Oleh
Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat
Sering kita melihat diantara saudara-saudara kita apabila mereka
telah selesai berdo’a, mereka mengusap muka mereka dengan kedua telapak
tangan.. Mereka yang mengerjakan demikian, ada yang sudah mengetahui
dalilnya akan tetapi mereka tidak mengetahui derajat dalil itu, apakah
sah datangnya dari Nabi shallallau ‘alaihi wa sallam atau tidak .? Ada
juga yang mengerjakan karena turut-turut (taklid) saja. Oleh karena itu
jika ada orang bertanya kepada saya : “Adakah dalilnya tentang
mengusap muka dengan kedua telapak tangan sesudah selesai berdo’a dan
bagaimana derajatnya, sah atau tidak datangnya dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam ..? Maka saya jawab ; “Tentang dalilnya ada beberapa
riwayat yang sampai kepada kita, akan tetapi tidak satupun yang sah
(shahih atau hasan) datangnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam”.
Untuk itu ikutilah pembahasan saya di bawah ini, mudah-mudahan banyak
membawa manfa’at bagi saudara-saudaraku
Hadits Pertama
“Artinya : Dari Ibnu Abbas, ia berkata ; “Telah bersabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam : Apabila engkau meminta (berdo’a) kepada
Allah, maka hendaklah engkau berdo’a dengan kedua telapak tanganmu, dan
janganlah engkau berdo’a dengan kedua punggung (telapak tangan).
Apabila engkau telah selesai berdo’a, maka usaplah mukamu dengan kedua
telapak tanganmu”. [Riwayat Ibnu Majah No. Hadits 181 dab 3866]
Hadits ini derajatnya sangatlah lemah/dla’if. Karena di sanadnya ada
seorang (rawi) yang bernama SHALIH BIN HASSAN AN-NADLARY. Tentang dia
ini telah sepakat ahli hadits melemahkannya sebagaimana tersebut di
bawah ini :
[1]. Kata Imam Bukhari, “Munkarul hadits (orang yang diingkari hadits/riwayatnya)”.
[2]. Kata Imam Abu Hatim, “Munkarul hadits, dla’if.”
[3]. Kata Imam Ahmad bin Hambal, “Tidak ada apa-apanya (maksudnya : lemah)”.
[4]. Kata Imam Nasa’I, “Matruk (orang yang ditinggalkan haditsnya)”
[5]. Kata Imam Ibnu Ma’in, Dia itu dla’if.
[6]. Imam Abu Dawud telah pula melemahkannya.
[Baca : Al-Mizanul 'Itidal jilid 2 halaman 291, 292]
Imam Abu Dawud juga meriwayatkan dari jalan Ibnu Abbas, akan tetapi
di sanadnya ada seorang rawi yang tidak disebut namanya (dalam istilah
ilmu hadits disebut rawi mubham). sedang Imam Abu Dawud sendiri telah
berkata : “Hadits inipun telah diriwayatkan selain dari jalan ini dari
Muhammad bin Ka’ab al-Quradzy (akan tetapi) semuanya lemah. Dan ini
jalan yang semisalnya, dan dia ini (hadits Ibnu Abbas) juga lemah”.
[Baca Sunan Abi Dawud No. hadits 1485]
Hadits Kedua
Telah diriwayatkan oleh Saa-ib bin Yazid dari bapaknya (Yazid) :
“Artinya : Bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila
beliau berdo’a mengangkat kedua tangannya, (setelah selesai) beliau
mengusap mukanya dengan kedua (telapak) tangannya”. [Riwayat : Imam Abu
Dawud No. hadits 1492]
Sanad hadits inipun sangat lemah, karena di sanadnya ada rawi-rawi :
[1]. IBNU LAHI’AH, Dia ini seorang rawi yang lemah[1]
[2]. HAFSH BIN HASYIM BIN ‘UTBAH BIN ABI WAQQASH, Dia ini rawi yang
tidak diketahui/dikenal (majhul). [Baca : Mizanul 'Itidal jilid I
halaman. 569].
Hadits Ketiga
Telah diriwayatkan oleh Umar bin Khattab, ia berkata :
“Artinya : Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apabila
mengangkat kedua tangannya waktu berdo’a, beliau tidak turunkan kedua
(tangannya) itu sehingga beliau mengusap mukanya lebih dahulu dengan
kedua (telapak) tangannya”. [Riwayat : Imam Tirmidzi]
Hadits ini sangat lemah, karena disanadnya ada seorang rawi bernama HAMMAD BIN ISA AL-JUHANY.
