Penulis: Abu ‘Abdu as-Salam Hasan bin Qasim al-Husainiy as-Salafiy
Pendahuluan oleh Fadhillatu asy-Syaikh al-’Allamah al-Muhaddits Muqbil bin Hadiy al-Wadi’iy rahimahulllahu ta’ala
Pengertian As Salaf secara etimologi.
Yang dimaksud dengan lafadz “As Salaf” secara etimologi ialah :
Berkata
Ibnu Mandzuur : “As Salaf, As Saliif, As Salafiyah ialah Al Jamaa`ah
Al Mutaqaddimun (yang terdahulu).” Lisaanul `Arab (6/330).
Berkata
Abus Sa`aadaat ibnul Atsiir : “Dikatakan Salaf yaitu seseorang yang
mendahului seorang yang lain menemui maut baik dari orang tua dan nenek
moyang dan yang memiliki hubungan kerabat dengan oleh karena itu
dikatakan orang orang yang terdahulu dikalangan tabi`iin As Salafus
Sholih.” An Nihaayah fi Ghariibul Hadits (2/390).
Dan berkata
`Abdul Kariim As Sam`aaniy : “As Salafiy adalah orang yang
mengintisabkan diri kepada As Salaf dan menjadikannya sebagai
madzhabnya.” Al Intisaab (7/104).
Berkata Abul Hasan Ibnul
Atsiir Al Jazriy setelah dia menukil perkataan As Sam`aaniy yang lalu :
“Dikenal juga maknanya ialah Al Jamaa`ah.” Al Lubaab fi Tahdziibul
Intisaab (2/126).
Pengertian As Salaf secara Al Ishtilaahiy :
Berkata Al Imam As Safaarayeniy : “Yang dimaksud dengan madzhab As Salaf
adalah apa apa yang dijalani oleh para shahabat Rasulullah Shollallahu
`alaihi wa Sallam yang mulia dan diredhoi oleh Allah Ta`ala dan At
Taabi`iin (yang mengikuti mereka dengan baik), Atbaa`ut Taabi`iin serta
`ulama Din ini dikalangan orang orang yang memang dikenal kepiawaiannya
dalam agama dan diketahui juga mulianya kedudukan dia dalam Din ini,
kemudian manusia lainnya mempelajari perkataan mereka dari generasi
kegenerasi, tidak dituduh dia sebagai pelaku bid`ah, atau tidak dikenal
dengan titel yang tidak diredhoi seperti Al Khawaarij, Ar Rawaafidh, Al
Qadariyah, Al Murjiah, Al Jabariyah, Al Jahmiyah, Al Mu`tazilah, Al
Karraamiyah dan selainnya.” Lawaami`ul Anwaar (1/20).
Al Lajnah Ad Daaimah pernah ditanya : Apa yang dimaksud dengan As Salafiyah dan bagaimana pandangan antum tentangnya ???
As
Salafiyah adalah nisbah kepada salaf, sedangkan As Salaf itu sendiri
ialah para shahabat Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam dan para
imam pembawa hidayah dari kalangan orang orang yang berada di tiga
qurun yang pertama semoga Allah meredhoi mereka- mereka ini
direkomendasi oleh Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam sebagai
generasi yang terbaik seperti perkataan beliau :
((خير الناس قرنى ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم ثم يجىء أقوام تسبق شهادة أحدهم يمينه ويمينه شهادته)).
Artinya
: “Sebaik baik manusia ialah orang yang sezaman dengan saya (para
shahabat) kemudian generasi yang mengikuti mereka (para Taabi`iin)
kemudian generasi yang mengikuti mereka dengan baik (Atbaa`ut
Taabi`iin), kemudian datang satu kaum dimana persaksian mereka
mendahului sumpahnya dan sumpah mereka mendahului persaksiannya.”
Hadits ini diriwayatkan oleh Al Imam Ahmad dalam Musnadnya, Al Bukhariy
dan Muslim, As Salaafiyuun bentuk flural dari salafiy nisbah kepada As
Salaf, dan telah lewat keterangan tentang pengertiannya; yaitu setiap
orang yang berjalan di atas Manhaajus Salaf (metode salaf) dengan
mengikuti Al Kitab dan As Sunnah serta berda`wah (mengajak) orang
kepada keduanya dan mengamalkannya dan mereka inilah yang dikatakan
sebagai Ahlus Sunnah wal Jamaa`ah.” Al Lajnah Ad Daaimah Lilbuhuuts Al
`Ilmiyah no. (1361) (2/1650-166).
