SURAT BUAT KELOMPOK-KELOMPOK DAKWAH1
Oleh : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Agama Adalah Nasehat
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Agama
adalah nasehat, kami (para sahabat) bertanya : Untuk siapa wahai
Rasulullah ? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Untuk
Allah, Kitab-Naya, Rasul-Nya, dan untuk para pemimpin kaum muslimin dan
orang-orang muslim”. (HR.Muslim).
Sabagai aplikasi sabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam di atas, maka saya ingin menyampaikan
nasehat kepada seluruh kelompok dakwah islam, agar senantiasa berpegang
teguh dengan al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih berdasarkan
pemahaman para ulama salaf, seperti : para sahabat, tabi’in, pata imam
mujtahidin dan orang-orang yang senantiasa meniti jejak mereka.
Kepada Hizbut Tahrir
1. Wasiat
saya kepada mereka, agar menegakkan hokum islam dan ajarannya pada
diri-diri mereka, sebelum menuntut orang lain untuk menegakannya.
Sekitar 20 tahun yang lalu, pernah ada 2 orang pemuda dari
mereka yang mengunjungiku di Syiria, dalam keadaan sicukur jenggotnya.
Dari keduanya tercium bau rokok, dan meminta kepadaku diskusi dan
bergabung dengan mereka. Maka saya katakana kepada mereka, kalian
mencukur jenggot dan menghisap rokok, padahal keduannya adalah haram
menurut syariat. Dan kalian juga membolehkan jabat tangan dengan lawan
jenis (yang bukan mahramnya –ed), padahal Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Dituduknya jarum dari besi pada
kepala seorang diantara kalian itu lebih baik dari pada menyentuh
perembuan yang tidak halal baginya.” (HR.Thabrani).Kedua pemuda
tersebut berkata : Diriwayatkan dalam shahih bukhari, bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berjabat tangan dengan wanita
ketika baiat ?. Maka saya katakana : Tolong besok datangkan kepadaku
haditsnya. Maka setelah itu keduannya perdi dan tidak kembali lagi,
karena keduanya berbohong. Karena Imam Bukhari sama sekali tidak
menyebutkan yang demikian, tapi hanya menyebutkan baiat kepada para
wanita dengan tanpa jabat tangan. Tapi sungguh aneh sebagian Ikhwanul
Muslimin –juga- membolehkan jabat tangan dengan lawan jenis (yang bukan
mahramnya –ed). Seperti syaikh Muhamad al-Ghazali dan Yusuf
al-Qardhawi sebagaimana yang saya katakan ketika saya berdialog
dengannya. Dia berdalih dengan hadits seorang budak yang menarik tangan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar memenuhi kebutuhannya.
(HR.Bukhari). Saya katakan : Cara pengambilan dalilnya tidak benar,
karena Jariyah (budak perempuan) ketika menarik Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak menyentuh tangannya tapi hanya menyentuh lengan
baju yang ada ditangannya Karena ‘Asyah berkata :”Sekali-kali
tidak, demi Allah “Tangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidak pernah menyentuh tangan perempuan sedikitpun dalam baiat. Beliau
Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah membaiat mereka (para wanita)
kecuali dengan ucapannya : Sungguh saya telah membaiat kamu atas yang
demikian itu.” (HR.Bukhari). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya saya tidak pernah berjabatan tangan dengan perempuan.” (HR.Tirmidzi dan beliau berkata : hadits ini hasan shahih)
2. Saya
pernah mendengan ceramah seorang syaikh dari Hizbut Tahrir di Yordania
yang membahas tentang para pemimpin yang tidak berhukum dengan dengan
hokum Allah. Akan tetapi, takkala saya mendatangi rumahnya, mertuannya
mengadu tentang dia kepadaku sambil mengatakan : Sesungguhnya syaikh
tadi telah memukul istrinya sampai mengenai matanya dan membekas. Maka
saya katakanan kepadanya (syaikh) : Sesungguhnya kamu menuntut para
pemimpin untuk menegakkan syariat Allah, tetapi kamu tidak menegakkan
syariat dalam rumahmua, apakah benar bahwa engkau telah memukul istrimu
sampai mengenai matanya ? maka ia menjawab : Iya, betul
tapi hanya pukulan ringan dengan gelas teh.!!. Maka saya katakana ke
padanya : Praktekkanlah Islam pada dirimu dulu, kemudian setelah itu
tuntutlah orang lain untuk mempraktekkannya. Karena Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanaya, apa hak istri atas suami
? beliau menjawab : “Engkau memberinya makan apabila engkau makan,
memberi baju apabila engkau mamakai baju, jangan memukul wajah, jangan
menjelek-jelekannya dan jangan engkau menghajr (pisah ranjang) kecuali
didalam rumah.” (Hadits shahih riwayat al-arba’ah : Abu Daud,
Tirmidzi, Nasa’I fan Ibnu Majah). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Apabila seseorang diantara kalian memukul budaknya hendaklah ia menjauhi wajah”. (Hadits hasan riwayat Abu Daud).