[1]. Dia ini telah dilemahkan oleh Imam-imam : Abu Dawud, Abu Hatim dan Daruquthni.
[2]. Imam Al-Hakim dan Nasa’i telah berkata : Ia telah meriwayatkan
dari Ibnu Juraij dan Ja’far Ash-Shadiq hadits-hadits palsu.
[Baca : Al-Mizanul 'Itidal jilid I hal. 598 dan Tahdzibut-Tahdzib jilid 3 halaman. 18-19]
Kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : “Adapun tentang Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengangkat kedua tangannya di waktu
berdo’a, maka sesungguhnya telah datang padanya hadits-hadits yang
shahih (lagi) banyak (jumlahnya). Sedangkan tentang beliau mengusap
mukanya dengan kedua (telapak) tangannya (sesudah berdo’a), maka tidak
ada padanya (hadits yang shahih lagi banyak), kecuali satu-dua hadits
yang tidak dapat dijadikan hujjah (alasan tentang bolehnya mengusap
muka dengan kedua telapak tangan sesudah berdo’anya”.
[Baca : Fatawa Ibnu Taimiyah jilid 22 halaman 519].
Saya berkata : Perkataan Ibnu Taimiyah tentang Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam berdo’a dengan mengangkat kedua tangannya telah
datang padanya hadits-hadits yang shahih lagi banyak, sangat benar dan
tepat sekali. Bahkan hadits-haditsnya dapat mencapai derajat mutawatir
karena telah diriwayatkan oleh sejumlah sahabat. Di bawah ini saya
sebutkan sahabat yang meriwayatkannya dan Imam yang mengeluarkan
haditsnya :
[1]. Oleh Abu Humaid (Riwayat Bukhari dan Muslim).
[2]. Oleh Abdullah bin Amr bin Ash (Riwayat Bukhari dan Muslim).
[3]. Oleh Anas bin Malik (Riwayat Bukhari) tentang Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam berdo’a di waktu perang Khaibar dengan mengangkat
kedua tangannya.
[4]. Oleh Abu Musa Al-Asy’ariy (Riwayat Bukhari dan lain-lain).
[5]. Oleh Ibnu Umar (Riwayat Bukhari).
[6]. Oleh Aisyah (Riwayat Muslim).
[7]. Oleh Abu Hurairah (Riwayat Bukhari).
[8]. Oleh Sa’ad bin Abi Waqqash (Riwayat Abu Dawud).
Dan lain-lain lagi shahabat yang meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, berdo’a dengan mengangkat kedua tangannya di
berbagai tempat. Semua riwayat di atas (yaitu : tentang Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a mengangkat kedua tangannya)
adalah merupakan fi’il (perbuatan) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Adapun yang merupakan qaul (perkataan/sabda) Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam, ada diriwayatkan oleh Malik bin Yasar (sahabat Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam), ia berkata : Telah bersabda Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam :
“Artinya : Apabila kamu meminta (berdo’a) kepada Allah, maka mintalah
kepada-Nya dengan telapak tangan kamu, dan janganlah kamu meminta
kepada-Nya dengan punggung (tangan)”. [Shahih Riwayat : Abu Dawud No.
1486]
Kata Ibnu Abbas (sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) :
“Artinya : Permintaan (do’a) itu, yaitu : Engkau mengangkat kedua
tanganmu setentang dengan kedua pundakmu”. [Riwayat Abu Dawud No. 1486]
Kata Ibnu Abbas (Shahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) :
“Artinya : Permintaan (do’a) itu yaitu engkau mengangkat kedua
tanganmu setentang dengan kedua pundakmu” [Riwayat Abu Dawud No. 1489]
Adapun tentang tambahan “mengusap muka dengan kedua telapak tangan
sesudah selesai berdo’a” telah kita ketahui, semua riwayatnya sangat
lemah dan tidak boleh dijadikan alasan tentang sunatnya sebagaimana
dikatakan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah. Jadi yang sunahnya itu hanya
mengangkat kedua telapak tangan waktu berdoa.
Adalagi diriwayatkan tentang mengangkat kedua tangan waktu berdo’a.