Dan berkata Samaahatus Syaikh
`Abdul `Aziiz Ibnu Baaz rahimahullah Ta`ala- : “Sesungguhnya As Salaf
ialah mereka yang hidup di qurun yang memiliki keutamaan (al qurun al
mufaddholah), dan siapapun yang mengikuti jejak dan berjalan di atas
manhaj mereka maka dia dinamakan sebagai “salafiy” dan barang siapa yang
menyelisihi mereka dinamakan “al khalaf”. “ (Nukilan dari komentar As
Syaikh Hamdu bin `Abdul Muhsin At Tuwaijiriy terhadap Al `Aqidah Al
Hamawiyah, hal. 203).
Berkata Syaikh kami Muhammad Amaan bin `Ali
Al Jaamiy rahimahullahu Ta`ala : “Ketika kita meng-ithlakkan kata As
Salaf, sebenarnya yang kita maksud dari sisi ishtilah ialah para
shahabat Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam yang hidup sezaman
dengannya, menimba `ilmu Din ini dari beliau secara langsung tanpa
perantara…… demikian juga termasuk ke dalam ishtilah ini adalah para
Taabi`iin yang telah mewarisi `ilmu para shahabat itu sebelum mereka
wafat, mereka ini telah direkomendasi oleh Rasul Shollallahu `alaihi wa
Sallam dan dipuji sebagai generasi yang terbaik, dimana Rasul
Shollallahu `alaihi wa Sallam berkata :
((خير الناس قرنى ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم)).
Artinya
: “Sebaik baik generasi adalah manusia yang sezaman dengan saya,
kemudian yang mengikutinya, kemudian yang mengikutinya.” Dan meliputi
juga dalam ishtilah ini Atbaa`uttabi`iin.” (As Shifaatul Ilahiyyah fil
Kitab was Sunnah, hal. 57).
Berkata Syaikh kami Sholih bin
`Abdullah Al `Abuud : “Sesungguhnya yang dimaksud dengan kata As
Salafiyah adalah setiap orang yang mengikuti jalan generasi As Salafus
Sholih dari ummat ini, mereka juga dikenal sebagai Ahlis Sunnah wal
Jamaa`ah, artinya Al Ijma` yang dijadikan sebagai hujjah, bersatu dalam
mengikuti Sunnah Rasulullah Shollallahu `alaihi wa Sallam dan atsarnya
baik secara batin atau zhohir dan mengikuti jalan orang yang pertama
kali memeluk Din Islam ini dari kalangan Muhajirin dan Anshor serta
orang orang mengikuti mereka dengan baik…” (`Aqidah As Syaikh Muhammad
`Abdul Wahaab As Salafiyah, hal. 195).
Berkata As Syaikh Bakar
bin `Abdullah Abu Zaid : “Apabila dikatakan As Salaf, atau As
Salafiyuun, atau sungguh sungguhnya mereka mengikuti As Salafiyyah :
merupakan nisbah kepada As Salafus Sholih yaitu seluruh shahabat
radhiallahu `anhum serta orang orang yang mengikuti mereka dengan baik,
bukan orang orang yang dikuasai oleh hawa nafsu (ahlul ahwa) setelah
zaman shahabat- dari kalangan khalaf yang memisahkan diri dari As
Salafus Sholih dengan nama dan bentuk tertentu, …. Dan oleh karena itu
yang dimaksud dengan lafadz salaf disini adalah : As Salafus Sholih,
dengan dalil bahwa lafadz ini secara muthlaq ialah setiap yang berjalan
dan mengikuti para shahabat radhiallahu `anhum- walaupun dia berada di
zaman kita ini… demikianlah yang sebenarnya, sedangkan ahli `ilmu
menjelaskan, ini merupakan nisbah tidak ada padanya bentuk yang keluar
dari ketentuan Al Kitab dan As Sunnah, ia merupakan nisbah yang tidak
mungkin terpisah sedetikpun dari generasi yang pertama, bahkan ia
merupakan bagian dari mereka dan kembali ke jalan mereka, adapun orang
yang menyelisihi cara mereka dengan memakai nama dan bentuk tertentu,
tidak termasuk di dalamnya, walaupun hidup di zaman dan bertemu dengan
mereka, dengan demikian para shahabat radhiallahu `anhum betul betul
berlepas diri dari Al Qadariyah dan Al Murjiah serta orang orang yang
mengikuti firqah firqah yang sesat ini.” Lihat : Hukmul Intima` Ilal
Firaq wal Ahzaab wal Jamaa`ah Al Islamiyah (46-47).
Kemudian
beliau berkata juga : “Jadilah kamu seorang yang benar benar salafiy,
mengikuti jalan As Salafus Sholih dari para shahabat radhiallahu
`anhum, orang orang setelah mereka dan siapapun yang mengikuti atsar
mereka dari keseluruhan cabang cabang Din ini seperti At Tauhiid dan Al
`Ibaadah serta yang lainnya.” Lihat Hulyatu Tholabul `Ilmi, hal. 8.
KAPAN MUNCULNYA ISHTILAH AS SALAFIYAH INI ??
