Oleh : dr.Abu Hana El-Firdan & dr.Ummu Hana El-Firdan
Bagi pengantin baru, bulan madu (honeymoon) dan ‘malam pertama’ merupakan saat terindah sekaligus menegangkan. Dikatakan terindah karena akan menjadi pengalaman pertama pasangan tersebut dalam berhubungan intim dan disebut menegangkan karena kurangnya pemahaman mengenai etika berhubungan intim yang syar’i serta pengetahuan organ-organ seks yang berperan dalam aktifitas tersebut.
Malam pertama bukanlah sekedar pelampiasan nafsu birahi semata, tapi lebih menunjukkan ungkapan rasa cinta kedua mempelai yang telah diperbolehkan oleh agama dan norma yang ada. Berikut ini kami nukilkan beberapa tanya jawab seputar permasalahan ‘malam pertama’ yang semoga menambah wawasan pengetahuan, terkhusus untuk anda yang hendak menjalani sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam ini.
Bagaimana tips ‘malam pertama’ agar mempesona?
Rencanakanlah dengan matang agar malam pertama anda begitu indah dan tidak akan terlupakan selamanya. Bacalah buku-buku seputar etika malam pertama yang sesuai syariat atau tanyakan kepada orang yang sudah berpenalaman. Jangan malu untuk menyarankan istri anda untuk membaca buku atau bertanya sana sini, toh ini juga untuk kebaikan berdua. (Salah satu buku karya ulama ialahAdab Az-Zifaf oleh Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albany rahimahullahu yang sudah banyak diterjemahkan)
• Jagalah kesehatan dan siapkan stamina sejak 3 hari sebelum malam pertama. Minumlah vitamin dan istirahat yang cukup agar kondisi hubungan intim nantinya fit dan menyenangkan.
• Persiapkan tempat tidur dan berikan minyak wangi atau aromaterapi, agar suasana bertambah indah dan harum.
• Mandilah terlebih dahulu dan berwudhu sangat dianjurkan, agar tubuh anda lebih bersih dan suci dari hadats.
• Meketakkan tangan di kepala istri dan mendoakannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Jika salah seorang di antara kalian menikah atau membeli budak hendaknya ia mengucapkan,
ALLOOHUMMA INOIY AS’ALUKA KHOIROHAA WA KHOIRO MAA JABALTAHAA ‘ALAIHI WA A’UUDZU BIKA MIN SYARRIHAA WA SYARRI MAA JABALTAHAA ‘ALAIH
(Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan sesuatu yang Engkau ciptakan dia padanya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan sesuatu yang Engkau ciptakan dia padanya).
Dan jika ia membeli unta maka hendaknya ia memegang punuknya dan mengucapkan seperti itu!” Abu Dawud berkata: Abu Sa’id menambahkan: kemudian hendaknya ia memegang ubuh-ubunnya (tempat tumbuhnya rambut bagian depan -red) dan berdoa agar mendapatkan berkah pada wanita dan budak. (HR. Al-Imam Abu Daud no. 1845 dan dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albany rahimahullahu)
• Disunnahkan bagi kedua mempelai melakukan shalat dua rakaat bersama, karena hal tersebut dinukil dari kaum salaf.
“… Maka jika istrimu datang menghampirimu (untuk bersetubuh), perintahkanlah ia shalat dua rakaat di belakangmu.” Dalam riwayat lain dari Ibnu Mas’ud ditambahkan, katakanlah, “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku pada keluargaku (anak istriku) dan berikan keberkahan kepada mereka dalam diriku. Ya Allah, persatukanlah kami selama persatuan itu mengandung kebaikan dan pisahkanlah kami jika perpisahan itu menuju kebaikan.” (HR. Abu Bakar bin Syaibah, juga diriwayatkan oleh Al-Imam Abdul Razzaq dalam kitab Mushannafnya, 6/191, 10/460-461) sanadnya shahih, diriwayatkan oleh Al-Imam Ath-Thabrani (3/21/2) dengan dua sanad yang keduanya shahih)
• Siapkan minuman hangat seperti susu atau madu. Cobalah rileks, mulailah mengajak bicara istri dengan obrolan ringan.
• Haram bagi suami menyetubuhi istrinya di saat ia sedang haid atau menyetubuhi duburnya (analseks).
