5. Orang Syiah –dalam hal ini diwakili oleh Khomaini– mengatakan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah menyembunyikan sebagian risalah dan gagal membina umat.
Khomaini –semoga Allah memberikan balasan setimpal kepadanya- berkata,
Khomaini –semoga Allah memberikan balasan setimpal kepadanya- berkata,
وواضح أنَّ النبي لو كان بلغ بأمر الإمامة
طبقاً لما أمر به الله، وبذل المساعي في هذه المجال، لما نشبت في البلدان
الإسلامية كل هذه الإختلافات….
“Dan telah jelas bahwasannya Nabi jika ia
menyampaikan perkara imamah sebagaimana yang Allah perintahkan
(padanya) dan mencurahkan segenap kemampuannya dalam permasalahan ini,
niscaya perselisihan yang terjadi di berbagai negeri Islam tidak akan
berkobar…..” (Kasyful-Asrar, Hal. 155).
لقد جاء الأنبياء جميعاً من أجل إرساء
قواعد العدالة في العالم؛ لكنَّهم لم ينجحوا حتَّى النبي محمد خاتم
الأنبياء، الذي جاء لإصلاح البشرية وتنفيذ العدالة وتربية البشر، لم ينجح
في ذلك….
“Sungguh semua Nabi telah datang untuk
menancapkan keadilan di dunia, akan tetapi mereka tidak berhasil. Bahkan
termasuk Nabi Muhammad, penutup para Nabi, dimana beliau datang untuk
memperbaiki umat manusia, menginginkan keadilan, dan mendidik manusa –
tidak berhasil dalam hal itu….” (Nahju Khomaini, Hal. 46). Dan yang
lainnya.[4]
Dimanakah posisi firman Allah Ta’ala yang menyatakan bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam adalah suri tauladan yang baik,
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ
أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ
وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
“Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang
mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” (QS. Al-Ahzab: 21)?
6. Orang Syiah Mengafirkan Ahlussunnah
Jika mereka mengafirkan para shahabat radhiallahu‘anhum, maka jangan heran seandainya mereka juga mengafirkan orang-orang yang sepemahaman dengan para shahabat radhiallahu ‘anhum, yaitu Ahlussunnah. Berikut perkataan para ulama Syiah dalam hal ini:
Al-Mufiid berkata,
Jika mereka mengafirkan para shahabat radhiallahu‘anhum, maka jangan heran seandainya mereka juga mengafirkan orang-orang yang sepemahaman dengan para shahabat radhiallahu ‘anhum, yaitu Ahlussunnah. Berikut perkataan para ulama Syiah dalam hal ini:
Al-Mufiid berkata,
اتّفقت الإماميّة على أنّ من أنكر إمامة
أحد من الأئمّة وجحد ما أوجبه الله تعالى له من فرض الطّاعة فهو كافر ضالّ
مُستحقّ للخلود في النّار
“Madzhab Imaamiyyah telah bersepakat
bahwasannya siapa saja yang mengingkari imaamah salah seorang di antara
para imam, dan mengingkari apa yang telah Allah Ta’ala wajibkan padanya tentang kewajiban taat, maka ia kafir lagi sesat berhak atas kekekalan di neraka.” (Awailul-Maqalat, Hal. 44 –sumber : http://www.al-shia.org/html/ara/books/lib-aqaed/avael-maqalat/a01.htm).
Orang yang mengingkari keimamahan versi mereka tentu saja adalah Ahlussunnah.
Yuusuf Al-Bahrani berkata,
Yuusuf Al-Bahrani berkata,
إن إطلاق المسلم على الناصب وأنه لا يجوز
أخذ ماله من حيث الإسلام خلاف ما عليه الطائفة المحقة سلفا وخلفا من الحكم
بكفر الناصب ونجاسته وجواز أخذ ماله بل قتله
“Sesungguhnya pemutlakan muslim terhadap
nashib (baca: ahlussunnah) bahwasannya tidak diperbolehkan mengambil
hartanya dengan sebab Islam (telah melarangnya), maka itu telah
menyelisihi apa yang dipahami oleh kelompok yang benar (baca: Syiah
Rafidhah) baik dulu maupun sekarang (salaf dan khalaf) tentang hukum kafirnya nashib, kenajisannya, dan diperbolehkannya mengambil hartanya, bahkan membunuhnya.” (Al-Hadaiqun An-Nadhirah, 12:323-324 –sumber: shjaffar.jeeran.com).
Berikut rekaman suara Yasir Habib yang mengafirkan ahlussunnah yang ia sebut sebagai Nawashib atau golongan awam:
Berikut rekaman suara Yasir Habib yang mengafirkan ahlussunnah yang ia sebut sebagai Nawashib atau golongan awam:
Sebagai penguat, silakan baca/lihat: http://www.youtube.com/watch?feature=play
7. Shalat Syiah Sangat Berbeda dengan Shalat Ahlussunnah
Langsung saja Anda buka halaman blog berjudul : Fiqh Syiah (5) : Kaifiyyah Shalat Syiah.
Adzannya pun lain, karena selain syahadatain, mereka menambahkan syahadat ketiga[5]. Simak:
Langsung saja Anda buka halaman blog berjudul : Fiqh Syiah (5) : Kaifiyyah Shalat Syiah.
Adzannya pun lain, karena selain syahadatain, mereka menambahkan syahadat ketiga[5]. Simak:
Masih banyak sebenarnya kesesatan Syiah selain di atas. http://youtube.com/watch?v=oYaAhcIE
MUI telah menetapkan kriteria sesat tidaknya satu kelompok atau pemahaman sebagai berikut:
1. Mengingkari rukun iman dan rukun Islam.
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i (Alquran dan sunah).
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Aquran.
5. Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.
6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam.
7. Melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul terakhir.
9. Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah.
10. Mengafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
MUI telah menetapkan kriteria sesat tidaknya satu kelompok atau pemahaman sebagai berikut:
1. Mengingkari rukun iman dan rukun Islam.
2. Meyakini dan atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dalil syar’i (Alquran dan sunah).
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Alquran.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Aquran.
5. Melakukan penafsiran Alquran yang tidak berdasarkan kaidah tafsir.
6. Mengingkari kedudukan hadis Nabi sebagai sumber ajaran Islam.
7. Melecehkan dan atau merendahkan para nabi dan rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam sebagai nabi dan rasul terakhir.
9. Mengubah pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan syariah.
10. Mengafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i.
Dari sepuluh kriteria di atas, menurut saya Syiah mempunyai delapan poin parameter aliran sesat menurut MUI.[14]
Artikel www.KonsultasiSyariah.com
Materi terkait ajaran syiah dan mut’ah:
Read more about AQIDAH by www.konsultasisyariah.com
0 komentar:
Posting Komentar