Berkata
Syaikh kami Muhammad Amaan Al Jaamiy : “Sesungguhnya ishtilah ini
muncul dan masyhur ketika terjadinya perselisihan dan pertentangan yang
hebat sewaktu membahas ushuluddin (pokok pokok agama) diantara firqah
firqah kalamiyah (ahlul kalam), maka berusahalah seluruhnya
meng-intisabkan diri mereka masing masing kepada As Salaf dan
di-iklankan bahwa apa yang dijelaskan oleh salah satu dari firqah itu,
itulah yang dipegang oleh As Salafus Sholih, jadi wajib diisytiharkan
dan dimasyhurkan kalimat ini- keadaan seperti ini- lalu diasaskanlah
qaedah qaedah dan tanda tanda yang jelas serta ittijah salafiy yang
gamblang sehingga tidak menjadi kabur diantara orang yang benar benar
ber-uswah dan berjalan di atas manhaj salafdengan orang orang yang
hanya sekedar dakwaan saja.” As Shifaatu Ilahiyyaat, hal. (57-58).
Berkata
As Syaikh Bakar Abu Zaid : “Sesungguhnya kaum muslimin yang awal awal-
para shahabat radhiallahu `anhum- sebelum munculnya bibit bibit
perpecahan dan pertentangan mereka tidak mempunyai nama tertentu
sebagai pembeda, karena mereka tersebut sebagaimana disebutkan benar
benar merupakan contoh atau gambaran dari agama Islam itu, akan tetapi
setelah munculnya firqah firqah yang menyesatkan tersebut seperti :
ahlul ahwa` (pengekor hawa nafsu), ahlul bid`ah disebabkan karena
mereka mengikuti apa apa yang menyelisihi Din Islam, menjauhkan mereka
dari Din itu, ahlus syubuhaat, karena mereka mencampurkan diatara haq
dan bathil, dikaburkan oleh mereka yang haq itu dihadapan orang `awam,
guna membangun atau menegakkan paham mereka yang keluar dari As Sunnah
untuk terus berada dalam syubuhaat yang rusak dan menyakitkan, qudwah
mereka dalam hal ini adalah musuh Allah dan Rasul-Nya Shollallahu
`alaihi wa Sallam yang pertama yaitu iblis dilaknat oleh Allah- sebab
dia inilah yang pertama kali menggunakan qiyas dalam rangka menyelisihi
perintah Allah Ta`ala,
((قال أنا خير منه خلقتنى من نار وخلقته من طين)). الأعراف (12).
Artinya
: Menjawab iblis : “Saya lebih baik daripadanya; Engkau ciptakan saya
dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah.” Al A`raaf (12).
Setelah muncul firqah firqah tersebut, menisbahkan diri ke Din Islam,
namun firqah firqah itu memisahkan diri dari dasar dasar yang kokoh
sebagai gantungan kaum muslimin, muncullah laqab laqab (nama nama) yang
sesuai dengan syari`at sebagai pembeda daripa jamaa`ah muslimin
lainnya, untuk menafikan (menghilangkan) perpecahan dan pengekoran
terhadap hawa nafsu, apakah nama nama itu memang sudah ditetapkan oleh
ashol syari`at; seperti Al Jamaa`ah- Jamaa`tul Muslimin- Al Firqatun
Naajiyah At Thooifatul Manshuurah atau disebabkan karena mereka sangat
berpegang teguh sekali dengan As Sunnah di depan ahlil bid`ah, oleh
karena itu terjadilah hubungan yang kuat diantara mereka dengan
generasi pertama dulu, dikatakan juga mereka ini : As Salaf- Ahlul
Hadits- Ahlul Atsar- Ahlus Sunnah wal Jamaa`ah, ini merupakan laqab
laqab (nama nama) yang disyari`atkan menyelisihi seluruh laqab yang ada
sebagai tameng dari firqah yang menyesatkan…” Hukmul Intimaa` (40-41).
MASA DIMULAINYA PENGGUNAAN LAFADZ “SALAF.”
Satu
hadits yang dikeluarkan oleh Al Bukhariy dan Muslim dan lafadz hadits
di shohih Muslim dari jalan `Aisyah radhiallahu `anha- disebutkan-
bahwa Faathimah radhiallahu `anha- berkata : Sesungguhnya Nabi
Shollallahu `alaihi wa Sallam telah menyampaikan satu hadits pada saya :
((أن
جبريل كان يعارضه بالقرآن كل عام مرة، وأنه عارضه فى العام مرتين، ولا
أرانى إلا قد حضر أجلى، وإنك أول أهلى لحوقا بى ونعم السلف أنا لك)).