• Haram bagi suami istri menyebarkan tentang masalah ranjang/rahasia hubungan badan keduanya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Sesungguhnya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari Kiamat adalah orang lelaki yang berhubungan intim dengan istrinya, kemudian ia menyebarkan rahasianya.” (HR. Al-Imam Muslim no. 2597)
Apa bacaan doa sebelum hubungan intim?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda: “Sekiranya salah seorang di antara kalian ingin mendatangi istrinya, maka panjatkanlah doa:
BISMILLAAHI ALLOOHUMMA JANNIBNASY SYAITHOONA WAJAANNIBISY SYAITHOONA MAA ROZAQTANAA
(Dengan menyebut nama Allah, ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa (anak) yang akan Engkau rizkikan kepada kami),
apabila di antara keduanya ditakdirkan mendapatkan anak dari hasil persetubuhan itu, maka anak tersebut tidak akan dicelakakan setan selamanya.” (HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 6847)
Bagaimana mengetahui seseorang masih perjaka?
Hanya kejujuran anda yang dapat menjelaskannya, secara fisik sangat sulit karena tidak ada perubahan khusus pada organ kelamin maupun tubuh lainnya yang berubah setelah tidak perjaka lagi. Adapun pendapat yang mengatakan bahwa permukaan kulit penisnya menjadi lebih hitam dibanding kulit tubuh lainnya, suka gelian jika digelitik atau pada bagian lututnya apabila diketuk akan berbunyi keras sekali adalah mitos yang tidak bisa dibuktikan secara ilmiah.
Apakah ketika ‘malam pertama’ mesti berdarah?
Tidak. Selaput dara biasanya akan robek saat seorang wanita melakukan hubungan intim akibat penis yang masuk secara sempurna ke dalam vagina sehingga pendarahan ringan.
Terkadang selaput dara juga bisa rusak oleh sebab lain (misal karena terbentur, jatuh, kecelakaan yang mengenai daerah tersebut). Pada beberapa kejadian, selaput dara malah belum rusak walaupun sudah berkali-kali melakukan hubungan intim.
Faedah oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary:
Tidak diperbolehkan bagi pihak keluarga suami untuk bertanya kepadanya tentang keadaan istrinya, apakah ia mendapatinya perawan ataukah janda, demikian sebaliknya, tidak diperkenankan bagi pihak keluarga istri, untuk meminta kepada sang suami agar memperlihatkan bukti berupa “darah keperawanan” yang menunjukkan si istri telah hilang keperawanannya karena telah berhubungan intim. Semua ini bertolak belakang dengan norma, apalagi syariat. Yang benar, hendaknya menjauhi perkara ini demi menjaga aib kaum muslimin secara umum. (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah 19/605)
Apalagi mitos malam pertama yang lain?
Sebaiknya malam pertama dilalui dengan alamiah dan berjalan apa adanya. Terlalu banyak keinginan, tuntutan atau manipulasi terkadang menyebabkan beban stres tersendiri. Banyak sekali mitos yang beredar di antaranya:
• Wajib minum obat kuat. Faktanya, terkadang pengantin baru belum memiliki kesiapan fisik dan psikologis, rasa malu dan sungkan bisa menyebabkan malam pertama dilalui dengan salah tingkah.
• Keberhasilan malam pertama diukur dengan robeknya selaput dara. Faktanya justru robeknya selaput dara di malam pertama bisa jadi disebabkan karena kesiapan psikologis si istri untuk berhubungan badan belum sempurna. Pengalaman buruk di malam pertama juga tidak menjadi jaminan kegagalan pada malam-malam selanjutnya.
• Selalu sakit. Faktanya jika si wanita telah siap dan rileks maka keluhan sakit itu tidak selamanya terjadi. Pemanasan (foreplay) yang cukup dan tidak tergesa-gesa sangat dibutuhkan agar vagina wanita lebih siap menerima penetrasi. Fakta lain menyebutkan bahwa tidak sedikit pasangan yang kecewa di malam pertama akibat ketidakpahaman tentang cara berhubungan intim yang sehat dan benar.
Berapa lama waktu hubungan intim yang normal?
Sebuah survey menyebutkan bahwa jangka waktu 1-2 menit dianggap terlalu pendek, 3-7 menit dianggap sudah memadai, sedangkan lama berhubungan intim yang 10-30 menit dianggap terlalu panjang. Rata-rata sebagian besar responden mengharapkan durasi berhubungan badan berkisar antara 7-13 menit.
Walaupun demikian, sesungguhnya tidak ada batasan pasti berapa lama waktu berhubungan badan yang paling baik, selama kedua pasangan merasa puas maka itulah lama waktu yang paling tepat bagi keduanya.
Kapan waktu berhubungan intim yang paling tepat?
