Oleh: Andy Abu Thalib (adm. abuthalib.blogspot.com)
bismillahir- rahmanir- rahim
Pengantar
Setelah
muncul artikel yang diposting di eramuslim.com (sebagaimana telah kami
nukilkan sebelumnya) berkaitan dengan kunjungan rahib-rahib Yahudi ke
kediaman Syaikh Yusuf al Qaradhawy, semoga Allah memberinya petunjuk,
muncul beberapa posting di berbagai forum dan mailinglist yang sampai
informasinya kepada kami tentang takwil para fanatikus Syaikh Yusuf al
Qaradhawy ini mengenai sikap beliau tersebut.
Bagi
yang memahami polah tingkah Syaikh Yusuf al Qaradhawy selama ini, maka
sikap beliau ini tidak asing, bahkan sikap beliau ini hanyalah sebuah
pucuk dari gunung es yang bernama “Sikap Persaudaraan Dengan Orang-Orang
Kafir”. Ideologi yang seirama dengan ideologi “Wihdatul Adyan
(Penyatuan antar Agama)” ini diwarisi Syaikh Yusuf al Qaradhawy dari
tokoh idolanya yakni Syaikh Hasan al Banna, pendiri Ikhwanul Muslimin.
Saudara kami al Akh Abul Jauza telah menukilkan beberapa bukti berkaitan
ini dengan ini dalam blognya , dan kami juga telah menyinggungnya dalam
risalah kami Menyingkap Syubhat dan Kerancuan IM yang insya’Allah akan
dicetak ulang.
Syaikh
Sulaiman bin Shalih al Kharasy pun telah menunjukkan bukti-bukti bahwa
Syaikh Yusuf al Qaradhawy mengulang-ulang pernyataan rasa persaudaraan
beliau dengan orang-orang kafir, dalam buku beliau al Qaradhawy fiil
Mizan (al Qaradhawy dalam Timbangan). Begitupula Syaikh Ahmad al Udaini
dalam bukunya Raf’ul Litsam an Mukhalafatil Qaradhawy lii Syariatil
Islam (Menyingkap Topeng Penyimpangan al Qaradhawy atas Syariat Islam).
Tidak luput pula dalam kritikan Syaikh Shalih Fauzan al Fauzan atas buku
Syaikh Yusuf al Qaradhawy al Halal wal Haram fiil Islam, yaitu yang
berjudul al I’lam fii Raddi Halal wal Haram.
Tulisan
ini kami susun untuk memberikan catatan kecil atas artikel yang
diposting oleh eramuslim.com mengenai Syaikh Yusuf al Qaradhawy dan
Yahudi yang kami lihat ada permasalahan di dalamnya.
Catatan Artikel
“Orang-orang
Yahudi adalah orang-orang paling kaya di Mesir dan banyak negara Muslim
lainnya. Tidak ada permusuhan antara Muslim dan Yahudi, ” tukas
Qaradawi saat menerima ketiga Rabbi itu di rumahnya di Qatar .
Padahal Allah telah berfirman:
Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap
orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang
musyrik. [al Maidah:82]
“Lebih lanjut Syaikh Qaradawi mengatakan bahwa Muslim dan Yahudi adalah sama-sama pengikut dua agama Ibrahim.”
Padahal Allah telah berfirman:
“Ibrahim
bukan seorang Yahudi dan bukan seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah
seorang yang lurus lagi berserah diri dan sekali-kali bukanlah dia
termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67)”
“Sesungguhnya
orang yang paling berhak terhadap Ibrahim ialah orang-orang yang
mengikutinya dan Nabi ini, beserta orang-orang yang beriman, dan Allah
adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 6)”
“Ataukah
kamu (hai orang-orang Yahudi dan Nashrani) mengatakan bahwa Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Ya’qub dan anak cucunya, adalah penganut agama Yahudi
atau Nashrani. Katakanlah : “Apakah kamu yang lebih mengetahui ataukah
Allah, dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang menyembunyikan
syahadah dari Allah yang ada padanya”, Dan Allah sekali-kali tiada
lengah dari apa yang kamu kerjakan” (Al-Baqarah : 140)”
“Yahudi yang meyakini kitab suci Taurat yang asli, sangat dekat dengan umat Islam.”
