَقَعَتْ
خَمِيصَةٌ كَانَتْ عَلَى عَاتِقِهِ عِنْدَ رِجْلَيْهِ
“Aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku ingatkan kalian akan
(dahsyatnya) neraka, aku ingatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka.”
Seandainya seseorang berada di pasar, niscaya ia akan mendengarnya dari
tempatku ini.” Dia (An-Nu’man) berkata, “Sampai-sampai khamishah (kain
yang ada campuran sutera) yang ada di pundak beliau jatuh ke kakinya.”
(HR. Ahmad no. 17672)
Dan dalam riwayat lain beliau bersabda:
أَنْذَرْتُكُمْ النَّارَ أَنْذَرْتُكُمْ
النَّارَ حَتَّى لَوْ كَانَ رَجُلٌ كَانَ فِي أَقْصَى السُّوقِ سَمِعَهُ
وَسَمِعَ أَهْلُ السُّوقِ صَوْتَهُ وَهُوَ عَلَى الْمِنْبَرِ
“Aku peringatkan kalian akan (dahsyatnya) neraka, aku peringatkan kalian
akan (dahsyatnya) neraka.” Sampai-sampai jika ada orang yang ada di
ujung pasar, maka ia dan seluruh penghuni pasar akan dapar mendengarnya,
sedangkan beliau di atas mimbar.” (HR. Ahmad no. 17673)
Dari ‘Adi bin Hatim radhiallahu anhu: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَا مِنْكُمْ أَحَدٌ إِلَّا سَيُكَلِّمُهُ
رَبُّهُ لَيْسَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهُ تُرْجُمَانٌ فَيَنْظُرُ أَيْمَنَ
مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ مِنْ عَمَلِهِ وَيَنْظُرُ أَشْأَمَ
مِنْهُ فَلَا يَرَى إِلَّا مَا قَدَّمَ وَيَنْظُرُ بَيْنَ يَدَيْهِ فَلَا
يَرَى إِلَّا النَّارَ تِلْقَاءَ وَجْهِهِ فَاتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ
بِشِقِّ تَمْرَةٍ
“Tidaklah salah seorang di antara kalian melainkan akan diajak bicara
oleh Tuhannya dengan tanpa juru penerjemah, saat ia melihat sebelah
kanannya maka ia tidak melihat selain amalnya yang pernah dilakukan,
saat ia melihat sebelah kirinya maka ia tidak melihat kecuali apa yang
telah ia lakukan sebelumnya, dan saat ia lihat depannya maka melihat
selain neraka di depan mukanya. Maka jagalah kalian dari neraka walau
hanya dengan separoh biji kurma.” (HR. Al-Bukhari no. 6958 dan Muslim
no. 1688)
Tatkala ayat:
وأنذر عشيرتك الأقربين
“Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat.” (QS. Asy-Syu’ara`: 214)
turun kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau mengumpulkan keluarga beliau dari suku Quraisy lalu bersabda:
يَا بَنِي كَعْبِ بْنِ لُؤَيٍّ أَنْقِذُوا
أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي مُرَّةَ بنِ كَعْبٍ أَنْقِذُوا
أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ شَمْسٍ أَنْقِذُوا
أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ مَنَافٍ أَنْقِذُوا
أَنْفُسَكُمْ مِنْ النَّارِ يَا بَنِي هَاشِمٍ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ
مِنْ النَّارِ يَا بَنِي عَبْدِ الْمُطَّلِبِ أَنْقِذُوا أَنْفُسَكُمْ مِنْ
النَّارِ يَا فَاطِمَةُ أَنْقِذِي نَفْسَكِ مِنْ النَّارِ فَإِنِّي لَا
أَمْلِكُ لَكُمْ مِنْ اللَّهِ شَيْئًا غَيْرَ أَنَّ لَكُمْ رَحِمًا
سَأَبُلُّهَا بِبَلَالِهَا
‘Wahai Bani Ka’ab bin Luaiy, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai
Bani Murrah bin Ka’ab, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani
Abdul Syams, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul
Manaf, selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Hasyim,
selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Bani Abdul Mutthalib,
selamatkanlah diri kamu dari Neraka. Wahai Fatimah, selamatkanlah diri
kamu dari Neraka. Sesungguhnya aku tidak memiliki (kekuatan sedikit pun
untuk) menolak siksaan Allah kepadamu sedikit pun, selain kalian adalah
kerabatku, maka aku akan menyambung tali kerabat tersebut.” (HR. Muslim
no. 303)
Dari Anas radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda:
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ
رَأَيْتُمْ مَا رَأَيْتُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
قَالُوا وَمَا رَأَيْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ رَأَيْتُ الْجَنَّةَ
وَالنَّارَ
“Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, kalau kalian melihat
sesuatu yang aku lihat, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak
menangis.” Mereka bertanya, “‘Apa yang anda lihat wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab, “Aku melihat surga dan neraka.” (HR. Muslim no. 646)
Adapun kedalaman neraka, maka dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata:
كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذْ سَمِعَ وَجْبَةً فَقَالَ النَّبِيُّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَدْرُونَ مَا هَذَا قَالَ قُلْنَا
اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ هَذَا حَجَرٌ رُمِيَ بِهِ فِي النَّارِ
مُنْذُ سَبْعِينَ خَرِيفًا فَهُوَ يَهْوِي فِي النَّارِ الْآنَ حَتَّى
انْتَهَى إِلَى قَعْرِهَا
“Kami bersama Nabi shallallahu alaihi wasallam tiba-tiba beliau
mendengar suara sesuatu yang jatuh berdebuk. Nabi shallallahu alaihi
wasallam bertanya, “Tahukah kalian suara apa itu?” Kami menjawab, “Allah
dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Beliau bersabda, “Itu adalah batu yang
dilemparkan ke neraka sejak 70 tahun lalu dan sekarang baru mencapai
keraknya.” (HR. Muslim no. 5078)
Sementara mengenai tingkat kekuatan panas api neraka, maka dari Abu
Hurairah radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ
آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ قَالُوا
وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ فَإِنَّهَا
فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهَا مِثْلُ
حَرِّهَا
“Api kalian ini yang dinyalakan oleh anak cucu Adam adalah satu dari
tujuh puluh bagian panasnya neraka jahanam.” Mereka berkata: Bila
seperti itu niscaya sudah cukup wahai Rasulullah. Beliau bersabda:
“Sesungguhnya ditambahi 69 bagian, masing-masing seperti panasnya.” (HR.
