Berikut
ini nukilan dari kunjungan Dirut PLN ke Iran dalam rangka melihat
teknologi pembuatan peralatan pembangkit listrik. Sengaja saya tidak
nukilkan tentang kekaguman dirut PLN ini tentang perkembangan teknologi
iran dalam hal kelistrikan dan juga teknologi lainnya seperti pembuatan
mobil dan proyek-proyek lainnya ditengah embargo dari amerika dan
sekutu-sekutunya ( berita ini berdasarkan berita-berita media yang
memang dimonopoli oleh yahudi yang notabennya adalah saudaranya
orang-orang syiah iran).
Banyak yang terkagum-kagum dengan
kemajuan iran ditengah embargo ini. Padahal jika kita tahu hakekat yang
sesungguhnya bagaimana hubungan negara amerika dengan iran, tentu kita
dengan mudah bisa mengambil kesimpulan sendiri. Sengaja saya tidak
nukilkan tentang perkembangan teknologi tersebut, karana itu bukan hal
yang urgen, justru hanya semakin menyilaukan mata kita, sehingga kita
akan mengagumi negara syiah tersebut dibalik sandiwaranya.
Sebagaimana judul diatas, tidak ada
shalat jumat di negara iran, kenapa? karena memang menurut keyakinan
mereka shalat jumat belum wajib sebelum datangnya imam ke-12.
Mudah-mudahan kaum muslimin segera sadar akan penyimpangan mereka.
Berikut ini nukilan dari pengalaman perjalanan dirut pln tersebut selama
di iran, pusat negara syiah.
Kami mendarat di bandara internasional
imam khomeini, teheran, menjelang waktu salat jumat. maka, saya pun
ingin segera ke masjid: sembahyang jumat. saya tahu tidak ada kampung di
sekitar bandara itu. dari atas terlihat bandara tersebut seperti benda
jatuh di tengah gurun tandus yang mahaluas. tapi, setidaknya pasti ada
masjid di bandara itu. memang ada masjid di bandara itu, tapi tidak
dipakai sembahyang jumat.
Saya pun minta diantarkan ke desa atau kota kecil terdekat. Ternyata saya kecele,di iran tidak banyak tempat yang menyelenggarakan sembahyang jumat. Bahkan, di kota sebesar teheran, ibu kota negara dengan penduduk 16 juta orang itu, hanya ada satu tempat sembahyang jumat. Iitupun bukan di masjid, tapi di universitas teheran.
Dari bandara memerlukan waktu perjalanan 1 jam, atau bisa juga ke kota suci qum. tapi, jaraknya lebih jauh lagi.
Di negara islam iran, jumatan hanya diselenggarakan di satu tempat di setiap kota besar.
”jadi, tidak ada tempat jumatan di bandara ini?” tanya saya.
”tidak ada.
Kalau kita mau jumatan, harus ke teheran (40 km) atau ke qum (70 km). sampai di sana waktunya sudah lewat,” katanya.
Shalat jumat ternyata memang tidak wajib di negara islam iran yang menganut aliran syiah itu.
Juga tidak menggantikan salat duhur.jadi,
siapa pun yang salat jumat tetap harus salat duhur. karena jumat adalah
hari libur, saya tidak dijadwalkan rapat atau meninjau proyek.
sumber nukilan : website propaganda orang syiah iran berbahasa indonesia
0 komentar:
Posting Komentar