Setiap muslim pasti mengetahui bahwa syirik hukumnya adalah haram.
Namun, apakah kita telah mengetahui hakikat syirik serta seberapa besar
tingkat keharaman dan bahayanya? Boleh jadi ada yang berkata, “Syirik itu haram, harus ditinggalkan!”,
namun dalam kesehariannya justru bergelimang dalam amalan kesyirikan
sedangkan ia tidak menyadarinya. Oleh karena itu ada baiknya kita kupas
permasalahan ini agar tidak terjadi kerancuan di dalamnya.
Makna Syirik
Alloh memberitakan bahwa tujuan penciptaan kita tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana firman Alloh, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56). Ibadah adalah
segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Alloh baik berupa
perkataan atau perbuatan, yang lahir maupun yang batin. Ibadah disini
meliputi do’a, sholat, nadzar, kurban, rasa takut, istighatsah (minta
pertolongan) dan sebagainya. Ibadah ini harus ditujukan hanya kepada
Alloh tidak kepada selain-Nya, sebagaimana firman Alloh Ta’ala, “Hanya kepadaMu lah kami beribadah dan hanya kepadaMu lah kami minta pertolongan.” (Al Fatihah: 5)
Barangsiapa yang menujukan salah satu ibadah tersebut kepada selain
Alloh maka inilah kesyirikan dan pelakunya disebut musyrik. Misalnya
seorang berdo’a kepada orang yang sudah mati, berkurban (menyembelih
hewan) untuk jin, takut memakai baju berwarna hijau tatkala pergi ke
pantai selatan dengan keyakinan ia pasti akan ditelan ombak akibat
kemarahan Nyi Roro Kidul dan sebagainya. Ini semua termasuk kesyirikan
dan ia telah menjadikan orang yang sudah mati dan jin itu sebagai sekutu
bagi Alloh subhanahu wa ta’ala.
Kedudukan Syirik
Syirik merupakan dosa besar yang paling besar. Abdullah bin Mas’ud rodhiyallohu ta’ala ‘anhu berkata: Aku
pernah bertanya kepada Rosululloh , “Dosa apakah yang paling besar di
sisi Alloh?” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau
menjadikan sekutu bagi Alloh, padahal Dialah yang telah menciptakanmu.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Maka sudah selayaknya bagi kita untuk berhati-hati jangan sampai
ibadah kita tercampuri dengan kesyirikan sedikit pun, dengan jalan
mempelajari ilmu agama yang benar agar kita mengetahui mana yang
termasuk syirik dan mana yang bukan syirik. Hendaklah kita merasa takut
terjerumus ke dalam kesyirikan, karena samarnya permasalahan ini
sebagaimana sabda Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Wahai umat manusia, takutlah kalian terhadap kesyirikan, karena syirik itu lebih samar dari (jejak) langkah semut.” (HR. Ahmad)
Syirik Menggugurkan Seluruh Amal
Orang yang dalam hidupnya banyak melakukan amal sholeh seperti
sholat, puasa, shodaqoh dan lainnya, namun apabila dalam hidupnya ia
berbuat syirik akbar dan belum bertaubat sebelum matinya, maka seluruh
amalnya akan terhapus. Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan jika seandainya mereka menyekutukan Alloh, maka sungguh akan hapuslah amal yang telah mereka kerjakan.” (Al- An’am: 88)
Begitu besarnya urusan ini, hingga Alloh Ta’ala berfirman kepada Nabi-Nya shollallohu ‘alaihi wa sallam, “Dan
sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang
sebelummu Jika kamu mempersekutukan Alloh, niscaya akan hapuslah amalmu
dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (Az Zumar:
65). Para Nabi saja yang begitu banyak amalan mereka diperingatkan oleh
Alloh terhadap bahaya syirik, yang apabila menimpa pada diri mereka maka
akan menghapuskan seluruh amalnya, lalu bagaimana dengan kita? Apakah
kita merasa aman dari bahaya kesyirikan?
Oleh karena itu beruntunglah orang-orang yang menyibukkan diri dalam
mempelajari masalah tauhid (lawan dari syirik) dan syirik agar bisa
terhindar sejauh-jauhnya, serta merugilah orang-orang yang menyibukkan
dirinya dalam masalah-masalah yang lain atau bahkan
menghalang-halangi dakwah tauhid!!
Pelaku Syirik Akbar Kekal di Neraka dan Dosanya Tidak Akan Diampuni Oleh Alloh Ta’ala
Alloh Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya Alloh tidak akan mengampuni dosa syirik dan Dia akan mengampuni dosa selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki.” (An-Nisa’: 48). Juga firman-Nya yang artinya, “Barangsiapa
yang mensekutukan Alloh, pasti Alloh haramkan atasnya untuk masuk
surga. Dan tempatnya adalah di neraka. Dan tidak ada bagi orang yang
dhalim ini seorang penolongpun.” (Al-Ma’idah: 72).
Orang Musyrik Haram Dinikahi
Hal ini berdasarkan firman Alloh yang artinya, “Dan janganlah
kamu menikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya wanita budak yang mukmin lebih baik dari wanita musyrik,
walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang
musyrik (dengan wanita-wanita mukmin) sebelum mereka beriman.
Sesungguhnya budak yang mukmin lebih baik dari orang musyrik, walaupun
dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedang Alloh mengajak ke
surga dan ampunan dengan izin-Nya. Dan Alloh menerangkan ayat-ayat-Nya
(perintah-perintah-Nya) kepada manusia supaya mereka mengambil
pelajaran.” (Al-Baqarah: 221)
Sembelihan Orang-Orang Musyrik Haram Dimakan
Alloh Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu memakan
binatang-binatang yang tidak disebut nama Alloh ketika menyembelihnya.
Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan.
Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka
membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu
tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” (Al-An’am: 121)
Begitu besarnya bahaya syirik, maka sudah selayaknya bagi setiap
orang untuk takut terjerumus dalam dosa ini yang akan menyebabkan ia
merugi di dunia dan di akhirat. Bagaimana mungkin kita tidak takut
padahal Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam saja takut terhadap masalah ini? Sampai-sampai beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam berdoa supaya dijauhkan dari perbuatan syirik. Beliau mengajarkan sebuah do’a yang artinya, “Ya
Alloh, aku berlindung kepada-Mu dari mempersekutukan-Mu padahal aku
mengetahui bahwa itu syirik. Dan ampunilah aku terhadap dosa yang tidak
aku ketahui.” (HR. Ahmad)
Semoga Alloh Ta’ala menjaga kita semua dari kesyirikan. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita shollallohu ‘alaihi wa sallam, keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
***
Penulis: Ibnu Ali Sutopo Yuwono
15 November 2012
Dahsyatnya Perbuatan Syirik
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar