Oleh: Al Ustadz Mustamin bin Musaruddin, Lc
(Moderator Acara Ceramah Nasihat Ilmiah tentang Kesesatan Wahdah Islamiyah)
Wahdah Islamiyah telah berdusta dengan menyebarkan sebuah selebaran1] yang pada bagian bawah dari selebaran ini terdapat tulisan:
“Risalah ini
disampaikan pada acara ceramah ilmiah di Gedung Growth Center APTISI
Wilayah IX pada tanggal 18 Mei 2002 pukul 08.30 sampai selesai.”
Tulisan yang terdapat di bagian bawah
tersebut memberikan ilham, sangkaan, gambaran kepada orang yang
membacanya bahwa isi ceramah ilmiah pada hari ini adalah yang terdapat
dalam selebaran ini.
Orang yang mendapatkan ini akan membaca, “Oh… ini selebaran… Ini ternyata ceramah ilmiahnya.”
Dan si penyebarnya mengaku. Ketika ditanya, diinterogasi, ia mengaku berbohong dan disuruh katanya.
Dan bagi orang-orang yang hatinya diberikan taufiq oleh Allah subhânahu wa ta’âlâ untuk melihat kebenaran, insyâ Allah ia sudah bisa melihat cara-cara mereka yang menghalalkan segala cara seperti ini, termasuk berbohong. Padahal Allah subhânahu wa ta’âlâ berfirman,
وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى.
“Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada taqwa.” (QS Al Ma-idah: 8)
Kita dalam membantah—seperti yang kita
lakukan pada hari ini—kita sudah berusaha untuk adil. Bahkan dalam
mendapatkan tempat ceramah saja, walaupun dizhalimi tapi alhamdulillâh
pihak panitia tetap menjalankannya dengan adil. Mereka meliciki karena
panitia kita tidak licik. Mereka yang licik. Kalau kalah licik, berarti
sama-sama licik. Tetapi ini, panitia kita, ikhwan kita yang mengurus
tempat tidak menggunakan kelicikan, tidak menggunakan tipu daya,
sementara mereka menggunakan tipu daya, yaitu dengan menghubungi/melobi
Pembantu Rektor III dan Pembantu Rektor II. Ketika panitia kita sedang
berada di Pembantu Rektor III bersama orang-orang Wahdah dan terjadi
kesepakatan berjalannya terus acara di Auditorium pada waktu itu,
ternyata mereka telah mengirim satu tim pula ke Pembantu Rektor II.
Sedangkan kita tidak mengirim tim untuk melobi ke Pembantu Rektor II,
begitu kelicikannya. Akhirnya, Pembantu Rektor II tersebut yang
mengeluarkan surat pembatalan. Dan mereka dengan tersenyum keluar dari
ruangan Pembantu Rektor II, yang kata seorang ikhwan, “Kami heran,
sebelum ini setiap bertemu selalu melengos begitu, selalu tidak
mau bertemu muka, kecut-kecut terus mukanya. Tapi begitu keluar dari
ruangan Pembantu Rektor II, tersenyum kepada kita. Ada apa ini? Ternyata
mereka tersenyum bergembira karena telah berhasil membatalkan acara
kita pada waktu itu.”
Catatan Kaki:
1] Selebaran yang dimaksud sebagaimana yang disebutkan oleh Al Ustadz Dzulqarnain pada tanya jawab nomor 25
yaitu selebaran fatwa Syaikh Bin Baz (fatwa umum untuk seluruh du’at).
Nasihat yang bagus, namun di bagian akhir selebaran mereka, orang-orang
Wahdah Islamiyah menulis bahwa risalah ini disampaikan
pada ceramah ilmiah di Gedung Growth Center Aptisi Wilayah IX pada
tanggal 19 Mei 2002 pukul 08:30 sampai selesai. Mereka tidak malu
berdusta. Memang kalau orang sudah pokoknya adalah hizbiyyah maka
dusta-dusta yang seperti ini terlalu mudah.
0 komentar:
Posting Komentar