Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku pergi tak tau jalan kembali
Atau terlupa bahwa aku pernah di sini
Atau aku mati dan tak sempat berpamitan pergi
Aku ingin kau mengenang
segala kisah tentang kita
yang telah terpahat rapi di rangka ingatmu
bersama segenap noktah-noktah peristiwa dan alur yang tertempa
juga canda dan pertengkaran-pertengkaran kecil
yang mewarnai seluruh perjalanan kita
Dalam Lengang, Tanpa Kata yang bisa engkau baca
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku hilang di telan bumi
Atau aku terkubur di liang sepi
Aku ingin kau tetap menyimpan
setiap denyut nadi yang berdetak
dan degup cepat debar jantung
saat mataku memaku satu kata
disela derai gerimis menyapu beranda mata
kala kita pertama bertemu di temaram senja
Dalam Sepi, Tanpa Suara
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku pamit menyisih
Atau aku menepikan kasih
Aku ingin kita meletakkan segala perih itu
disini, pada titik dimana kita akan berbalik
dan menyimpan senyum dibelakang punggung masing-masing
lalu membiarkan waktu menggelindingkannya
hingga batas tak aku sendiri tak tau jaraknya di langit cakrawala
bersama sesak rindu tertahan di dada
Dalam Diam, Tanpa Airmata
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku bisu dalam tanyamu
Atau aku diam dalam gemamu
Aku ingin cinta itu tetap tersimpan rapi
pada larik bianglala, pada hujan, pada deru kereta, pada bayu yang menghembusmu
pada embun di rerumputan, pada pucuk pepohonan pada tiap derai hujan
sembari memetik mimpi yang telah kita sematkan disana
lalu mendekapnya perlahan, lirih sembari berbisik
Dalam Sunyi, dengan ketiadaan
Dan aku hanya membawa sedikit Cahaya
redup...ataukah engkau inginkan purnama?
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Aku ingin kita akan tetap saling menyapa
lalu merajut angan kembali
seraya meniti ulang segala jejak yang sudah kita tinggalkan
lantas menyadari bahwa kita akan saling meninggalkan adalah niscaya
dan untuk itu kita tak perlu ambil peduli
karena kita tahu
Dalam Lengang, Tanpa Kata
Dalam Sepi, Tanpa Suara
Dalam Diam, Tanpa Airmata
Dalam Sunyi dengan sedikit Tanpa Cahaya
Ada Bahagia
Untuk Kita
ya Hanya kita.....tersenyumlah!!
[Ar-Riauniy Pekanbaru 18-11-12]
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku pergi tak tau jalan kembali
Atau terlupa bahwa aku pernah di sini
Atau aku mati dan tak sempat berpamitan pergi
Aku ingin kau mengenang
segala kisah tentang kita
yang telah terpahat rapi di rangka ingatmu
bersama segenap noktah-noktah peristiwa dan alur yang tertempa
juga canda dan pertengkaran-pertengkaran kecil
yang mewarnai seluruh perjalanan kita
Dalam Lengang, Tanpa Kata yang bisa engkau baca
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku hilang di telan bumi
Atau aku terkubur di liang sepi
Aku ingin kau tetap menyimpan
setiap denyut nadi yang berdetak
dan degup cepat debar jantung
saat mataku memaku satu kata
disela derai gerimis menyapu beranda mata
kala kita pertama bertemu di temaram senja
Dalam Sepi, Tanpa Suara
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku pamit menyisih
Atau aku menepikan kasih
Aku ingin kita meletakkan segala perih itu
disini, pada titik dimana kita akan berbalik
dan menyimpan senyum dibelakang punggung masing-masing
lalu membiarkan waktu menggelindingkannya
hingga batas tak aku sendiri tak tau jaraknya di langit cakrawala
bersama sesak rindu tertahan di dada
Dalam Diam, Tanpa Airmata
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku bisu dalam tanyamu
Atau aku diam dalam gemamu
Aku ingin cinta itu tetap tersimpan rapi
pada larik bianglala, pada hujan, pada deru kereta, pada bayu yang menghembusmu
pada embun di rerumputan, pada pucuk pepohonan pada tiap derai hujan
sembari memetik mimpi yang telah kita sematkan disana
lalu mendekapnya perlahan, lirih sembari berbisik
Dalam Sunyi, dengan ketiadaan
Dan aku hanya membawa sedikit Cahaya
redup...ataukah engkau inginkan purnama?
