Seorang
Ulama Syiah, Ibnu Muthahhir Al-Hulli berdusta atas Allah dengan menulis
riwayat palsu tentang percakapan Allah dengan Nabi Adam dalam kitabnya,
Kasyf Al-Yaqin Fi Fadha’il Amir Al-Mukminin, berikut ini:
Allah ta’la mewahyukan kepadanya (kepada
Nabi Adam): Hamba-Ku memuji-Ku, Demi Izzah-Ku dan kemuliaan-Ku
seandainya bukan karena dua hamba yang ingin Aku ciptakan di dunia Aku
tidak akan menciptakan kamu.
Ia (Nabi Adam) berkata: Wahai Tuhanku, mereka berdua berasal dariku?
(Allah) menjawab: Iya, wahai Adam, angkatlah kepalamu dan lihatlah.
Kemudian ia mengangkat kepalanya, di atas arsy tertulis kalimat berikut ini:
(La Ilaaha Illallah) Tidak ada Tuhan yang
berhak disembah kecuali Allah, Muhammad adalah Nabi pembawa rahmat, Ali
sang penegak hujjah. Siapa yang menunaikan hak Ali maka ia telah suci
dan beruntung. Dan siapa yang mengingkari hak Ali dia dilaknat dan
merugi.
Aku bersumpah Demi Izzah-Ku, Aku akan memasukkan ke dalam Surga siapa saja yang menaatinya (menaati Ali) meskipun dia bermaksiat kepada-Ku.
Dan Aku bersumpah Demi Izzah-Ku, Aku akan memasukkan ke dalam Neraka siapa saja yang bermaksiat kepadanya meskipun dia taat kepada-Ku.
Komentar kami: ini sungguh luar biasa,
ulama syiah yang satu ini lebih mendahulukan hak Ali dari pada hak
Allah, seseorang bisa masuk surga meskipun dia bermaksiat kepada Allah
yang penting ia tetap menjaga ketaatannya kepada Ali. Orang awampun tahu
kalau pernyataan seperti ini hanyalah keluar dari mulut orang yang
tidak waras dan rusak akidahnya.
Begitu rendahkah Allah sehingga Ali bisa
melangkahi-Nya??, Begitu rendahkah Allah di mata ulama Syiah ini
sehingga nasib seseorang apakah dia di surga atau di neraka tidak
tergantung pada taatnya kepada Allah, tapi bergantung pada ketaatannya
kepada Ali???
Akidah macam apa ini?
Tentu seorang Muslim tidak akan meyakini
akidah seperti ini, namun ulama-nya orang Syiah menegaskan akidah
kotornya tersebut, bahkan berani membuat riwayat palsu yang berdusta
atas nama Allah!
Berikut ini hasil scan kitabnya:
0 komentar:
Posting Komentar