Ketika sang pemimpin yang nomor urut dua belas, yakni Muhammad bin
al-Hasan yang dikenal dengan sebutan Imam Al-Mahdi (Imam Mahdi versi
kita, ahlus sunnah wal jamaah, berbeda dengan Imam Mahdi versi Syiah
Imamiyah. untuk jelasnya silakan baca Khawarij dan Syiah dalam Timbangan Ahlus Sunnah wal Jamaah,
karya Ash-Shallabi, terbitan Pustaka Al-Kautsar.) datang di akhir
zaman, Al-Husain (imam ke-3) pun dihidupkan kembali ke muka bumi. Dan
semua manusia yang ada di muka bumi dan di langit (mungkin yang dimaksud
adalah manusia planet) mendatanginya (Al-Husein radhiyallahu anhu) di
tanah Karbala untuk sekedar menyambutnya. Tidak hanya itu saja,
disebutkan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala pun turun untuk mengunjungi
Al-Husain radhiyallahu anhu dan menjabat tangannya.
وإذا قام القائم -عليه السلام يأتي كربلاء
فلا يبقى أحد سماوي ولا أرضي من المؤمنين إلا حفوا بالحسين عليه السلام
حتى إن الله تعالى يزور الحسين ويصاحفه ويقعد معه على سرير
Dan apabila Al-Qa'im alaihissalam (imam Al-Mahdi) telah bangkit, ia
akan mendatangi Karbala, maka setiap orang mukmin yang menetap di langit
dan di bumi menyambut Al-Husain alaihis salam. Bahkan, Allah ta'ala
mengunjungi Al-Husain, menjabat tangannya dan duduk bersamanya di atas
singgasana. (Dala'il Al-Imamah, Abu Ja'far Muhammad bin Jarir bin Rustam Ath-Thabari, hal 79, Manshurat Al-Mathbu'at Al-Haidariyyah.)
Bagaimana mungkin Tuhan (sang pencipta) turun ke bumi hanya untuk
menyambut dan bersalaman dengan makhluk ciptaan-Nya. kalau begitu,
berarti makhluk ciptaan-Nya jauh lebih agung daripada keagungan Tuhan
itu sendiri.
Oleh: Mahbub Yafa Ibrahim, Ketawa Merinding Ala Syiah, hal 11-12.
0 komentar:
Posting Komentar