Betul,
mereka itulah yang ada di masa Nabiyullah Musa alaihis salam, sedangkan
Yahudi-yahudi sekarang ini adalah sebagaimana dikabarkan Allah ta’ala
dalam firman-Nya:
“(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya. Kami
kutuk mereka, dan kami jadikan hati mereka keras membantu. Mereka suka
merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya …..”[Al-Maidah : 13]
Bukankah perbedaan keduanya sangatlah jelas?
“Pengikut
dua agama ini memiliki ritual dan ajaran agama yang sama seperti,
kewajiban sunat bagi laki-laki, memotong hewan dengan cara yang halal,
melarang daging babi dan melarang patung-patung diletakkan di dalam
masjid atau sinagog, ” papar Qaradawi.
Akan
tetapi Syaikh, bukankah Islam dan Yahudi berbeda karena Islam adalah
dienut Tauhid sedangkan orang-orang Yahudi menjadikan rahib-rahib mereka
sebagai Ilah? Bukankah Allah ta’ala berfirman:
“Orang-orang
Yahudi berkata: ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang Nashrani berkata:
‘Al Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut
mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.
Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka
menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam;
padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.” (At-Taubah: 30-31)
“Di
masa kini, kata Qaradawi, umat Islam dan Yahudi yang sama-sama meyakini
satu Tuhan, selayaknya bekerjasama untuk memerangi ateisme, pornografi,
lesbian dan homoseks serta ketidakadilan. “
Wahai
Syaikh, bukankah ketidakadilan dan kedzaliman yang paling besar adalah
syirik serta berkata-kata atas Allah tanpa ilmu? Bukankah Yahudi-yahudi
melakukan yang demikian ini? Bukankah Allah berfirman:
“Orang-orang
Yahudi berkata: ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang Nashrani berkata:
‘Al Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka dengan mulut
mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu.
Dilaknati Allah-lah mereka; bagaimana mereka sampai berpaling? Mereka
menjadikan orang-orang alimnya, dan rahib-rahib mereka sebagai tuhan
selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putera Maryam;
padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang
mereka persekutukan.” (At-Taubah: 30-31)
Dan lihatlah perkataan mereka atas Allah ta’ala:
“Orang-orang
Yahudi berkata, ‘Uzair itu putera Allah’, dan orang-orang Nasrani
berkata, ‘Al-Masih itu putera Allah’. Demikian itulah ucapan mereka
dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir
terdahulu. Dilaknati Allah-lah mereka, bagaimana mereka sampai
berpaling” [At-Taubah : 30]
Dan Allah memerintahkan orang-orang Ahli Kitab:
“Wahai
Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah
kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar… “[An-Nisaa : 171]
“Ia
juga menekankan pentingnya memperkuat hubungan antara Muslim dan
Yahudi, untuk menghadapi ancaman Zionisme dan negara Israel yang
didirikan di atas puing kehancuran bangsa Palestina. “Umat Islam
menentang penjajahan dan gerakan Zionisme yang menindas, bukan
orang-orang Yahudinya, ” tegas Qaradawi.”
Padahal mereka akan memerangi kita….
Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat) mengembalikan
kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang
siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam
kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di
akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
[al Baqarah: 217]
Dan dengan penyerangan itu mereka menghalangi kita dari Allah ta’ala:
“Hai
Ahli Kitab, mengapa kamu menghalang-halangi dari jalan Allah
orang-orang yang telah beriman, kamu menghendakinya menjadi bengkok,
padahal kamu menyaksikan”, Allah sekali-kali tidak lalai dari apa yang
kamu kerjakan” [Ali-Imran : 99] -5]
… waulohualam..
0 komentar:
Posting Komentar