Nasihat umum kepada seluruh kelompok
Saya
sekarang sudah tua renta, umur saya sekarang telah mencapai 70 tahun,
dan saya mengharapkan kebaikan bagi semua kelompok, oleh karena itu
untuk mengamalkan hadits nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam “Agama itu
nasehat”, saya ingin menyampaikan bebrapa nasehat ini :
1. Agar
semua kelompok berpegang teguh dengan al-Qur’an dan sunnah Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai bentuk ketaatan terhadap firman
Allah : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan jangan kamu bercerai-berai..”(QS.Ali Imran : 103). Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Telah
saya tinggalkan kepada kalian dua perkara, selama kalian berpegang
teguh dengan kedudukannya, maka tidak akan tersesat, yaitu (kitabullah
al-Qur’an dan sunnah Nabinya Shallallahu ‘alaihi wa sallam).” (HR.Malik dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami).
2. Apabila
jama’ah-jama’ah yang ada berselisih, hendaknya mereka kembali kepada
al-Qur’an fan hadits serta amalan para sahabat, Allah ta’ala berfirman :
“Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kemu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian
itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya,”(QS.An-Nisa : 59). Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Wajib
bagi kalian untuk berpegang dengan sunnahku dan sunnahnya para
Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, berpegang teguhlah
dengannya.” (Hadits shohih riwayat Imam Ahmad).
3. Hendaklah
mereka memperhatikan dakwah tauhid yang menjadi prioritas dan pusat
perhatian al-Qur’an. Dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
memulai dakwahnya kepada tauhid dan memerintahkan para sahabatnya agar
memulai dengannya.
4. Sesungguhnya
saya telah masuk dan bergaul dengan kelompok-kelompok dakwah islam,
dan saya lihat bahwa dakwah salafiyahlah yang konsisten dengan
al-Qur’an dan sunnah menurut pemahaman salafus shaleh, yaitu Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam para sahabatnya dan para tabiin.
Dengan sungguh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberi
isyarat tentang kelompok tang satu ini dalam sabdanya : “Ketahuilah
bahwasanya orang-orang sebelum kamu dari ahlikitab berpecah belah
menjadi tujuh puluh dua golongan, dan umat ini akan berpecah belah
menjadi tujuh puluh tiga golongan, tujuh puluh dua di dalam neraka dan
yang satu di surga yaitu al-Jama’ah.” (HR.Ahmad dan dinyatakan holeh al-Hafidz Ibnu Hajar). “Semua di dalam neraka kecuali satu yaitu apa yang saya dan para sahabatku ada diatasnya.”
(HR.Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani). Dalam hadits diatas
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita,
bahwasanya orang yahudi dan nasrani berpecah belah menjadi lebih banyak
dari mereka, dan kelompok-kelompok yang banyak ini terancap masuk
neraka, karena menyimpangnya dan jatuhnya dari kitab Allah dan sunnah
Nabi-Nya. Dan bawasanya hanya satu kelompok yang selamat dari neraka dan
masuk surga, yaitu al-Jama’ah (kelompok yang berpegang teguh dengan
al-Qur’an dan sunnah serta amalan para sahabat). Keistimewaan
dakwah salafiyah adalah dakwah kepada tauhid, memerangi syirik,
mengetahui hadits-hadits yang shahih dan memperingatkan umat dari
hadits yang dha’if (lemah) dan maudhu’ (palsu), serta memahami
hokum-hukum syariat dengan dalil-dalilnya. Dan ini sungguh sangat
penting bagi setiap muslim. Oleh karena itu, saya menasehati seluruh
saudara-saudaraku kaum muslimin, agar senantiasa konsisten dengan dakwah
salafiyah, karena dakwah tersebut adalah dakwah yang selamat dan
kelompok yang mendapat pertolongan. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Akan
senantiasa ada dari umatku satu kelompok yang tanpak diatas kebenaran,
tidak memudharatkan mereka orang yang menghinakan mereka sampai dating
urusan Allah.” (HR.Muslim). Midah-midahan Allah menjadikan kit ate rmasuk kelompok yang selamat dan mendapat pertolongan.
____________________
Note:
1. Dialihbahasakan oleh Abdurrahman Hadi Lc. Dari kitab “Kaifa Ihtadaitu ila at-Tauhid wa ash-Shiratil Mustaqim”
[Disalin dari majalah Adz-Dzakhiirah Vol.6 No.6 Edisi 38 - 1429H]
0 komentar:
Posting Komentar