Sebenarnya kapan saja hubungan intim itu dapat dilakukan. Beberapa orang menyarankan agar melakukannya pada sepertiga malam (pukul 10 ke atas), atau pada tiga waktu yang nyaman yaitu, sebelum shalat subuh, tengah hari, dan sesudah shalat isya’.
“Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu milik, dan orang-orang yang belum baligh di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum shalat subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah shalat isya’. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain)….” (QS. An-Nuur: 58)
Faedah oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary:
Memang ayat di atas tidak sharih (jelas pendalilannya) yang menerangkan tentang waktu berhubungan intim yang paling baik, namun demikian ada riwayat dari As-Su’ddi yang menukilkan bahwa beberapa orang dari kalangan sahabat menyukai untuk mendatangi istri-istrinya pada waktu-waktu tersebut dalam ayat, agar dengan itu mereka dapat mandi kemudian keluar untuk menunaikan shalat. (Tafsir Al-Qur’anul Adhim karya Al-Imam Ibnu Katsir)
Apa yang dimaksud dengan foreplay (mula’abah)?
Foreplay adalah kegiatan “pemanasan” sebelum melakukan aktifitas inti berhubungan intim. Tahap ini merupakan bagian yang sangat penting karena biasanya istri sering dilanda keraguan apakah suaminya hanya menginginkan tubuhnya saja atau mencintai dirinya apa adanya. Berikut hal-hal yang harus anda ketahui dan perhatikan:
• Pemanasan diawali dengan pendekatan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“… Tidakkah kamu pilih gadis, hingga kamu bisa bercumbu dengannya dan dia bisa bercumbu denganmu atau kamu dapat bergurau dengannya dan dia dapat bergurau denganmu?” (HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 5908)
• Sikap saling diam adalah kurang tepat. Sebaiknya lakukanlah komunikasi yang menyenangkan.
• Pria janganlah mementingkan dirinya sendiri, yang penting dia puas sedangkan istrinya suka atau tidak, siap atau belum siap untuk berhubungan intim dia tidak peduli. Tergesa-gesa dalam pemanasan bahkan kadang tanpa pemanasan menyebabkan wanita tidak dapat rileks dan menjadikan kegiatan berhubungan badan menjadi terasa menyakitkan.
Faedah oleh Al-Ustadz Abu Hamzah Yusuf Al-Atsary:
Ada hal penting yang harus diperhatikan pasangan suami istri. Bagi suami hendaknya mempersiapkan diri dengan selalu tampil tampan dan menyenangkan bagi istrinya. Allah shallallahu ‘alaihi wassalam berfirman:
“… Dan para wanita memiliki hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf…” (QS. Al-Baqarah: 228)
Adalah sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma mengatakan, “Aku selalu tampil tampan di depan istriku, seperti halnya ia selalu tampil cantik di depanku.”
Bagi suami, jangan sampai tidak berhubungan intim dengan istrinya. Adalah sebagian salaf mengatakan, “Ada tiga hal yang harus selalu dijaga oleh seseorang. Pertama, jangan sampai tidak pernah berjalan kaki. Kedua, jangan sampai meninggalkan makan. Dan ketiga, jangan sampai tidak berhubungan intim dengan istri.”
Bagi seorang istri, hendaknya mengetahui dan menjauh dari sebab-sebab yang membuat suaminya lari darinya dan tidak ada keinginan untuk berhubungan badan dengannya, adapun sebab-sebab tersebut antara lain:
1. Adanya bau yang tidak sedap dari vagina.
2. Bau mulut yang busuk.
3. Mengonsumsi makanan yang menimbulkan bau seperti bawang merah, dll. 4. Kuku yang kotor akibat tidak dirawat.
5. Terlalu banyaknya bulu atau rambut di sekujur tubuh.
6. Mengenakan pakaian yang terlalu tebal dan menutupi tubuh di depan suami, tidak halus dan cenderung tipis. 7. Tidak ada perhatian untuk merawat rambut dan menyisirnya. 8. Bagian pusar yang tidak menarik akibat adanya kotoran yang tidak dibersihkan. 9. Terlalu lebatnya bulu kemaluan.
10. Bau keringat yang tidak sedap.
11. Gigi tidak bersih, akibat banyaknya sisa makanan yang menempel.
12. Adanya kebiasaan dari dapur langsung menuju tempat tidur, untuk menemani suaminya tanpa bersih-bersih terlebih dahulu. (lihat Maadza taf’al lailatal banna hal. 27-28)
Bagaimana mengetahui bahwa istri sudah ‘siap’?
