-->

29 Agustus 2012

Nasihat Sang Dokter Hati Al-Imam Al-'Allamah Ibnul Qoyyim Rahimahullah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Sang Dokter Hati, Al-Imam Al-'Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata:



‎"Diantara tanda kebahagiaan seorang hamba adalah:

Setiap bertambah ILMUnya bertambah pula tawadhu' & kasih sayangnya.

Setiap bertambah AMALANnya bertambah pula takut & khawatirnya (dari adzab Allah Ta'ala).

Setiap bertambah UMURnya berkurang ketamakannya.

Setiap bertambah HARTAnya bertambah pula kedermawanan & sedekahnya.

Setiap bertambah KEDUDUKAN dan KEHORMATANnya bertambah pula kedekatannya dengan manusia, membantu kebutuhan mereka & bersikap tawadhu'."

Beliau rahimahullah juga berkata:

‎"Maka nikmat adalah cobaan dan ujian dari Allah Ta’ala, yang dengannya terlihat siapa yang bersyukur dan siapa yang mengingkari nikmat itu. Sebagaimana musibah juga merupakan cobaan dari Allah Ta’ala. Sehingga Allah Ta’ala menguji hamba-hamba-Nya dengan nikmat sebagaimana juga dengan musibah. Allah Ta’ala berfirman:

فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ كَلَّا

“Adapun manusia apabila Rabbnya mengujinya lalu dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia berkata: "Rabbku telah memuliakanku". Adapun bila Rabbnya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Rabbku menghinakanku". Sekali-kali tidak (demikian).” [Al-Fajr: 15-17]

Maknanya, “Tidak setiap orang yang Aku (Allah Ta’ala) berikan keluasan rezeki, kehormatan dan kenikmatan adalah sebagai pemuliaan kepadanya. Dan tidak setiap yang Aku sempitkan rezekinya dan timpakan kepadanya musibah adalah sebagai penghinaan terhadapnya”.”

[Lihat Al-Fawaaid, hal 150-151, karya Al-Imam Al-'Allamah Ibnul Qoyyim rahimahullah]

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.