Al-Ustadz Ahmad Hamdani Ibnu Muslim
Allah Subhanahu Wata’ala berfirman (yang artinya), “Dan
Kami turunkan kepadamu Adz-Dzikr agar kamu menerangkan pada umat
manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka
memikirkannya” (An Nahl:44)
Al-Qur’an menjelaskan syariat secara umum sedangkan
As-Sunnah (hadits) merinci dan menjabarkannya. Allah Subhanahu Wata’ala
menjamin untuk menjaga kemurnian agama dengan penjagaan Al-Qur’an dan
As-Sunnah dalam firman-Nya (yang artinya), “Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Adz-Dzikir dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya” (Al Hijr:9)
Menurut keterangan ulama, yang dimaksud dengan
Adz-Dzikr adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Melalui para ulama dan Ahli
Hadits yang terkenal ketakwaannya, kuat hafalannya dan mencurahkan
seluruh kehidupannya untuk meneliti dan memilih hadits mana yang baik
(shahih), lemah (tidak diterima periwayatannya) dan palsu, Allah
Subhanahu Wata’ala menjaga keduanya sampai hari kiamat.
Adalah Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim, dua
orang ulama ahli hadits yang pertama kali menyusun kitab hadits yang
hanya berisikan hadits-hadits shahih sesuai dengan syaratnya. Metode
yang ditempuh dalam penyusunan kitab tersebut adalah dengan memilih
periwayat-periwayat yang harus memenuhi persyaratan hadits shahih yaitu
sanadnya bersambung sampai Rasulullah, dinukil dari periwayat yang
takwa, kuat hafalannya, tidak mudah lupa, tidak ganjil (menyelisihi
hadits shahih yang lebih kuat) dan tidak cacat.
Adapun Al-Imam Al-Bukhari dalam penyusunan kitabnya
menentukan persyaratan lagi yang lebih ketat. Diantaranya
periwayat-periwayat (rawi) haruslah sejaman dan mendengar langsung dari
rawi yang diambil hadits darinya. Kelebihan kitab Shahih Al-Bukhari
adalah terdapat pengambilan hukum fiqih, perawinya lebih terpercaya dan
memuat beberapa hikmah dimana unsur-unsur ini tidak ada pada Shahih
Muslim.
Jadi secara umum kitab Shahih Al-Bukhari lebih shahih
dibanding kitab Shahih Muslim. Namun ada beberapa sanad dalam Shahih
Muslim yang lebih kuat daripada sanad Shahih Al-Bukhari. Kiranya
cukuplah kesepakatan umat (ulama) sesudah mereka akan keshahihan kedua
kitab tersebut dan menilai keduanya kitab yang paling shahih setelah
Al-Qur’an sebagai keistimewaan tersendiri. Kecuali golongan SYI’AH
yang tidak mengakui keberadaan keduanya. Meskipun demikian Shahih
Al-Bukhari dan Shahih Muslim tidaklah memuat semua hadits shahih
sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Imam Al-Bukhari. Beliau hanya
memasukkan sekian ribu hadits karena khawatir kitabnya terlalu “besar”
sehingga membosankan pembaca. Demikian juga Al-Imam Muslim, beliau
menegaskan bahwa beliau hanya menyusun hadits-hadits yang disepakati
keshahihannya.
Masih banyak hadits shahih yang tidak masuk ke dalam
kedua kitab tersebut. Al-Imam Al-Bukhari mengatakan hadits-hadits shahih
yang beliau tinggalkan lebih banyak karena beliau menghafal 100.000
hadits shahih dan 200.000 hadits lemah. Sementara kitab Shahih
Al-Bukhari sendiri memuat 4000 hadits shahih tanpa pengulangan dan 7275
hadits shahih dengan pengulangan.
Sedangkan kitab Shahih Muslim memuat 4000 hadits
shahih tanpa pengulangan dan 12.000 hadits shahih dengan pengulangan.
Lalu dimanakah kita bisa melacak hadits-hadits shahih lainnya yang lolos
dari saringan Al-Imam Al-Bukhari dan Al-Imam Muslim?
Kita dapat melacaknya di kitab-kitab hadits yang
terkenal seperti Shahih Ibnu Khuzaimah, Shahih Ibnu Hibban, Kitab-kitab
sunan yang empat, Mustadrak Al-Hakim, Sunan Al-Baihaqi, Sunan
Ad-Daruquthni, dan lainnya. Meskipun demikian, para ulama setelah mereka
terus meneliti akan keshahihan kitab-kitab ini terutama kitam Mustadrak
Al-Hakim dan Sunan At-Tirmidzi yang -menurut para Ulama- penulisnya
kurang ketat dalam menilai hadits (gampang menilai shahih sebuah
hadits). Wallahu a’lam.
Sumber Bacaan:
Al Manzhumah Al Baiquniyyah
Taisirul Musthalahil Hadits
Al Baitsul Hatsits, dll
Judul Asli:Al Manzhumah Al Baiquniyyah
Taisirul Musthalahil Hadits
Al Baitsul Hatsits, dll
“Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim Kitab Hadits yang Paling Shahih”
Sumber: Majalah AsySyariah Halaman 50
Vol I/No 02/September 2003/Sya’ban 1424 H
http://ghuroba.blogsome.com/2007/11/26/shahih-bukhari-dan-shahih-muslim-kitab-hadits-paling-shahih/
0 komentar:
Posting Komentar