Banyaknya keluar madzi merupakan tanda bahwa istri sudah mulai siap. Ingat, pastikan vagina sudah benar-benar basah. Jika vagina belum basah berarti istri belum terangsang gairahnya dan bisa menyakitkan istri saat melakukan penetrasi. Rasa perih dan tidak nyaman akibat vagina yang masih kering ini bisa membunuh gairah istri yang sedang menuju puncak.
Apa yang seharusnya dilakukan setelah selesai berhubungan intim?
Usahakan agar istri mencapai puncak kenikmatan (orgasme) terlebih dahulu. Wanita lebih lama mencapai orgasme ketimbang pria. Tapi jika pria bisa orgasme satu kali, wanita bisa orgasme berkali-kali. Wanita masih ingin merasakan cinta dari suaminya setelah melewati masa orgasme menuju tahap resolusi, tahap setelah merasakan kenikmatan.
Belaian lembut kepada istri sudah cukup memberikan perasaan tenang dan kasih sayang. Dengan demikian suami akan memberikan kesan tidak hanya membutuhkan istrinya di saat berhubungan intim saja, sehingga istri akan bergairah lagi mengulang malam pertama yang begitu berkesan, tanpa kecanggungan, kekakuan ataupun bentuk-bentuk keraguan dan ketakutan lainnya.
Disunnahkan bagi kedua suami istri untuk mencuci kemaluannya dan berwudhu dulu sebelum tidur sesudah melakukan hubungan intim, karena Aisyah radhiyallahu ‘anha menuturkan:
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam jika beliau hendak makan atau tidur sedangkan ia junub, maka beliau mencuci kemaluannya dan berwudhu sebagaimana wudhu untuk shalat.” (Muttafaq ‘alaih)
Bagaimana jika ingin ‘nambah’ lagi?
Jika sang suami ingin berhubungan intim kembali, dianjurkan berwudhu terlebih dahulu, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Apabila salah seorang kamu telah bersetubuh dengan istrinya, lalu ingin mengulanginya kembali maka hendaklah ia berwudhu.” (HR. Al-Imam Muslim no. 466)
Apakah harus mandi jika sudah selesai berhubungan intim?
Mandi setelah berhubungan intim (mandi junub) hukumnya wajib, sebagaimana firman Allah Subhanallahu wa Ta’ala:
“…dan jika kamu junub maka mandilah..” (QS. Al-Maa’idah: 6)
Dan diperbolehkan bagi suami istri untuk mandi bersama, sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Aku pernah mandi bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam dari satu ember yang terbuat dari tembikar yang disebut Al-Faraq.” (HR. Al-Imam Al-Bukhari no. 242)
Pada saat mandi, suami istri bisa saling menciduk air secara bergantian dan menyirami tubuh pasangannya dan membersihkannya. Atau suami istri bisa juga berada dalam satu wadah seperti bak mandi (bathtub) untuk menambah kecintaan.
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam mandi bersamaku dari satu bejana. Kami menyiduk air dari bejana tersebut secara bersama-sama.” (HR. Al-Imam An-Nasa’i no. 408)
Bagaimana cara ‘mandi wajib’?
1. Mencuci kedua telapak tangan sebanyak 3 kali.
2. Mencuci kemaluan dan sekitarnya dengan tangan kiri.
3. Berwudhu seperti wudhu untuk shalat.
4. Menuangkan air ke kepala 3 kali dan menyela-nyelanya bila perlu. 5. Menuangkan air ke seluruh tubuh.
Apa ciri-ciri ereksi yang normal?
Ereksi adalah keadaan dimana penis membesar lalu mengeras akibat adanya rangsangan seksual. Ciri ereksi yang normal adalah jika penis dipegang atau ditekan terasa keras, tidak bisa ditekuk dan jika digerakkan akan bergetar lalu kembali pada posisi awal.
Pria biasanya mengalami ereksi ketika akan buang air kecil, ketika waktu bangun di malam hari atau pagi hari (shubuh). Sampai sekarang belum diketahui secara pasti penyebab hal tersebut. Ereksi pada pagi hari kemungkinan karena peningkatan hormon testoteron. Beberapa pria muda normalnya mengalami ereksi setiap pagi, namun ada juga yang mengalaminya 2 hari sekali.
Apa itu mani encer?
Mani encer sebenarnya hanya mitos, karena kesuburan pria tidak bisa diukur dari kekentalan mani. Pria juga sebaiknya tidak menafsirkan sendiri air maninya encer atau kental namun harus diperiksakan ke klinik kesuburan untuk dianalisis. Kesuburan pria tergantung dari jumlah, bentuk dan gerakan spermanya.
