Wajib diketahui oleh setiap kaum Musimin dimanapun mereka berada bahwasanya firqoh Wahabi
adalah Firqoh yang sesat, yang ajarannya sangat berbahaya bahkan wajib
untuk dihancurkan. Tentu hal ini membuat kita bertanya-tanya, mungkin
bagi mereka yang PRO akan merasa marah dan sangat tidak setuju, dan
yang KONTRA mungkin akan tertawa sepuas-puasnya..Maka siapakah sebenarnya Wahabi ini??
Marilah kita simak dialog Ilmiah
yang sangat menarik antara Syaikh Muhammad bin Sa’ad Asy Syuwai’ir
dengan para masyaikh/dosen-dosen disuatu Universitas Islam di Maroko
Kemudian Asy Syaikh dengan tenangnya
menjawab: “Sungguh banyak pengetahuan yang keliru yang melekat dalam
pikiran manusia, yang mana pengetahuan tersebut bukan diambil dari
sumber-sumber yang terpercaya, dan mungkin kalian pun mendapat
khabar-khabar yang tidak tepat dalam hal ini.
Baiklah, agar pemahaman kita
bersatu, maka saya minta kepada kalian dalam diskusi ini agar
mengeluarkan argumen-argumen yang diambil dari sumber-sumber yang
terpercaya,dan saya rasa di Universitas ini terdapat Perpustakaan yang
menyediakan kitab-kitab sejarah islam terpercaya. Dan juga hendaknya
kita semaksimal mungkin untuk menjauhi sifat Fanatisme dan Emosional.”
Dosen itu berkata : “saya setuju
denganmu, dan biarkanlah para Masyaikh yang ada dihadapan kita menjadi
saksi dan hakim diantara kita.”
Asy Syaikh berkata : “saya
terima, Setelah bertawakal kepada Allah, saya persilahkan kepada anda
untuk melontarkan masalah sebagai pembuka diskusi kita ini.”
Dosen itu pun berkata :
“Baiklah kita ambil satu contoh, ada sebuah fatwa yang menyatakan bahwa firqoh wahabi adalah Firqoh yang sesat. Disebutkan dalam kitab Al-Mi’yar yang ditulis oleh Al Imam Al-Wansyarisi, beliau menyebutkan bahwa Al-Imam Al-Lakhmi pernah ditanya tentang suatu negeri yang disitu orang-orang Wahabiyyun
membangun sebuah masjid, “Bolehkan kita Sholat di Masiid yang dibangun
olehorang-orang wahabi itu ??” maka Imam Al-Lakhmi pun menjawab:
“Firqoh Wahabiyyah adalah firqoh yang sesat, yang masjidnya wajib untuk
dihancurkan, karena mereka telah menyelisihi kepada jalannya kaum
mu’minin, dan telah membuat bid’ah yang sesat dan wajib bagi kaum
muslimin untuk mengusir mereka dari negeri-negeri kaum muslimin “.
Dosen itu berkata lagi : “Saya rasa kita sudah sepakat akan hal ini, bahwa tindakan kalian adalah salah selama ini,”
Kemudian Asy Syaikh menjawab :
”Tunggu dulu..!! kita belum sepakat, lagipula diskusi kita ini baru
dimulai, dan perlu anda ketahui bahwasannya sangat banyak fatwa yang
seperti ini yang dikeluarkan oleh para ulama sebelum dan sesudah Al-Lakhmi, untuk itu tolong anda sebutkan terlebih dahulu kitab yang menjadi rujukan kalian itu !”
Dosen itu berkata: ”Anda ingin saya membacakannya dari fatwanya saja, atau saya mulai dari sampulnya ??”
Asy Syaikh menjawab: ”Dari sampul luarnya saja.”
Dosen itu kemudian mengambil kitabnya dan membacakannya: ”Namanya adalah Kitab Al-Mi’yar, yang dikarang oleh Ahmad bin Muhammad Al-Wansyarisi. Wafat pada tahun 914 H di kota Fas, di Maroko.”
Kemudian Asy Syaikh berkata kepada salah seorang penulis di sebelahnya: “Wahai syaikh, tolong catat baik- baik, bahwa Imam Al-Wansyarisi wafat pada tahun 914 H. Kemudian bisakah anda menghadirkan biografi Imam Al- Lakhmi??”
Dosen itu berkata: “Ya.”
Kemudian
dia berdiri menuju salah satu rak perpustakaan, lalu dia membawakan
satu juz dari salah satu kitab-kitab yang mengumpulkan biografi ulama.
Didalam kitab tersebut terdapat biografi Ali bin Muhammad Al-Lakhmi, seorang Mufti Andalusia dan Afrika Utara.
Kemudian Asy Syaikh berkata : “Kapan beliau wafat?”
Yang membaca kitab menjawab: “Beliau wafat pada tahun 478 H“
Asy Syaikh berkata kepada seorang penulis tadi: “Wahai syaikh tolong dicatat tahun wafatnya Syaikh Al-Lakhmi” kemudian ditulis.
Lalu dengan tegasnya Asy Syaikh berkata : “Wahai
para masyaikh….!!! Saya ingin bertanya kepada antum semua …!!! Apakah
mungkin ada ulama yang memfatwakan tentang kesesatan suatu kelompok
yang belum datang (lahir) ???? kecuali kalau dapat wahyu????”
