-->

20 Agustus 2012

EMPAT IMAM SEPAKAT BAHWA SEGALA KEBID'AHAN DIDALAM AGAMA INI ADALAH SESAT




Berkata Al Imam Abu Hanifah Rahimahullah :
عليك بالأثر وطريق السلف وإياك وكل محدثة فإنها بدعة
"Wajib atasmu berpegang dengan jejak dan jalan As Salaf, dan hati-hati akan segala pengada-adaan (didalam agama) karena itu adalah bid'ah." (I'tiqad Al Aimah Al Arba'ah, Al Khumais)

Berkata Al Imam Malik Rahimahullah :
: "من ابتدع في الإسلام بدعة يراها حسنة ، فقد زعم أن محمدا – صلى الله عليه وسلم- خان الرسالة ، لأن الله يقول :{اليوم أكملت لكم دينكم}، فما لم يكن يومئذ دينا فلا يكون اليوم دينا"
”Barangsiapa yang membuat bid’ah didalam Islam dan memandangnya sebagai kebaikan, maka sungguh ia telah menuduh Muhammad Shallallaahu ’alaihi wa sallam mengkhianati risalah. Hal itu karena Allah telah berfirman : ”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kalian agama kalian”. Maka apa saja yang pada hari itu (di zaman Nabi dan para Shahabatnya) bukan merupakan bagian dari agama, maka begitu pula pada hari ini bukan menjadi bagian dari agama” (Al I’tisham, Asy Syathibi)

Berkata Al Imam Asy Syafi'i Rahimahullah :
مَن اسْتَحْسَنَ فَقَدْ شَرَعَ
“Barangsiapa yang menganggap baik sesuatu (bid'ah / menurut pendapatnya), sesungguhnya ia telah membuat syari’at (baru).” (Al Mankhul, Al Ghazali)

Berkata Al Imam Ahmad Rahimahullah :
أصول السنة عندنا التمسك بما كان عليه أصحاب الرسول - صلى الله عليه وسلم - والاقتداء بهم وترك البدع- وكل بدعة فهي ضلالة وترك الخصومات والجلوس مع أصحاب الأهواء
"Prinsip-prinsip As Sunnah disisi kami adalah berpegang teguh dengan apa yang diatasnya para Shahabat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dan meneladani mereka, meninggalkan bid'ah dan setiap bid'ah merupakan kesesatan, dan meninggalkan percekcokan dan duduk bermajlis dengan pengekor hawa nafsu." (Ushul As Sunnah, Ahmad)
Wallahu a'lam.

http://al-atsariyyah.com/?p=1522#more-1522

    • Perkataan Ulama Salaf Dalam Mencela Bid’ah

      1. Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu berkata:

      اَلْإِقْتِصَادُ فِي السُّنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الْإِجْتِهَادِ فِي الْبِدْعَةِ

      “Sederhana dalam melakukan sunnah lebih baik daripada bersungguh-ungguh dalam melaksanakan bid’ah”. (Riwayat Ad-Darimi)

      dan beliau juga berkata:

      اِتَّبِعُوْا وَلاَ تَبْتَدِعُوْا فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

      “Ittiba’lah kalian dan jangan kalian berbuat bid’ah karena sesungguhnya kalian telah dicukupi, dan setiap bid’ah adalah kesesatan”. (Riwayat Ad-Darimi no. 211 dan dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam ta’liq beliau terhadap Kitabul Ilmi karya Ibnul Qoyyim)

      2. ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma berkata:

      كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَإِنْ رَآهَا النَّاسُ حَسَنَةً

      “Setiap bid’ah adalah sesat walaupun manusia menganggapnya baik”. (Riwayat Al-Lalika`i dalam Syarh Ushul I’tiqod Ahlissunnah)

      3. Mu’adz bin Jabal radhiallahu ‘anhu berkata:

      فَإِيَّاكُمْ وَمَا يُبْتَدَعُ, فَإِنَّ مَا ابْتُدِعَ ضَلاَلَةٌ

      “Maka waspadalah kalian dari sesuatu yang diada-adakan, karena sesungguhnya apa-apa yang diada-adakan adalah kesesatan”. (Riwayat Abu Daud no. 4611)

      4. Abdullah bin Abbas radhiallahu ‘anhuma pernah berkata kepada Utsman bin Hadhir:

      عَلَيْكَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْإِسْتِقَامَةِ, وَاتَّبِعْ وَلاَ تَبْتَدِعْ

      “Wajib atasmu untuk bertaqwa kepada Allah dan beristiqomah, ittiba’lah dan jangan berbuat bid’ah”. (Riwayat Ad-Darimi no. 141)

      5.Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

      مَنِ اسْتَحْسَنَ فَقَدْ شَرَعَ

      “Barang siapa yang menganggap baik (suatu bid’ah) maka berarti dia telah membuat syari’at”.

      6. Imam Ahmad rahimahullah berkata dalam kitab beliau Ushulus Sunnah:

      أُصُوْلُ السُّنَّةِ عِنْدَنَا اَلتَّمَسُّكُ بِمَا كَانَ عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وعلى آله وسلم وَالْإِقْتِدَاءُ بِهِمْ وَتَرْكُ الْبِدَعَ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ

      “Pokok sunnah di sisi kami adalah berpegang teguh dengan apa-apa yang para shahabat Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam berada di atasnya, meneladani mereka serta meninggalkan bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan”.

      7. Sahl bin ‘Abdillah At-Tasturi rahimahullah berkata:

      مَا أَحْدَثَ أًحَدٌ فِي الْعِلْمِ شَيْئًا إِلاَّ سُئِلَ عَنْهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ, فَإِنْ وَافَقَ السُّنَّةَ سَلِمَ وَإِلاَّ فَلاَ

      “Tidaklah seseorang memunculkan suatu ilmu (yang baru) sedikitpun kecuali dia akan ditanya tentangnya pada hari Kiamat ; bila ilmunya sesuai dengan sunnah maka dia akan selamat dan bila tidak maka tidak”. (Lihat Fathul Bari: 13/290)

      8. Umar bin Abdil Aziz rahimahullah berkata:

      أَمَّا بَعْدُ, أُوْصِيْكَ بِتَقْوَى اللهِ وَالْإِقْتِصَادْ فِي أَمْرِهِ, وَاتِّبَاعِ سُنَّةَ نَبِيِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ, وَتَرْكِ مَا أَحْدَثَ الْمُحْدِثُوْنَ بَعْدَ مَا جَرَتْ بِهِ سُنَّتُهُ

      “Amma ba’du, saya wasiatkan kepada kalian untuk bertaqwa kepada Allah dan bersikap sederhana dalam setiap perkaraNya, ikutilah sunnah NabiNya Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam dan tinggalkanlah apa-apa yang dimunculkan oleh orang-orang yang mengada-adakan setelah tetapnya sunnah beliau Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam”. (Riwayat Abu Daud)

      9. Abu Utsman An-Naisaburi rahimahullah berkata:

      مَنْ أَمَّرَ السُّنَّةَ عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْحِكْمَةِ, وَمَنْ أَمَّرَ الْهَوَى عَلَى نَفْسِهِ قَوْلاً وَفِعْلاً نَطَقَ بِالْبِدْعَةِ

      “Barang siapa yang menguasakan sunnah atas dirinya baik dalam perkataan maupun perbuatan maka dia akan berbicara dengan hikmah, dan barang siapa yang menguasakan hawa nafsu atas dirinya baik dalam perkataan maupun perbuatan maka dia akan berbicara dengan bid’ah”. (Riwayat Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah : 10/244)
 

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.