“Artinya
ari Abu Hurairah, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam : ‘Wahai sekalian manusia ! Sesungguhnya Allah itu
baik, dan Ia tidak akan menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya
Allah telah perintahkan mu’minim sebagaimana Ia telah perintahkan para
Rasul, Ia telah berfirman : “Wahai para Rasul !.. Makanlah dari yang
baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih, sesungguhnya Aku dengan apa-apa
yang kamu kerjakan maha mengetahui “. (Surat Al-Mu’minun : 51). Dan Ia
telah berfirman (pula) : “Wahai orang-orang yang beriman !. Makanlah
dari yang baik-baik apa-apa yang Kami telah rizkikan kepada kamu”.
(Surat Al-Baqarah : 172). Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyebutkan tentang seseorang yang mengadakan perjalanan jauh dengan
rambut kusut masai dan berdebu. (orang tersebut) mengangkat kedua
tangannya ke langit (berdo’a) : Ya Rabbi ! Ya Rabbi ! (Kata Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam selanjutnya) : “Sedangkan makanannya
haram dan minumannya haram dan pakaiannya haram dan diberi makan dengan
yang haram, maka bagaimana dapat dikabulkan (do’a) nya itu”.[Shahih
Riwayat Muslim 3/85]
Di hadits ini ada dalil tentang bolehnya mengangkat kedua tangan
waktu berdo’a (hukumnya sunat). Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam, menceritakan tentang seseorang yang berdo’a sambil mengangkat
kedua tangannya ke langit. Orang tersebut tidak dikabulkan do’anya
karena : Makanannya, minumannya, pakaiannya, dan diberi makan dari
barang yang haram atau hasil yang haram[2]
KESIMPULAN
[1]. Tidak ada satupun hadits yang shahih tentang mengusap muka dengan
kedua telapak tangan sesudah berdo’a. Semua hadits-haditsnya sangat
dla’if dan tidak boleh dijadikan alasan tentang sunatnya.
[2]. Karena tidak ada contohnya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka mengamalkannya berarti BID’AH.
[3]. Berdo’a dengan mengangkat kedua tangan hukumnya sunat dengan
mengambil fi’il dan qaul Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah
sah.
[4]. Ada lagi kebiasaan bid’ah yang dikerjakan oleh kebanyakan
saudara-saudara kita yaitu : Mengusap muka dengan kedua telapak tangan
atau satu telapak tangan sehabis salam dari shalat.[3]
[Disalin dari buku Al-Masas-il (Masalah-masalah agama) Jilid 1,
Penulis Abdul Hakim bin Amir Abdat, Penerbit Darul Qlam, Jakarta,
Cetakan III Th 1423H/2002M]
__________
Foote Note
[1]. Apabila yang meriwayatkan dari Abdullah bin Lahi’ah bukan Abdullah
bin Mubarak atau Abdullah bin Wahab atau Abdullah bin Yazid. Kalau
salah satu dari tiga orang di atas meriwayatkan hadits dari Ibnu
Lahi’ah, maka haditsnya Ibnu Lahi’ah shahih atau sekurang-kurangnya
hasan. Sedangkan riwayat di atas tidak diriwayatkan oleh salah seorang
yang saya terangkan di atas.
[2]. Diantara faedah dari hadits yang mulia ini ialah :
(1). Sunnat berdo’a dengan mengangkat kedua tangan.
(2). Bertawwassul di dalam berdo’a dengan nama dan sifat Allah seperti : Ya Rabbi, Ya Rabbi.
(3). Perintah makan dan minum dari zat yang halal dan dari hasil yang halal.
(4). Larangan makan dan minum dari zat yang haram seperti babi dan khamr dan dari hasil yang haram.
(5). Salah satu syarat diterimanya do’a ialah dengan makan dan minum yang halal.
(6). Salah satu dari sekian sebab tidak diterimanya do’a seseorang
karena makanan dan minumannya dari yang haram atau diberi makan dari
yang haram.
[3]. Ditulis tanggal 5-10-1985
25 Agustus 2012
KELEMAHAN HADITS-HADITS TENTANG MENGUSAP MUKA DENGAN KEDUA TANGAN SESUDAH SELESAI BERDO'A
Diberdayakan oleh Blogger.
2 komentar:
Dalil melarang utk tdk mengusap wajah ada gak ustadz..
Ustadz, adakah dalil yg melarang mengusap wajah setelah berdoa...?
Posting Komentar