Muslim no. 5077)
Nabi shallallahu alaihi wasallam juga mengabarkan tentang neraka bahwa:
اشْتَكَتْ النَّارُ إِلَى رَبِّهَا
فَقَالَتْ رَبِّ أَكَلَ بَعْضِي بَعْضًا فَأَذِنَ لَهَا بِنَفَسَيْنِ
نَفَسٍ فِي الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِي الصَّيْفِ فَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ
مِنْ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنْ الزَّمْهَرِيرِ
“Neraka mengadu kepada Rabbnya seraya berkata; “Wahai Tuhanku,
sebagianku (api) saling memakan satu sama lain”. Maka neraka diizinkan
untuk berhembus dua kali. Satu kali pada saat musim dingin dan satu kali
lagi pada saat musim panas. Maka hawa panas yang kamu rasakan merupakan
hawa panas dari hembusan api neraka dan hawa dingin yang kamu rasakan
merupakan hawa dingin dari zamharir (hawa dingin) neraka.” (HR.
Al-Bukhari no. 504 dan Muslim no. 977)
Adapun sifat penghuni neraka, maka dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau bersabda:
مَا بَيْنَ مَنْكِبَيْ الْكَافِرِ مَسِيرَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ للرَّاكِبِ الْمُسْرِعِ
“(Di neraka) jarak antara kedua pundak orang kafir sejauh perjalanan
tiga hari bagi pengendara yang memacu kendaraannya dengan cepat.” (HR.
Al-Bukhari no. 6069 dan Muslim no. 5091)
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
يَلْقَى إِبْرَاهِيمُ أَبَاهُ آزَرَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَى وَجْهِ آزَرَ قَتَرَةٌ وَغَبَرَةٌ فَيَقُولُ
لَهُ إِبْرَاهِيمُ أَلَمْ أَقُلْ لَكَ لَا تَعْصِنِي فَيَقُولُ أَبُوهُ
فَالْيَوْمَ لَا أَعْصِيكَ فَيَقُولُ إِبْرَاهِيمُ يَا رَبِّ إِنَّكَ
وَعَدْتَنِي أَنْ لَا تُخْزِيَنِي يَوْمَ يُبْعَثُونَ فَأَيُّ خِزْيٍ
أَخْزَى مِنْ أَبِي الْأَبْعَدِ فَيَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى إِنِّي
حَرَّمْتُ الْجَنَّةَ عَلَى الْكَافِرِينَ ثُمَّ يُقَالُ يَا إِبْرَاهِيمُ
مَا تَحْتَ رِجْلَيْكَ فَيَنْظُرُ فَإِذَا هُوَ بِذِيخٍ مُلْتَطِخٍ
فَيُؤْخَذُ بِقَوَائِمِهِ فَيُلْقَى فِي النَّارِ
“Nabi Ibrahim alaihissalam bertemu dengan ayahnya, Azar, pada hari
kiamat. Ketika itu wajah Azar ada debu hitam lalu Ibrahim berkata kepada
bapaknya: “Bukankah aku sudah katakan kepada ayah agar ayah tidak
menentang aku?”. Bapaknya berkata; “Hari ini aku tidak akan
menentangmu?” Kemudian Ibrahim berkata; “Wahai Rabb, Engkau sudah
berjanji kepadaku untuk tidak menghinakan aku pada hari berbangkit. Lalu
kehinaan apalagi yang lebih hina dari pada keberadaan bapakku yang jauh
(dariku)?”. Allah Ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Aku mengharamkan
surga bagi orang-orang kafir”. Lalu dikatakan kepada Ibrahim; “Wahai
Ibrahim, apa yang ada di kedua telapak kakimu?”. Maka Ibrahim melihatnya
yang ternyata ada seekor hyena jantan yang kotor. Maka hyena itu
dipegang kakinya lalu dibuang ke neraka.” (HR. Al-Bukhari no. 3101)
http://al-atsariyyah.com/sifat-neraka-dan-penghuninya.html
0 komentar:
Posting Komentar