Artinya
: “Bahwa Jibriil `alaihi wa Sallaam memuraja`ah Al Quran dengan satu
kali setiap tahunnya, namun tahun dia lakukan dua kali, demikian
disebabkan karena dekatnya ajal saya, sesungguhnya kamu ya Fathimah
merupakan yang pertama kali bertemu dengan saya nanti di akhirat dan
“Salaf” yang paling nikmat adalah kamu.” Al Bukhariy- kitabul
Isti`dzaan-bab man naaja baina yadaiyinnaas (11/80), Muslim-kitab
Fadhaailus Shohaabah- bab Fadhaailu Faathimah (4/1905).
Berkata
Al Imam An Nawaawiy : “As Salaf maknanya yang terdahulu, saya lebih
dahulu di depan kamu lantas kamu tolak saya?. (Syarhun Nawaawiy
terhadap Shohih Muslim (16/7).
Dari Anas bin Maalik radhiallahu
`anhu berkata : “Kalau seandainya seorang laki laki mendapati As Salaf
yang awal, lantas dia diutus pada hari ini, tidak diketahui tentang
Islam yang menyelisihi, sambil meletakan tangannya di pipinya, lalu dia
kembali berkata : kecuali sholat ini.”
Kemudian beliau berkata :
“Adapun selanjutnya- demi Allah atas yang demikian- bagi yang hidup
pada zaman ini, tidak menemui generasi As Salafus Sholih, maka dia akan
melihat dimana seorang ahlu bid`ah menyeru kepada bid`ahnya, dan dia
lihat juga ahlu dunia mengajak kepada dunianya, namun dia dipelihara
oleh Allah Ta`ala, Allah jadikan hati terpaut dengan generasi As
Salafus Sholih tersebut sambil dia memohon kepada Allah untuk selalu
berada diatas jalan mereka, berpedoman kepada atsar atsar dan mengikuti
jalan mereka, guna mengharapkan balasan yang sangat besar, maka
hendaklah kalian menjadi seperti mereka insya Allah.” Al I`tishom oleh
As Syaathibiy (1/34).
Dari Maimuun bin Mihraan dari bapaknya
berkata : “Kalalu seandainya seorang lelaki dikalangan As Salaf
dibangkitkan dihadapan kalian maka tidak akan dikenal ada qiblah selain
qiblah ini.” Al I`tishom (1/34).
Berkata Ibnu Hajar rahimahullahu
Ta`ala : “Mihraan orang tua Maimuun Al Jazriy, berkata Al Baghawiy :
Al Bukhariy menyebutkannya sebagai shahabat.” Al Ishaabah fi Tamyiizis
Shohabah-huruf mim- (3/467).
Al Imam Al Bukhariy memberikan bab
di dalam shohihnya berkata : “Bab yang menunjukan mengendarai binatang
dan fuhuulah (kuda jantan) dari kuda.”
Berkata Raasyid bin Sa`ad : “Kaum As Salaf menyenangi al fuhuulah (kuda jantan) sebab dia lebih kencang dan mudah diatur.”
Berkata
Ibnu Hajar : “Raasyid bin Sa`ad Al Maqraiy, tabii`in di kota Syam
meninggal tahun 113 H.” Tahdziibut Tahdziib (3/225), dan lihat juga
Taqriibut Tahdziib hal. 315, cetakan Daarul `Aashimah.
Kemudian
beliau berkata : “Perkataan Raasyid “kaum As Salaf” artinya para
shahabat dan generasi setelah mereka.” Fathul Baariy Syarhu Shohih Al
Bukhariy (6/66).
Kemudian beliau juga memberikan sub bab di kitab
–Al At`imah-bab Tidak pernah kaum As Salaf menyimpan (memonopoli) di
rumah rumah dan di perjalanan mereka makanan.” Fathul Baariy (9/552).
Berkata Al Imam Abu `Amru Al Auzaa`iy : “Hendaklah kamu bersabar di
atas As Sunnah berhentilah kamu sekira kira dimana salaf berhenti,
berkatalah seperti perkataan mereka, tahanlah dirimu sebagaimana mereka
menahan diri mereka dan berjalanlah di atas jalan salaf kamu yang baik
sesungguhnya yang demikian cukup bagimu.” Syarhu Ushul I`tiqaad Ahlis
Sunnah wal Jamaa`ah –Al Laalikaaiy (1/154).
Berkata juga beliau :
“Wajib bagimu untuk mengikuti atsar atsar kaum salaf walaupun kamu
ditolak oleh manusia lainnya, dan jauhilah olehmu pemikiran pemikiran
yang sesat walaupun dihiasi perkataan itu di hadapanmu.” As Syarii`ah
oleh Al Ajurriy hal. 58).
( Sumber : http://thullabul-ilmiy.or.id/modules/news/article.php?storyid=4)
28 Agustus 2012
Wajibnya Intisab kepada as-Salafiyyah
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar