Merana Indah Malam Hari....
Sepi Malam dan titis hujan di Beranda
Adalah dendang gema rindu yang terlukis diam-diam
pada rangka langit dan bintang yang enggan tertampakkan
sementara embun luruh perlahan menyentuh subuh
menyeka pucuk rerumputan, kaca jendela, helai daun,
juga bening mataku yang nanar menatap
setiap serpih kenangan menggigil dalam gelap
Ketika desah nafas tertahan di desir angin
yang lembut bertiup di selasar hembusan
kupagut segala perih lalu kubungkus rapi
pada sebuah sajak yang ku jamu disetiap rindumu bertamu
tentang angan yang masih ku tadah
tentang cinta yang sedang ku tuju jalan mencari arah
tentang resah yang senantiasa ku taklukan kalah
tentang mimpi-mimpi yang masih ku cari dimana tepi
dan tentang senyap yang kerap hangat ku dekap erat
saat dini hari enggan mengusir dalam semilir
kunang-kunang yang berpendar sia-sia
pada gelap malam cahayamu redup di tengah hujan
ketika bayang rindumu muncul
dari sudut bulan separuh purnama
ku peluk bisikmu dari jauh walau tak tersentuh
Terenyuh bulir beningku luluh di detik yang utuh
inilah jemariku membawa suluh
Menggenggam setiaku, menjagamu dari jauh
[Ar-Riauniy 13-11-12 Pekanbaru]
0 komentar:
Posting Komentar