-->

05 September 2012

FAIDAH - FAIDAH



Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh




Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya kita memuji, memohon pertolongan, ampunan, dan perlindungan dari kejelekan diri dan keburukan amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tak ada yang bisa menyesatkannya. Dan barangsiapa yang disesatkan-Nya maka tak ada yang dapat memberinya hidayah. Aku bersaksi bahwa tidak ada Dzat yang berhak diibadahi selain Allah dan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya. Amma Ba’du.




Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:


“Sampaikanlah dariku (wahai kalian) walaupun hanya satu ayat”. (HR. Al-Bukhari)




“Hendaknya orang-orang yang hadir diantara kalian (pada hari ini) menyampaikan (apa yang telah saya sampaikan) kepada orang-orang yang tidak hadir”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)




Inilah faidah-faidah yang saya dapatkan saat menghadiri kajian rutin malam Minggu, tanggal 26 - 02 - 2011.


Materi: Kitab Taisir Al-Kariimir Rahman fit Tafsir Al-Kalaamil Mannan (Tafsir As-Sa‘di), Syaikh Nashir As-Sa’di


Lokasi:Masjid Salafy, Jln. Panglima Denai Gg.Wakaf No.16 Medan


Pengajar:Al-Ustadz Abu Nu‘aim Muhammad Faishal




Jangan pernah mengungkit pemberian (sedekah) terlebih lagi menyakiti hati orang yang kita beri bila kita tidak mau pahala kita dihapus dan bahkan ditimpakan dosa. Itu tanda niat belum tulus atau riya'.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman, artinya:


“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima) seperti or­ang yang menafkahkan hartanya karena riya’ kepada manusia dan tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan or­ang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah kemudian batu itu ditimpa hujan lebat lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak berkuasa sedikit pun dari apa yang mereka usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah : 264)




Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda :


"Ada 3 golongan yang tidak akan dilihat oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di hari kiamat, tidak dilihat dan tidak disucikan (dari dosa) serta mendapatkan azab yang sangat pedih, yaitu pelaku Isbal (musbil), PENGUNGKIT PEMBERIAN dan orang yang menjual barang dagangannya dengan sumpah palsu." (HR. Muslim, Ibn Majah, Tirmidzi, Nasa'i)




Jangan melecehkan Sunnah Nabi apalagi menentangnya.


Andai mengeraskan suara di sisi perkataan Allah dan Rasul-Nya bisa menyebabkan terhapusnya amal shalih dari diri seorang Muslim sebagaimana firman Allah Azza wa Jalla :




“Janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.” (QS. Al Hujurat : 2)




Maka bagaimana pendapat Anda terhadap orang yang di samping mengeraskan suara juga menolak hukum Allah dan Rasul-Nya? Bagaimana pendapat Anda terhadap orang yang berpaling, melecehkan hukum Allah dan Rasul, bersikap sombong bahkan memusuhi dengan segala harta dan jabatan yang ia miliki? Bukankah orang ini lebih pantas untuk dihapus iman dan amal shalihya?




http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=570




Amalan baik bisa menghapus amalan buruk begitu juga sebaliknya amalan buruk bisa menghapus amalan baik walaupun niat awal ihklas karena Allah.




Bagi yang berhutang, BERADABLAH!!


Bayarlah bila sudah jatuh tempo. Janganlah mengatakan bahwa yang menghutangi tidak punya perasaan ketika menagih hutang yang ada, karena itu memang hak dia. Bila memang benar punya udzur, beradablah dan tunjukkan rasa hormat kepadanya karena uangnya yang kita pakai untuk memenuhi keperluan kita. Berikan penjelasan dengan baik mengapa kita belum mampu membayarnya.




Bagi yang menghutangi, bersabarlah ^_^


Bila memang kamu lihat yang berhutang mempunyai udzur maka berikanlah kelapangan baginya. Dan kamu diharapkan jangan jera untuk membantu saudara kita yang lain karena tidak semua saudara kita bila berhutang tidak beradab.




Kunci Ibadah -JAGALAH LISAN-


Jagalah lisan kita saudaraku, karena lisan atau mulut kita ini sangat berbahaya. Mulut ini tidak seperti anggota tubuh lainnya dimana anggota tubuh lainnya hanya bisa menyakiti (berdampak) pada saat dan tempat itu juga. Sedangkan lisan berbeda, ia bisa melanglang buana, tidak dibatasi oleh waktu dan tempat.




Kita tidak mengatakan bahwa wanitalah yang paling terkena dalam hal ini, walaupun merekalah yang sering bergosip ataupun ngerumpi sampai ada ungkapan "mulutnya seperti wanita" namun ini juga terkena pada kita wahai lelaki. Bukankah sudah banyak lelaki seperti wanita, yang berbicara tanpa ilmu, tidak melihat baik dan buruknya serta tidak melihat waktu dan tempat sehingga menimbulkan fitnah yang lebih besar.




Semoga Allah menjaga lisan kita. Semoga Allah memelihara lisan kita dari perbuatan yang merusak amalan kita di manapun kita berada.




Tidak boleh menghalalkan yang diharamkan Allah dan tidak boleh mengharamkan yang dihalalkan Allah


Contoh:


Tidak setiap yang menjadi wali dalam pernikahan itu adalah mahram kita. Sepupu bisa menjadi wali pernikahan bila tidak ada wali yang lain. Dan sepupu bukanlah mahram kita, boleh menikah antara sepupu. Dan bila ada adat yang menentangnya maka ini jelas mengharamkan yang dihalakan Allah dan ini tidak boleh.




Faidah-faidah yang saya tuliskan di atas berdasarkan hapalan dan beberapa tambahan. Insya Allah bila sudah dapat rekamannya akan saya lengkapi. Atas segala kekurangannya saya mohon maaf.




Wallahu a'lam bish showab

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.