-->

13 Agustus 2012

Pembelaan Asy-Syaikh Shalih Al-Luhaidan kepada Asy-Syaikh Rabi' bin Hadi Al-Madkhaly



Transkrip perkataan Asy-Syaikh Al-Luhaidan hafidhahullah[1] di Tanah Haram Makkah, malam Jum’at, tanggal 6/7/1426 H dalam rangka pembelaan terhadap Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhaliy hafidhahullah.

Pertanyaan : Kami melihat dalam beberapa media internet bahwasannya sebagian masyaikh berbicara mengenai Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhaliy. Mereka katakan Asy-Syaikh Rabi’ telah menyelisihi beberapa perkara syari’ah, dan mereka pun memperingatkan darinya. Apa komentar Anda wahai Samaahatusy-Syaikh ?

Jawaban Asy-Syaikh Shalih Al-Luhaidan :

Tidak diragukan lagi bahwasannya hal ini adalah satu kedhaliman dan tindakan aniaya. Kami tidak mengetahui dari diri Asy-Syaikh Rabi’ satu penyelisihan terhadap (perkara) syari’ah, dan kami pun tidak mengetahui satupun di antara ulama yang dikenal (ma’ruf) yang men-tahdhir-nya.

Adapun jika seorang penuntut ilmu berselisih dengan penuntut ilmu yang lain, maka janganlah saling menentang dengan menghina salah satu di antara mereka kepada yang lain. Sebab, tidaklah pernah sepi adanya perselisihan/perbedaan pendapat di kalangan ahli ilmu, seperti halnya apa yang terjadi antara dua orang. Dan tidaklah diterima satu perkataan ini dengan ini kecuali jika ditegakkannya dalil/bukti atas penyelisihan (terhadap perkara syari’ah yang dimaksud).

Dan aku tidak mengetahui pada diri Asy-Syaikh Rabi’ (suatu perkara yang) menyelisihi syari’at. Aku mengetahui bahwa ia termasuk kalangan Ahlus-Sunnah dan juga berdiri di atas ‘aqidah yang shahihah. Inilah yang nampak dan yang sampai padaku.

Kelancangan (sebagian orang) dalam mengkritik ahlul-‘ilmi, berusaha keras untuk mencela mereka dan men-tahdhir mereka tidaklah mendatangkan kebaikan sama sekali bagi kaum muslimin. Hal itu hanya merupakan sebab-sebab terjadinya perpecahan dan kelompok-kelompok. Ini adalah fenomena yang jelek, tidak ada kebaikan di dalamnya.

Maka kami memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk kepada jalan yang benar, dan agar mengisi hati-hati dengan rasa saling cinta-mencintai.

Dan sungguh Sayyidul-Khalq shallallaahu ’alaihi wasallam telah bersabda : ”Tidaklah akan masuk surga hingga mereka beriman, dan tidaklah beriman hingga mereka saling mencintai”.
Kami memohon kepada Allah agar mengisi hati-hati kami semua dengan rasa saling cinta-mencintai.
Diterjemahkan oleh Abul-Jauzaa'
Catatan kaki :
[1] Salah seorang anggota Haiah Kibaaril-‘Ulamaa sekaligus Pimpinan Majelis Hakim Tinggi Saudi Arabia.
Teks asli :
تفريغ : كلمة الشيخ اللُّحيدان - حفظه الله - في الحرم المكي . ليلة الجمعة 6 / 7 / 1426 هـ في الدفاع عن الشيخ ربيع المدخلي ـ حفظه الله ـ
السائل : يقول: رأينا في شبكة الانترنت بعض المشائخ يتكلمون في الشيخ ربيع بن هادي المدخلي، وقالوا بأنه مخالف لأوامر الشريعة، ويحذرون منه، فما تعليقكم يا سماحة الشيخ ؟
الشيخ صالح اللحيدان ـ حفظه الله ـ :
لا شك أن هذا ظلم وعدوان. لا نعرف عن الشيخ ربيع مخالفة للشريعة، ولا نعرف أن أحدا من العلماء المعروفين يُحَذِرون . وأما إذا اختلف طالب علم مع طالب علم آخر، فلا ( يعترض ) بتحقير أحدهما من الثاني ؛ لأن لا يخلو من أهل العلم من نزاع، يشبه ما يكون بين اثنين، ولا يُقبل قول هذا بهذا، إلا إذا أقيم دليل على المخالفة. وأنا لا أعرف للشيخ ربيع مخالفة للشريعة، أعرف أنه من أهل السنة وأعرف أنه على العقيدة الصحيحة ، هذا الذي يظهر لي، وبلغني (عنه والمجاسرة في( انتقاد ) أهل العلم، والسعي في تجريحهم، والتحذير منهم؛ لا يعود على المسلمين بخير، وإنما يكون من أسباب التفرق والفرقة، وهذا شر لا خير فيه. فنسأل الله أن يهدي الجميع سواء السبيل، وأن ( يَعمُر ) القلوب بالتحابب . وقد قال سيد الخلق - صلى الله عليه وسلم - : ( لا تدخلون الجنة حتى تؤمنوا، ولن تؤمنوا حتى تحابوا ) . فنسأل الله أن يعمر قلوبنا جميعا للتحابب!

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.