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Aku ingin kita akan tetap saling menyapa
lalu merajut angan kembali
seraya meniti ulang segala jejak yang sudah kita tinggalkan
lantas menyadari bahwa kita akan saling meninggalkan adalah niscaya
dan untuk itu kita tak perlu ambil peduli
karena kita tahu
Dalam Lengang, Tanpa Kata
Dalam Sepi, Tanpa Suara
Dalam Diam, Tanpa Airmata
Dalam Sunyi dengan sedikit Tanpa Cahaya
Ada Bahagia
Untuk Kita
ya Hanya kita.....tersenyumlah!!
[Ar-Riauniy Pekanbaru 18-11-12]
Atau terlupa bahwa aku pernah di sini
Atau aku mati dan tak sempat berpamitan pergi
Aku ingin kau mengenang
segala kisah tentang kita
yang telah terpahat rapi di rangka ingatmu
bersama segenap noktah-noktah peristiwa dan alur yang tertempa
juga canda dan pertengkaran-pertengkaran kecil
yang mewarnai seluruh perjalanan kita
Dalam Lengang, Tanpa Kata yang bisa engkau baca
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku hilang di telan bumi
Atau aku terkubur di liang sepi
Aku ingin kau tetap menyimpan
setiap denyut nadi yang berdetak
dan degup cepat debar jantung
saat mataku memaku satu kata
disela derai gerimis menyapu beranda mata
kala kita pertama bertemu di temaram senja
Dalam Sepi, Tanpa Suara
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku pamit menyisih
Atau aku menepikan kasih
Aku ingin kita meletakkan segala perih itu
disini, pada titik dimana kita akan berbalik
dan menyimpan senyum dibelakang punggung masing-masing
lalu membiarkan waktu menggelindingkannya
hingga batas tak aku sendiri tak tau jaraknya di langit cakrawala
bersama sesak rindu tertahan di dada
Dalam Diam, Tanpa Airmata
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Atau aku bisu dalam tanyamu
Atau aku diam dalam gemamu
Aku ingin cinta itu tetap tersimpan rapi
pada larik bianglala, pada hujan, pada deru kereta, pada bayu yang menghembusmu
pada embun di rerumputan, pada pucuk pepohonan pada tiap derai hujan
sembari memetik mimpi yang telah kita sematkan disana
lalu mendekapnya perlahan, lirih sembari berbisik
Dalam Sunyi, dengan ketiadaan
Dan aku hanya membawa sedikit Cahaya
redup...ataukah engkau inginkan purnama?
Jika Suatu Ketika Kita Tak Bersama lagi
Aku ingin kita akan tetap saling menyapa
lalu merajut angan kembali
seraya meniti ulang segala jejak yang sudah kita tinggalkan
lantas menyadari bahwa kita akan saling meninggalkan adalah niscaya
dan untuk itu kita tak perlu ambil peduli
karena kita tahu
Dalam Lengang, Tanpa Kata
Dalam Sepi, Tanpa Suara
Dalam Diam, Tanpa Airmata
Dalam Sunyi dengan sedikit Tanpa Cahaya
Ada Bahagia
Untuk Kita
ya Hanya kita.....tersenyumlah!!
[Ar-Riauniy Pekanbaru 18-11-12]
Posted in: Puisi Dan Sajak
0 komentar:
Posting Komentar