Tanya : Apakah
ada perbedaan antara adzab kubur dan fitnah kubur ?
Jawab : “Ya (ada perbedaan). Adzab (kubur) adalah diadzab dan dipukulnya manusia (di dalam kuburnya),
serta dibukakan baginya pintu neraka. Adapun fitnah (kubur) adalah cobaan dan ujian.
Maka, datanglah malaikat Nakiir dan Munkar kepadanya yang akan mengujinya
dengan pertanyaan : ‘Siapakah tuhanmu ? Apa agamamu ? Siapakah
nabimu ?’. Kemudian datanglah hukuman setelah itu. Ia diberikan fitnah
dengan adanya pertanyaan, kemudian ia diadzab (karena tidak mampu menjawabnya).
Adzab adalah suatu hal, dan fitnah adalah hal yang lain. Adzab merupakan akibat/hasil
dari fitnah. Setelah diberikan fitnah, maka diadzab. Dan fitnah adalah ujian
yang menimpa baik mukmin maupun kafir. Seorang mukmin diberikan fitnah, lalu ia
berhasil melaluinya. Allah selamatkan ia sehingga mampu menjawabnya. Adapun
orang kafir, akan diberikan fitnah dan ia binasa (karenanya). Allah ta’ala berfirman
:
يُثَبِّتُ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَفِي الآخِرَةِ وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ
‘Allah meneguhkan
(iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di
dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan
memperbuat apa yang Dia kehendaki’ [QS. Ibraahiim : 27].
Kita mohon kepada Allah
agar Ia meneguhkan kami dan kalian dengan ucapan yang teguh”.
Tanya :
Apakah fitnah ini khusus diperuntukkan bagi umat Muhammad shallallaahu ‘alaihi
wa sallam saja ?.
Jawab : Tidak,
fitnah itu umum bagi setiap orang. Allah ta’ala berfirman :
فَلَنَسْأَلَنَّ
الَّذِينَ أُرْسِلَ إِلَيْهِمْ وَلَنَسْأَلَنَّ الْمُرْسَلِينَ
‘Maka sesungguhnya Kami
akan menanyai umat-umat yang telah diutus rasul-rasul kepada mereka dan
sesungguhnya Kami akan menanyai (pula) rasul-rasul (Kami)’
[QS. Al-A’raaf : 6].
وَيَوْمَ
يُنَادِيهِمْ فَيَقُولُ مَاذَا أَجَبْتُمُ الْمُرْسَلِينَ
‘Dan (ingatlah) hari (di
waktu) Allah menyeru mereka, seraya berkata: "Apakah jawabanmu kepada para
rasul?” [QS. Al-Qashshaash : 65]”.
** Dari pertanyaan yang
diajukan kepada Asy-Syaikh ‘Abdul-‘Aziiz Ar-Raajihiy hafidhahullah **
0 komentar:
Posting Komentar