Seorang
ulama Syiah, Abdur Rasul Zainuddin (nama ulama Syiah ini mengandung
kesyirikan, karena Abdur Rasul berarti hamba Rasul, padahal kita semua
adalah hamba Allah, bukan hamba Nabi ataupun Rasul) menceritakan riwayat
dusta dalam buku "Al-Imam Ali wal Jin" terbitan Dar Al Mahajjah
Al-Baidha', hal 135 berikut ini:
Ali
bin Abi Thalib berkata: Saya pernah duduk di dekat Ka'bah, di sana ada
orang tua yang sudah membungkuk punggungnya, kedua alisnya telah
menyentuh matanya karena saking tuanya, di tangannya ada tongkat, di
kepalanya ada penutup kepala warna merah, ia mendekat kepada Nabi
Shallallahu 'alaihi wasallam, sedangkan Nabi sedang menyandarkan
punggunya di Ka'bah, ia berkata: "Wahai Rasulullah, doakanlah ampunan
bagiku." Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam menjawab, "Usahamu sia-sia
wahai orang tua, dan perbuatanmu telah tersesat." ketika Syaikh (Nabi)
berbalik, ia berkata: "Wahai Abul Hasan, apakah engkau tahu siapa itu?",
saya jawab, "tidak", beliau berkata, "Itulah iblis yang terlaknat",
saya berkata, "Saya berlari di belakangnya dan mengejarnya sampai
mendapatkannya, saya menjatuhkannya dan duduk di atas dadanya, kemudian
saya letakkan tanganku di lehernya untuk mencekiknya" Iblis berkata
padaku, "Jangan lakukan wahai Abul Hasan, karena sesungguhnya saya orang
yang ditangguhkan sampai hari kiamat, Demi Allah wahai Ali, Sesungguhnya saya sangat mencintaimu,
dan tidak ada seorang pun yang membencimu melainkan engkau bersekutu
bersama ayahnya terhadap ibunya, hingga ia menjadi anak zina", saya
kemudian tertawa dan membiarkannya pergi.
Berikut ini scan kitabnya:
0 komentar:
Posting Komentar