Posisi hubungan intim seperti apa yang harus dihindari jika ingin cepat hamil?
Posisi hubungan intim yang harus dihindari bila ingin cepat hamil ialah posisi wanita di atas, posisi duduk atau berdiri karena sebagian sperma keluar dan hanya tersisa sedikit sperma yang berjalan ke arah sel telur.
Apakah bergesekan kelamin saja bisa menyebabkan hamil, sementara air mani sebagian tertumpah di depan vagina?
Peluangnya tetap ada walaupun kecil sekali, karena bisa jadi sebagian air mani ada yang masuk ke dalam vagina. Sebagaimana kita ketahui vagina tidak sepenuhnya tertutup oleh selaput dara. Secara logika, jika ada yang bisa mengalir keluar maka mungkin saja ada yang bisa mengalir masuk.
Apakah hubungan intim ketika hamil membahayakan janin?
Tidak berbahaya, mitos yang mengatakan bahwa hubungan intim ketika hamil dapat menimbulkan infeksi atau akan melukai bayi dalam kandungan merupakan anggapan tidak benar.
Hubungan intim tidak berbahaya untuk bayi karena adanya lendir serviks yang membantu melawan kuman yang akan masuk ke dalam pintu rahim, dan secara alamiah Allah Subhanallahu wa Ta’ala menciptakan suatu perlindungan yang aman pada bayi dalam kandungan, sehingga bayi terlindungi.
Janin pun dilindungi oleh banyak barrier seperti kantong amnion (kantong yang menampung cairan amnion dan janin), dinding yang tebal, lapisan mukus tebal yang mampu melawan infeksi. Oleh karenanya penis pasangan tidak akan menyentuh bayi. Subhanallah!
Pada saat umur kehamilan berapa paling aman dan tepat melakukan hubungan intim?
Paling aman adalah setelah umur kehamilan trisemester pertama (tiga bulan) hingga usia tujuh bulan. Pada waktu ini, ibu hamil sudah rileks dan kondisinya sudah jauh lebih nyaman.
Pada trisemester pertama kehamilan sebaiknya menunda hubungan intim terlebih dahulu. Pasalnya, ari-ari belum terbentuk sempurna sehingga dapat mengakibatkan keguguran bila terjadi kontraksi dahsyat. Jika kehamilannya termasuk kehamilan beresiko tinggi atau merasakan gejala yang tidak biasa setelah atau ketika berhubungan intim, misalnya rasa nyeri, kram, mules-mules atau keluar jendalan darah sebaiknya segera diperiksakan ke dokter.
Posisi hubungan intim seperti apa yang aman ketika hamil?
Boleh posisi apa saja asalkan dengan syarat tidak memberi tekanan langsung ke perut istri, dan perlu diperhatikan bahwa selama hubungan intim tersebut dilakukan pada vagina maka dibolehkan secara syariat. Nabi shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda kepada para wanita Anshar, sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad no. 23587 dan Al-Imam At-Tirmidzi no. 2905,
“Lubang yang satu.” (Maksudnya adalah vagina saja)
Dan beliau shallallahu ‘alaihi wassalam juga bersabda sebagaimana dari Al-Imam Ahmad no. 2569,
“Mengarahkan dari depan dan belakang, jauhilah dubur (lubang pantat) dan haid.”
Maksudnya adalah setubuhilah istrimu dari arah depan atau belakang dan jauhilah dubur serta jauhilah hubungan intim ketika istri sedang haid walaupun pada kemaluan. Dan beliau shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda,
“Datangilah ia (istri) pada setiap keadaan, jika itu (dilakukan) pada kemaluan.” (HR. Al-Imam Ahmad no. 2289)
Bagi sebagian wanita, kehamilan justru meningkatkan dorongan seksual tetapi bagi sebagian lain tidak berpengaruh. Di luar dari faktor tersebut, sebenarnya hubungan intim saat hamil bisa lebih nikmat. Cairan vagina lebih meningkat dan perubahan pada area genital membuat beberapa orang justru lebih bisa merasakan orgasme.
Baarakallahu fiikum..!
Wallahu a’lam bish-shawab.
Sumber: Konsultasi Kehamilan Secara Medis dan Islam oleh dr. Abu Hana El-Firdan & dr. Ummu Hana El-Firdan, penerbit: Toobagus Life dan Kaahil Media, cet. 1 Shafar 1432 H.
0 komentar:
Posting Komentar