Mereka semua menjawab : “Tentu tidak mungkin, Tolong perjelas lagi maksud anda !”
Asy
syaikh berkata lagi : “Bukankah wahabi yang kalian anggap sesat itu
adalah dakwahnya yang dibawa dan dibangun oleh Syaikh Muhammad Bin
Abdul Wahhab????”
Mereka berkata : “Siapa lagi???”
Asy Syaikh berkata: “Coba tolong perhatikan..!!! Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir pada tahun 1115 H dan wafat pada tahun 1206 H.
Nah,
ketika Al-Imam Al-Lakhmi berfatwa seperi itu, jauh RATUSAN TAHUN
lamanya sebelum syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab lahir..bahkan sampai
22 generasi ke atas dari beliau sama belum ada yang lahir..apalagi
berdakwah..
KAIF ??? GIMANA INI???” (Merekapun terdiam beberapa saat..)
Kemudian mereka berkata: “Lalu
sebenarnya siapa yang dimaksud Wahabi oleh Imam Al-Lakhmi tersebut ??
mohon dielaskan dengan dalil yang memuaskan, kami ingin mengetahui yang
sebenarnya !”
Asy Syaikh pun menjawab dengan tenang : “Apakah anda memiliki kitab Al-Firaq Fii Syimal Afriqiya, yang ditulis oleh Al-Faradbil, seorang kebangsaan Francis ?”
Dosen itu berkata: “Ya ini ada”
Asy Syaikh pun berkata : “Coba tolong buka di huruf “wau” .. maka dibukalah huruf tersebut dan munculah sebuah judul yang tertulis “Wahabiyyah“
Kemudian Asy Syaikh menyuruh kepada Dosen itu untuk membacakan tentang biografi firqoh wahabiyyah itu.
Dosen itu pun membacakannya:
”Wahabi atau Wahabiyyah adalah sebuah sekte KHOWARIJ ABADHIYYAH yang
dicetuskan oleh Abdul Wahhab bin Abdirrahman bin Rustum Al-Khoriji
Al-Abadhi, Orang ini telah banyak menghapus Syari’at Islam, dia
menghapus kewajiban menunaikan ibadah haji dan telah terjadi peperangan
antara dia dengan beberapa orang yang menentangnya. Dia wafat pada
tahun 197 H di kota Thorat di Afrika Utara. Penulis mengatakan bahwa
firqoh ini dinamai dengan nama pendirinya, dikarenakan memunculkan
banyak perubahan dan dan keyakinan dalam madzhabnya. Mereka sangat
membenci Ahlussunnah.
Setelah Dosen itu membacakan kitabnya Asy Syaikh berkata : “Inilah Wahabi yang dimaksud oleh imam Al-Lakhmi,
inilah wahabi yang telah memecah belah kaum muslimin dan merekalah
yang difatwakan oleh para ulama Andalusia dan Afrika Utara sebagaimana
yang telah kalian dapati sendiri dari kitab-kitab yang kalian miliki.
Adapun Dakwah yang dibawa oleh Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab yang
didukung oleh Al-Imam Muhammad bin Su’ud-Rahimuhumallah-, maka dia
bertentangan dengan amalan dakwah Khowarij, karena dakwah beliau ini
tegak diatas kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa
sallam yang shahih, dan beliau menjauhkan semua yang bertentangan
dengan keduanya, mereka mendakwahkah tauhid, melarang berbuat syirik,
mengajak umat kepada Sunnah dan menjauhinya kepada bid ’ah, dan ini
merupakan Manhaj Dakwahnya para Nabi dan Rasul.
Syubhat yang tersebar
dinegeri-negeri Islam ini dipropagandakan oleh musuh- musuh islam dan
kaum muslimin dari kalangan penjajah dan selain mereka agar terjadi
perpecahan dalam barisan kaum muslimin.
Sesungguhnya telah diketahui
bahwa dulu para penjajah menguasai kebanyakan negeri-negeri islam pada
waktu itu,dan saat itu adalah puncak dari kekuatan mereka. Dan mereka
tahu betul kenyataan pada perang salib bahwa musuh utama mereka adalah
kaum muslimin yang bebas dari noda yang pada waktu itu menamakan
dirinya dengan Salafiyyah. Belakangan mereka mendapatkan sebuah pakaian
siap pakai, maka mereka langsung menggunakan pakaian dakwah ini untuk
membuat manusia lari darinya dan memecah belah diantara kaum muslimin,
karena yang menjadi moto mereka adalah “PECAH BELAHLAH MEREKA, NISCAYA
KAMU AKAN MEMIMPIN MEREKA ”
Sholahuddin Al-Ayubi tidaklah
mengusir mereka keluar dari negeri Syam secara sempurna kecuali setelah
berakhirnya daulah Fathimiyyah Al-Ubaidiyyin di Mesir, kemudian
beliau
(Sholahuddin mendatangkan para ulama ahlusunnah dari Syam lalu
mengutus mereka ke negeri Mesir, sehingga berubahlah negeri mesir dari
aqidah Syiah Bathiniyyah menuju kepada Aqidah Ahlusunnah yang terang
dalam hal dalil, amalan dan keyakinan.
(silahkan lihat kitab Al Kamil Oleh Ibnu Atsir)
Sumber : Note by Muhammad Iqbal